Berita Utama Otomotif
Viral Etilen Glikol, Apa Fungsinya pada Radiator Coolant?
Etilen Glikol (EG) ternyata menjadi salah satu senyawa yang sering dicampur dengan radiator coolant. Lantas apa fungsinya?
Kasus paracetamol cair yang terkontaminasi Etilen Glikol (EG) pada awalnya ditemukan di Gambia, Afrika. Lalu ditemukan juga kasus yang sama di India dan menyebabkan kasus kematian akibat gagal ginjal di kedua negara tersebut.
Pada umumnya, EG sendiri merupakan zat yang memang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya zat ini ditambahkan pada radiator coolant yang berguna untuk menurunkan titik beku air pada kendaraan.
Fungsi Etilen Glikol (EG) pada radiator coolant
Terlepas dari kasus temuan obat paracetamol cair yang mengandung EG, sebenarnya zat ini memiliki fungsi penting pada komponen mobil yaitu radiator. EG biasanya ditambahkan pada radiator coolant.
Radiator coolant ini merupakan cairan pendingin yang biasanya digunakan pada radiator mobil. Dengan ditambahkannya EG, mesin tidak membeku atau proses pembekuan menjadi terhambat.
Baca juga: Radiator Mobil Bocor Mendadak, Apa Sebabnya?
Penggunaan EG pada radiator coolant ini sangat berguna ketika mobil berada pada daerah yang dingin karena air radiator biasanya akan dengan mudah membeku.
Untuk mencegah pembekuan tersebut, radiator coolant akan ditambahkan dengan EG. Dengan begitu meskipun suhu udara sangat dingin, air radiator yang sudah dicampur dengan EG ini tidak akan cepat membeku karena titik bekunya sudah turun.
Penjelasan BPOM
Mengenai kejadian gagal ginjal akut karena konsumsi obat paracetamol cair yang terkontaminasi Etilen Glikol (EG) ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberi tanggapan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Mematikan AC Mobil Bisa Bikin Irit BBM?
BPOM menjelaskan bahwa sirup paracetamol yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG (Dietilen Glikol) ini kemungkinan berasal dari 4 bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol.
Sebenarnya keempat bahan tambahan tersebut bukanlah bahan yang berbahaya atau dilarang digunakan dalam pembuatan sirup obat.
Sesuai Farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.
Produk dengan kandungan melebihi batas
Untuk mengetahui produk mana saja yang memiliki kandungan Etilen Glikol (EG) di atas batas aman, BPOM melakukan sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022.
Baca juga: Kabin Mobil Bocor Saat Hujan, Cek Yuk Titik Penyebabnya!
Hasil uji tersebut menunjukkan adanya kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman pada 5 produk berikut:
1. Termorex Sirup, produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus dan botol plastik, ukuran 60 ml
2. Flurin DMP Sirup, produksi PT Yarindo Farmatama nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus dan botol plastik, ukuran 60 ml
3. Unibebi Cough Sirup, produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus dan botol plastik, ukuran 60 ml
4. Unibebi Demam Sirup, produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus dan botol, ukuran 60 ml
5. Unibebi Demam Drops, produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus dan botol, ukuran 15 ml
Kesimpulan BPOM
Meskipun BPOM sudah merilis produk obat paracetamol cair yang tercemar EG di atas batas aman, belum bisa disimpulkan bahwa penggunaan sirup obat tersebut memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut.
Baca juga: Jangan Panik, Lakukan Penyelamatan Ini Bila Mobil Terguling
BPOM menjelaskan bahwa selain penggunaan obat, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal anak ini sangatlah beragam.
Mulai dari infeksi virus, bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca Covid-19.
Terhadap adanya kejadian obat paracetamol cair yang tercemar dengan Etilen Glikol (EG) ini, diharapkan masyarakat terutama orang tua bisa lebih waspada. Saat memilih obat, sebaiknya pilih yang sudah terdaftar di BPOM.
Jangan lupa juga untuk selalu ingat Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat ya!