Berita Utama Otomotif
Ada Rekayasa Lalu Lintas di Daerah Wisata Kota Tua, Seperti Apa?
Wisata Kota Tua sedang dilakukan rekayasa arus lalu lintas. Apa dan bagaimana pengaturannya? Baca di sini biar tidak salah.
Demi nyamannya wisata Kota Tua, saat ini sedang dilakukan rekayasa lalu lintas di wilayah tersebut. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sejak tanggal 1 Agustus melakukan pengalihan arus di sana.
Dishub juga terlihat membagikan brosur atau selebaran kepada para pengguna jalan yang melintas terkait rekayasa tersebut.
Lalu, apa sebab dilakukan pengalihan dan rekayasa arus di sekitar kawasan wisata Kota Tua Jakarta sih?
Revitalisasi wisata
Menurut keterangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, wilayah wisata Kota Tua termasuk dalam zona rendah emisi (Low Emission Zone).
Baca juga: Dukung Wisata Danau Toba, Toyota Hadirkan Mobil Listrik
Sehingga Pemprov berusaha menata kawasan tersebut dengan melakukan rekayasa lalu lintas dan revitalisasi.
Dalam rekayasa lalu lintas, Pemprov berusaha membatasi jumlah kendaraan pribadi dan angkutan umum bermotor di sekitar kawasan wisata Kota Tua Jakarta sejak awal Agustus 2022 lalu.
Pengalihan arus
Nah, biar tidak bingung, catat ya sejumlah titik pengaturan lalu lintas yang diberlakukan saat ini di kawasan wisata Kota Tua Jakarta.
Lalu lintas dari arah Utara menuju Selatan
Jl. Gedong Panjang – Jl. Pasar Pagi – Jl. Perniagaan Barat – Jl. Tambora VII – Jl. Tambora VIII – Jl. Blandongan – Jl. Pintu Kecil – Jl. Esemka – Jl. Jembatan Batu – Jl. Mangga Dua Raya, dst.
Lalu lintas dari arah Utara menuju Timur
Jl. Gedong Panjang – Jl. Pakin – Jl. Krapu – Jl. Lodan Raya, dst.
Lalu lintas dari arah Timur menuju Barat
- Jl. Mangga Dua Raya – Jl. Jembatan Batu – Jl. Esemka – Jl. Pangeran Tubagus Angke, dst.
- Jl. Lodan Raya – Jl. Krapu – Jl. Pakin – Jl. Gedong Panjang, dst.
Lalu lintas dari arah Barat menuju Timur
- Jl. Gedong Panjang – Jl. Pakin – Jl. Krapu – Jl. Lodan Raya, dst.
- Jl. Tubagus Angke – Jl. Esemka – Jl. Jembatan Batu – Jl. Mangga Dua Raya, dst.
Lalu lintas dari arah Selatan menuju Utara
- Jl. Penjagalan Raya – Jl. Bandengan Selatan – Jl. Bandengan Utara – Jl. Gedong Panjang, dst.
- Jl. Esemka – Jl. Pintu Kecil – Jl. Malaka – Jl. Malaka II – Jl. Bandengan Selatan – Jl. Bandengan Utara – Jl. Gedong Panjang, dst.
- Jl. Esemka – Jl. Pintu Kecil – Jl. Malaka – Jl. Malaka II – Jl. Tiang Bendera V – Jl. Tiang Bendera Raya – Jl. Kali Besar Barat – Jl. Kunir – Jl. Teh – Jl. Cengkeh – Jl. Tongkol, dst.
Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI, Bagaimana Aturannya?
Rekayasa lalu lintas juga berlaku untuk bus Trans Jakarta pada koridor 1 dan 12. Sementara, kendaraan yang boleh melintas nantinya harus memiliki stiker khusus. Area yang bisa pun dilintasi hanya sepanjang Jalan Kali Besar Barat dan Jalan Kunir Sisi Selatan.
Pada ruas jalan tersebut, petugas Dishub telah mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan. Pemasangan rambu petunjuk sementara juga telah disiapkan sehingga dapat membantu pengendara mengetahui arah yang boleh dilewati.
Wajah baru
Sejak bulan Agustus 2021, kawasan Wisata Kota Tua memang sedang berbenah. Revitalisasi alias penyegaran kembali obyek wisata di daerah tersebut hasil kolaborasi Kementerian BUMN, Pemprov DKI dan pihak swasta.
Baca juga: Nama Jalan di Jakarta yang Baru Diganti, Jangan Sampai Nyasar
Revitalisasi tidak hanya menyentuh gedung-gedung tua bersejarah, namun juga gedung aset negara di bawah naungan Kementerian BUMN.
Revitalisasi kini sudah memasuki tahap 93 persen penyelesaian, dan menurut rencana pada akhir Agustus 2022 proyek revitalisasi Kota Tua akan rampung.
Sejumlah penyegaran dilakukan selama proses revitalisasi tersebut. Nantinya, kawasan wisata Kota Tua akan memiliki street furniture, pohon peneduh, taman, hingga air mancur.
Baca juga: 7 Rambu Lalu Lintas yang Sering Dilanggar Pengendara
Pada seluruh area juga akan terpasang guiding block sehingga membuat kawasan ini menjadi tempat wisata yang ramah disabilitas.
Nah, jadi tambah penasaran dengan wajah baru di kawasan wisata Kota Tua kan? Jangan lupa, untuk mendukung daerah rendah emisi, sebaiknya gunakan kendaraan umum jika berwisata ke sana ya!