Tips & Rekomendasi
5 Faktor Penyebab Mobil LCGC Boros BBM
Sejatinya didesain untuk irit dalam konsumsi BBM, tapi ada faktor yang menyebabkan mobil ini boros. Ini faktor yang menyebabkan mobil LCGC boros BBM.
Mobil murah ramah lingkungan atau biasa di low cost green car (LCGC) saat ini menjadi primadona masyarakat karena harganya yang terjangkau, hemat bahan bakar minyak (BBM) namun tetap berkualitas.
Selain juga LCGC menjadi pilihan bagi yang menginginkan mobil compact, baru memiliki mobil, beralih dari motor ke mobil, serta keluarga kecil.
Mesin LCGC
Sesuai regulasi, kapasitas mesin LCGC berkisar antara 980-1.200 cc. Mobil ini pun mesti memiliki radius putar maksimal 4,6 meter.
Selain itu, ada juga regulasi tentang keiritan dan BBMnya. Sebuah LCGC harus dapat mengkonsumsi BBM minimal 20 kilometer per liter, dan wajib menggunakan BBMdengan kadar Research Octane Number (RON) minimal 92 seperti Pertamax.
Baca juga: Membuktikan Ketangguhan Toyota All New Calya untuk Perjalanan Jauh
Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (PPKB). Aturan soal BBM minimal untuk LCGC bermesin bensin tertulis pada Pasal 2 ayat 2a.
Sementara Aturan tentang penggunaan minimal BBMRON 92 juga tertulis dalam Peraturan Direktur Jendral Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi No. 25/IUBTT/PER/7/2013 tentang Petunjuk Teknis PPKB. Ketentuan itu tertera pada Bab II TAHAPAN Nomor 3a dan wajib dipenuhi merek LCGC agar mendapat fasilitas keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Salah RON
Tapi ternyata ada saja faktor yang menyebabkan mobil LCGC boros BBM.
Pertama, penggunaan BBMyang tidak sesuai anjuran. Regulasi di atas menjadi salah satu alasan LCGC pakai RON 92.
Alasan LCGC pakai RON 92 adalah meningkatkan performa dari mesin itu sendiri. Memang mobil akan tetap berjalan meski menggunakan BBMdi bawah RON 92.
Baca juga: Jauh Lebih Hemat Jadi Alasan LCGC Wajib Pakai BBM RON 92
Ya, bila rutin menggunakan BBMdi bawah RON 92 lama-kelamaan mesin akan turun performanya dan boros dalam konsumsi BBMnya.
Tidak hanya itu, RON lebih rendah akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan mesin ngelitik atau engine knocking. Komponen di ruang bakar pun cepat rusak, lantaran panas yang ditimbulkan berlebihan.
Membawa beban berlebihan
Cara berkendara dan membawa beban berlebihan pun bisa jadi mobil LCGC boros BBM.
Contoh, idealnya, jika jok baris ketiga dilipat, bagasi mobil seperti Toyota New Calya dapat menampung hingga empat koper berukuran sedang.
Beban maksimal mobil kecil tentunya berbeda-beda, ada baiknya Anda juga menghitung daya angkut mobil tersebut.
Baca juga: Jangan Sembarangan Membebani Muatan di Mobil Anda
Cara menghitung daya angkut mobil agar tidak kelebihan beban dapat dilakukan rumus gross vehicle weight (GVW) dikurangi dengan curb weight (berat kosong).
Misalnya Toyota New Calya bertransmisi manual memiliki GVW seberat 1.570 kilogram dan berat kosong 975 kilogram. Jadi beban maksimal yang dapat diangkut Misalnya Toyota All New Calya bertransmisi manual adalah 595 kilogram untuk orang dan barang.
Perlu diingat, tiap muatan 20 kilogram akan menambah konsumsi BBM sekitar 1%. Jadi semakin berat yang Anda bawa maka akan semakin boros juga konsumsi BBM mobil.
Filter udara kotor
Ya, filter udara juga berguna untuk menyaring kotoran yang masuk ke bagian pembakaran sehingga proses pembakaran pun jadi lebih sempurna.
Pada dasarnya, filter udara membutuhkan pasokan oksigen yang besar untuk menyempurnakan proses pembakaran. Apabila filter udara tidak bersih alias kotor, ruang untuk menyaring kotoran yang masuk pun lebih sempit, besarnya oksigen yang bisa masuk ke komponen pembakaran pun menjadi lebih kecil.
Baca juga: DIY, Cara Mudah Mengganti Filter Udara di Mobil
Bila filter udara sudah terlalu kotor, debu atau kotoran dari luar bisa masuk dan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar. Konsumsi BBM pun jadi lebih boros.
Knalpot bermasalah
Fungsi dari knalpot ini cukup krusial, yaitu sebagai pembuangan gas sisa dari hasil pembakaran di ruang mesin.
Kerusakan knalpot mobil sendiri dapat membahayakan. Gas buangan dari knalpot mengandung banyak zat berbahaya seperti karbon monoksida, benzene, formaldehyde, ozone, dan terkadang juga timbal.
Baca juga: Kenali Gejala Kerusakan Knalpot Mobil Sebelum Terlambat
Karena tidak sempurnanya pembuangan gas sisa pembakaran akibat knalpot bocor, mobil akan kehilangan tenaga.
Selain itu, konsumsi BBM akan menjadi lebih boros daripada biasanya karena kebocoran knalpot akan menyebabkan mesin tidak beranjak dari putaran rpm yang rendah.
Oli tidak sesuai
Oli merupakan cairan yang berfungsi untuk melindungi dan mendukung performa mesin saat sedang bekerja.
Maka dari itu, penggunaan oli yang sesuai dengan kebutuhan mobil merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh pemiliknya.
Biasanya, oli yang encer cocok digunakan oleh LCGC. Hal ini mengacu kepada mesin LCGC yang kecil, sehingga komponen-komponen di dalamnya juga lebih kecil.
Baca juga: Jangan Memilih Oli LCGC Sembarangan
Jadi, oli yang encer tersebut dapat membantu sirkulasi mesin sehingga bekerja dengan baik. Tingkat kekentalan oli yang cocok untuk jenis mobil ini adalah 0W-20 atau 5W-30.
Jika kekentalan oli tidak sesuai dengan kebutuhan, dikhawatirkan mobil akan boros BBM.
Tidak servis berkala
Sudah lumrah kalau performa mesin yang sehat pada mobil, termasuk LCGC akan sebanding dengan konsumsi BBMnya.
Mesin yang bermasalah atau tidak dalam keadaan prima tentu saja akan menjadi dalah satu faktor yang menyebabkan mobil LCGC boros BBM.
Baca juga: Mudahnya Lakukan Servis Berkala dan Booking Service di Seva.id
Ingat , dengan servis atau atau perawatan berkala sesuai jadwal, mobil selalu siap menemani Anda dalam beraktivitas tiap setiap hari!