Travel & Lifestyle
Alasan Gorengan Digemari Untuk Buka Puasa di Indonesia
Indonesia memiliki ragam takjil, salah satunya gorengan. Tetapi, kenapa gorengan? Ini jawabannya.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gorengan memang ‘rajanya’ takjil masyarakat Indonesia, mulai dari pisang, ubi, singkong, bakwan, tahu, tempe, dan lain sebagainya selalu menjadi langganan.
Gorengan memang selalu mendominasi isi takjil yang dibagikan. Biasanya, gorengan tersebut akan dilengkapi dengan rawit atau bumbu kacang agar lebih nikmat dimakan.
Teksturnya yang gurih dan renyah juga membuat mulut selalu rindu berbuka dengan gorengan.
Alasan gorengan digemari untuk buka puasa karena bisa dikombinasikan dengan menu lainnya seperti bihun atau mi goreng, hingga lontong.
Baca juga: Pilihan Hidangan Berbuka Puasa dari Berbagai Daerah di Indonesia
Setelah itu, ada beberapa alasan lainnya. Untuk lebih lengkapnya, dapat kamu simak di bawah ini.
Mudah ditemukan
Tidak hanya saat bulan Ramadan atau saat berbuka puasa, gorengan mudah ditemukan kapanpun. Hampir di setiap sudut, khususnya Jakarta, dapat ditemui penjual yang menjajakan gorengan.
Sementara saat bulan Ramadan, penjual gorengan jumlahnya bisa lebih banyak, apalagi menjelang waktu berbuka puasa.
Harga murah
Selain mudah ditemukan, gorengan termasuk makanan yang harga murah. Harga satuannya mulai dari Rp 1.000 bila kamu membelinya di penjual gorengan gerobak atau kaki lima. Semakin besar dan tebal bentuk gorengan maka harga gorengan makin menyesuaikan.
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Buka Puasa 2020
Berbeda dengan gorengan di rumah makan, harganya memang mahal karena ada pajak di dalamnya. Selain itu, ukurannya juga berbeda dengan yang biasa ditemui di kaki lima.
Membuat kenyang
Seperti disebutkan di atas, gorengan dapat dikombinasikan dengan berbagai menu makanan ringan lainnya untuk berbuka puasa.
Berbuka dengan segelas kolak, dua buah gorengan ditambah sambal kacang dan sebuah lontong dijamin akan membuat perut langsung kenyang.
Praktis dan mudah disantap
Untuk menyantap gorengan tidak perlu persiapan atau piring khusus, kecuali gorengan yang kamu beli di restoran.
Baca juga: Pilihan Hidangan Berbuka Puasa dari Berbagai Daerah di Indonesia
Saat kamu beli gorengan di pinggir jalan, makanan ini hanya diwadahi dalam kantung yang terbuat dari kertas dan plastik.
Untuk menyantapnya, kamu langung menggunakan tangan. Tapi jangan lupa cuci tangan dulu ya.
Bahaya di balik gorengan
Namun, jangan menyantap gorengan setiap hari. Walaupun enak, ternyata ada dampak negatif bagi kesehatan tubuh bila dikonsumsi terus-menerus.
Sakit tenggorokan adalah satu penyakit yang dapat menerpa kamu bila terlalu banyak dan sering mengkonsumsi gorengan. Hal ini disebabkan oleh kandungan akrolein yang terbentuk dari minyak untuk menggoreng yang digunakan selama beberapa kali.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Bukber yang Instagramable di Jakarta
Minyak yang terkandung dalam gorengan tidak hanya menyebabkan sakit tenggorokan, tapi juga dapat membuat penumpukan lemak. Lemak yang menumpuk dapat menyebabkan kamu kelebihan berat badan atau obesitas.
Jika sudah obesitas, penyakit lain biasanya sudah siap antre untuk masuk ke tubuh, mulai dari kolesterol, penyumbatan pembuluh darah yang dapat berkembang jadi stroke, bahkan serangan jantung.
Masih ada lagi penyakit yang disebabkan oleh gorengan, khususnya yang kamu santap saat berbuka puasa. Lemak jenuh yang terkandung dalam gorengan dapat memicu sel kanker yang tidak aktif menjadi aktif di dalam tubuh.
Baca juga: Biar Gak Wacana, Ini Tips Bukber Bareng Teman yang Antibatal
Oleh karena itu, meski gorengan digemari untuk buka puasa, ada baiknya kamu seimbangkan gizinya dengan rutin mengkosumsi sayur dan buah. Gorengan memang #BikinKamuSiap berbuka puasa di mana saja, tapi jangan lupakan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh ya.