Review Otomotif
Alasan Setir Mobil Rata-rata Berbentuk Lingkaran
Sudah menjadi hal umum setir mobil berbentuk lingkaran. Namun, kenapa setir berbentuk lingkaran? Yuk, simak sejarahnya.
Setir menjadi komponen utama untuk mengendalikan gerak dan jalannya sebuah kendaraan. Umumnya, setir mobil berbentuk lingkaran atau sejenisnya. Hal ini sudah tidak asing lagi bagi pengemudi kendaraan roda empat.
Baca juga:Â Pernah Merasakan Setir Mobil Bergetar? Mungkin Ini Sebabnya
Sebenarnya, bentuk setir mobil telah mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Pada awal sejarah otomotif di tahun 1885, mobil dulunya tidak menggunakan setir berbentuk lingkaran layaknya kemudi mobil saat ini. Sebuah mobil digerakkan dan dikendalikan melalui sebuah tuas.
Lalu, kenapa saat ini bentuk kemudi di mobil berubah? Selengkapnya dapat kamu simak di bawah ini.
Memudahkan saat parkir
Kemudi dengan bentuk tuas sebenarnya tidak terlalu rumit jika hanya digunakan untuk mengatur kendaraan yang melaju lurus. Namun, tidak saat kamu hendak memarkir kendaraan. Â
Tuas sebagai pengendali kendaraan tidak memiliki keakuratan yang baik ketika mengarahkan roda dan menentukan posisi sejajar. Berbeda dengan setir mobil berbentuk lingkaran, kamu akan lebih mudah menentukan titik putar.
Memudahkan saat berputar
Gerakan berputar yang identik dengan pola melingkar sangat mudah jika didukung dengan setir mobil berbentuk lingkaran. Setir berbentuk lingkaran akan memudahkan Anda mengatur arah ban secara presisi dan leluasa.
Baca juga:Â Setir Bergetar dan 4 Tanda Lain Mobil Butuh Spooring dan Balancing
Lebih aman digunakan
Setir mobil berbentuk lingkaran juga cenderung lebih aman digunakan karena dapat mengurangi potensi benturan karena tidak memiliki sudut. Jadi, benturan yang berpotensi melukai tubuh dapat dihindari.
Oleh karena itu, setir mobil berbentuk lingkaran menjadi standar di dunia dan terus digunakan hingga hari ini. Bentuk setir ini juga #BikinKamuSiap melibas setiap rintangan di jalan.
Hati-hati saat mengganti setir bawaan dengan racing
Sekarang ini, sudah banyak pilihan setir yang tersedia untuk merubah penampilan interior, misalnya setir racing. Biasanya, pengendara melakukan ini agar tampilan interior lebih bernuansa balap.
Sekarang sudah banyak setir racing yang tersedia di pasaran dan menawarkan beraneka ragam bentuk serta bahan. Namun, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum mengganti setir bawaan dengan setir racing.
Pertama, pilih ukuran setir racing yang tidak terlalu berbeda dengan setir bawaan, karena akan berpengaruh terhadap radius putar. Biasanya, setir mobil bawaan pabrikan berukuran 14 sampai 15 inchi, sementara setir racing memiliki diameter sekitar 12,6 sampai 13,8 inchi.
Baca juga: Mengapa Setir Mobil di Indonesia Berada di Sebelah Kanan?
Lalu, bahan pembalut setir juga sangat berpengaruh pada kenyamanan mengemudi. Kebanyakan, bahan setir yang lazimnya dipakai adalah kulit imitasi, kulit asli, suede, atau kayu. Untuk itu, pilihlah sesuai dengan kebutuhanmu.
Lebih baik lagi jika bahan yang kamu pilih tidak licin sehingga kegiatan menyetir akan lebih aman dan nyaman.
Kemudian, perhatikan respon setir. Perlu diingat, bahwa rasio lingkar kemudi dan efek putar roda yang tidak seimbang bisa membahayakan pengendara. Untuk itu, sebelum mengganti setir, pertimbangkan modelnya terlebih dahulu untuk meminimalisir resiko berbahaya.
Baca juga: 4 Tanda-tanda Gejala Rack Steer Rusak
Selanjutnya, ketika kamu mengganti setir standar ke setir racing, otomatis airbag yang ada di dalam setir standar akan ikut hilang.
Tentunya, ini akan menambah resiko pada pengendara jika terjadi hal berbahaya di jalan. Bukan itu saja, kemungkinan kamu juga akan kehilangan tombol-tombol penting di setir mobil jika menggantinya.
Jadi, perlu adanya perhitungan dan keputusan yang baik sebelum mengganti setir standar dengan setir racing. Sesuaikan dengan kebutuhanmu. Jangan sampai, hanya karena mengganti setir kamu akan merasa tidak aman dan nyaman di dalam mobil.