Otomotif
7 Fakta Airbag Mobil yang Jarang Diketahui
Sebagai salah satu peranti keamanan, penting bagi pemilik mobil untuk mengenal airbag lebih dalam. Yuk, simak 7 fakta airbag mobil berikut ini.
Airbag mobil merupakan peranti yang cukup dikenal dan seakan sudah menjadi standar keamanan, terutama bagi pengguna mobil keluaran baru.Â
Airbag berfungsi untuk mengurangi resiko benturan penghuni kabin mobil. Saat terjadi kecelakaan yang menyebabkan benturan kencang, airbag mobil akan terlontar keluar untuk meredam benturan tersebut.
Nah, agar lebih mengenal komponen yang satu ini, yuk kita kulik 8 fakta penting mengenai airbag mobil.
Sejarah singkat
Dimulai dari sejarahnya, airbag mobil pertama kali ditemukan dan dipatenkan pada 1951 oleh Walter Linderer, seorang engineer dan desainer Jerman.Â
Meski sudah dipatenkan pada 1951, airbag baru diaplikasikan di mobil produksi massal sebagai fitur opsional pada awal 1970 dan baru menjadi fitur standar di mobil pada tahun 1990-an.
Singkatan SRS
Mungkin kamu sudah familiar dengan singkatan SRS. yaitu salah satu istilah yang digunakan di airbag mobil dan biasanya bisa ditemukan di dashboard atau setir pengemudi.Â
SRS merupakan singkatan dari Supplementary Restraint System, yang artinya fitur ini sebagai sistem pendukung.
Artinya, airbag bukan fitur utama untuk menyelamatkan penumpang saat terjadi kecelakaan, melainkan masih ada fitur pengaman lain, misalnya adalah sabuk pengaman, yang sudah menjadi standar sejak lama.
Baca juga:Â Sejarah Airbag: Kenapa Bisa Jadi Fitur Safety di Mobil?
Proses mengembangnya airbag
Sebelum benar-benar mengembang hingga mampu meredam benturan yang kencang, airbag mobil berproses sangat cepat dan terdapat unsur kimia di dalamnya.
Berawal dari igniter yang membakar senyawa Natrium Azida (NaN3) hingga kemudian bereaksi dengan Kalium Nitrat (KNO3). Kemudian, menjadi nitrogen panas yang berfungsi mengembangkan kantung udara.
ECU
Pada mobil modern, proses kimia yang dijelaskan di atas berkaitan dengan komponen ECU (Engine Control Unit) yang mengirimkan perintah.
ECU akan memerintahkan proses kerja jika ada gaya dalam jumlah besar yang terjadi pada titik sensor. Bila ECU tidak menerima gaya dalam jumlah besar yang ditentukan, maka airbag tidak akan mengembang.
Baca juga:Â Jangan Gunakan Transmisi Netral Saat Melewati Turunan!
Titik sensor
Tanpa titik sensor, kinerja airbag tidak akan maksimal. Titik sensor airbag umumnya terletak dekat lampu utama mobil kanan dan kiri. Itu jika jumlah airbag mobil hanya dua, yakni bagian pengemudi dan penumpang saja.
Namun, jika mobil memiliki empat airbags atau lebih, titik sensor umumnya juga diletakkan pada pilar mobil, sehingga apabila terjadi benturan di sisi samping mobil, airbag bisa mengembang.
Bagaimana sensor ini bekerja? Syaratnya, jarak pembacaan sensor minimal 15 derajat garis lurus ke depan.
Bila lebih besar dari 15 derajat, maka ada kemungkinan airbag tidak mengembang. Sebagai contoh, bila mobil menabrak tiang listrik pada bagian tengah (grill), maka bisa saja airbag tidak mengembang.
Kecepatan mobil
Selain sensor yang menerima gaya dalam jumlah besar untuk memastikan airbag mobil mengembang, kecepatan mobil juga berpengaruh.
Mengingat perlu adanya tekanan yang besar, maka sensor airbag mobil umumnya bekerja pada kecepatan minimal 50 km/jam.
Jika mobil menabrak dengan kecepatan rendah atau di bawah 50 km/jam, airbag bisa jadi tidak akan terlontar.
Terintegrasi dengan seatbelt
Hampir semua airbag mobil modern terintegrasi dengan seatbelt. Ketika terjadi benturan keras, pretensioner seatbelt mengencang dan menahan gerakan tubuh ke depan, serta otomatis membuat airbag ikut mengembang.
Nah, buat kamu yang tertarik untuk memiliki mobil bekas dengan fitur airbags, jangan bingung. Kamu bisa langsung mengunjungi Pilihan Expert Seva.id.
Selain itu, Pilihan Expert pastinya menyediakan mobil bekas berkualitas yang bisa langsung kamu gunakan.
Untuk itu, bila ingin memiliki mobil bekas berkualitas, kunjungi Pilihan Expert sekarang.