Tips & Rekomendasi
Efek Pakai Busi Palsu Bikin Merugikan, Kenali Cirinya
Menggunakan busi palsu sangat berdampak buruk pada kendaraan kamu. Apa saja hal buruknya, benarkah dapat sebabkan turun mesin?
Sepertinya, hampir semua komponen pada kendaraan ada imitasinya, ya, tidak terkecuali busi palsu. Sudah begitu, penampilan komponen palsu umumnya sulit dibedakan dengan yang asli karena penampakannya yang hampir serupa.
Dan lagi, ada beberapa konsumen yang sudah tahu bahwa komponen yang dibelinya itu palsu, tapi tetap tak peduli demi mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Padahal seperti diketahui, menggunakan komponen palsu, seperti busi mobil, membawa dampak buruk bagi kendaraan..
Usia penggunaan busi palsu pun jelas-jelas lebih pendek dari masa pakai busi mobil original. Berbagai dampak buruk pada kendaraan sebut saja sistem pengapian yang tidak sempurna, performa mesin yang menurun, proses start yang terhambat dan meningkatkan konsumsi bahan bakar alias konsumsi bensin boros.
Risiko mobil terbakar
Berikut ini penjelasan lengkap dampak buruk penggunaan busi palsu pada kendaraan kamu. Apa saja hal tersebut?
Baca juga: Mitos atau Fakta, Busi Iridium Mobil Bisa Tambah Tenaga?
- Pembakaran kecil
Pembakaran di mesin jadi kurang optimal atau sempurna karena percikan apinya kecil.
- Mesin panas
Busi palsu bisa memicu overheat atau mesin panas berlebihan. Tandanya, elektroda (yang berfungsi memercikkan bunga api) busi mobil meleleh dan rentan merusak bagian ruang bakar serta piston. Hal ini bisa menyebabkan mobilmu berisiko mengalami turun mesin.
- Ruang pembakaran kotor
Busi mobil yang terbuat dari material ceramic alumina sehingga tidak meninggalkan ampas atau residu saat dalam keadaan panas. Ruang pembakaran pun tetap bersih.
- Pembakaran tidak maksimal
Busi palsu juga mudah meleleh bila mesin panas kepanasan. Sisa lelehannya itu bisa menjadi residu dan lama kelamaan menumpuk kemudian dan melekat pada dinding silinder atau permukaan piston. Kondisi ini, bisa menyebabkan gangguan pada ruang pembakaran. Hasilnya, proses pembakaran tidak bekerja maksimal dan menimbulkan gejala lain pada kendaraan.
- Bensin boros
Bila pembakaran mesin tidak maksimal dan tarikan mobil mulai terasa berat, penggunaan bahan bakar pun jadi lebih boros.
Risiko mobil terbakar
Lelehan material akibat pembakaran yang tak sempurna juga berpotensi menimbulkan efek domino. Salah satunya menimbulkan residu di dalam silinder mesin. Sisa-sisa lelehan material yang tak habis terbakar bisa memunculkan surface ignition atau spot api baru.
Baca juga: Cara Bersihkan Busi Mobil dan Memasangnya dengan Tepat
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bara material yang masih menyala di ruang bakar sebelum kemudian busi memercikkan listrik untuk menghasilkan api. Kemungkinan mobil terbakar bisa saja terjadi.
Selain risiko mobil terbakar, bunga api yang dihasilkan busi membakar bahan bakar dan udara. Bisa kualitas busi bagus, campuran terbakar dengan baik. Seiring waktu busi bisa menjadi kotor karena kerak karbon yang menempel pada elektroda, keramik dan metal shell. Itu normal.
Namun jika dibiarkan, kerak karbon menghalangi percikan api dan menyebabkan mesin mobil mogok.
Baca juga: Salah Satu Kendala Konversi Mobil Listrik, Karena Biaya Mahal?
Penggunaan busi palsu juga bisa sebabkan masalah pada sekring. Komponen ini merupakan bagian utama kelistrikan pada kendaraan dan fungsinya mengalirkan daya listrik ke perangkat elektronik pada kendaraan.
Bila busi bermasalah, maka sekring mobil pun tidak bisa menyala karena tidak ada yang menghantarkan listrik pada mesin.
Ciri busi palsu dan asli
Akan sangat sulit bagi kamu mengenali busi palsu, karena sangat mirip dengan aslinya. Bahkan tak jarang, busi palsu dibuat menyerupai busi asli buatan negara lain, sehingga seolah-olah barang impor.
Baca juga: Cek 8 Komponen Mobil Saat Suhu Panas Ekstrem Melanda Jakarta
Namun demikian, ada kok beberapa cara agar kamu mudah membedakannya.
- Harga
Dari segi harga kadang murahnya masuk akal. Kalau busi asli tipe laser platinum saja dibanderol di kisaran Rp160.000 per unit, busi palsu bisa hanya Rp60.000.
- Kode produksi
Dengan mengidentifikasi fisik busi seperti kode produksi, embos logo dan gasket ring yang bisa dilepas, kamu bisa mengenali busi tersebut palsu atau asli. Misalnya, logo busi umumnya dicetak tebal dan sempurna.
Baca juga: Bioetanol Siap Dipasarkan Pertamina, Apa Keunggulannya?
Sementara pada kalau palsu logonya berbahan sticker dan mudah terkelupas, tidak ada kode produksi pada metal shell, ring gasket-nya juga mudah dilepas dengan sekali putaran tangan, ditambah bentuk elektrodanya tidak rapih dan presisi.
- Karakter tulisan
Part number tercetak rapi dan teratur pada busi asli, sedangkan pada busi palsu tulisannya hitam, tebal dan tidak rapi posisinya.
- Terminal nut
Cek terminal nut, ulir pada busi asli itu lebih halus dan teratur, sementara kalau palsu lebih kasar dan tidak tertata dengan baik.
- Kemasan busi
Pada kemasan kardus busi palsu (nikel) menggunakan motif bungkus tahun 2013 dan sebelumnya. Sedangkan busi produksi yang sekarang sudah menggunakan kemasan dengan desain baru juga.
- Mudah berkarat
Busi palsu juga umumnya mudah berkarat. Bahkan saat kamu baru buka dari kemasan kardusnya, bisa terlihat titik-titik karat pada plating metal shell-nya.
Baca juga: Mengenai Tarif Terendah Asuransi Mobil Listrik, Ini Penjelasan OJK
Busi palsu yang mudah diidentifikasi secara fisik menurut Diko biasanya berasal dari industri rumahan. Sedangkan busi imitasi yang sulit dibedakan secara fisik biasanya berasal dari industri yang lebih mapan.
Hindari busi palsu
Meski ukurannya kecil, tapi perannya tidak boleh diremehkan. Oleh karenanya, untuk menghindari masalah seperti bensin boros, mesin panas, mobil mogok dan atau masalah lain seperti disebutkan di atas, selalu gunakan busi original.
Selain itu, cek kondisi busi setiap melakukan servis berkala atau setiap menempuh jarak 10.000 kilometer.
Sekali lagi, jangan pernah gunakan komponen imitasi pada kendaraanmu. Alih-alih cari untung dengan mendapatkan harga murah, kamu malah mengeluarkan biaya lebih besar bahkan berisiko mobil terbakar!