Berita Utama Otomotif
Apa Penyebab Kecelakaan Jalan Tol yang Terbanyak? Pengendara Harus Waspada
Kecelakaan jalan tol paling bisa terjadi karena berbagai faktor yang dialami oleh pengendara. Apa penyebab yang terbanyak?
Banyaknya kasus kecelakaan jalan tol harus menjadi perhatian khusus bagi para pengemudi. Terutama menjelang adanya mudik Lebaran 2023 dimana jumlah kasus akan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan pergerakan masyarakat.
Pada tahun 2021 lalu, menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) kasus kecelakaan mencapai 3.988 kasus. Mengalami kenaikan 2,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 3.907 kasus.
Itulah mengapa hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat, terutama ketika akan melakukan mudik Lebaran 2023 nanti. Dengan mengetahui apa saja yang bisa menjadi penyebab kecelakaan jalan tol, diharapkan pemudik bisa selamat sampai tujuan.
Penyebab kecelakaan jalan tol terbanyak
Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan penyebab kecelakaan terbanyak adalah kelelahan. Bahkan dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi, sekitar 80 persennya terjadi karena pengemudi kelelahan.
Baca juga: Aturan Pajak Mobil Terbaru yang Berlaku di Indonesia
Tidak hanya itu saja, kecelakaan yang terjadi seperti kecelakaan jalan tol bisa juga terjadi karena beberapa faktor lainnya. Mulai dari kurang konsentrasi, lelah, atau kendaraan mengalami overspeed atau memacu kendaraan dengan kecepatan yang tinggi.
Bisa juga disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan jalan tol adalah perilaku dari pengemudinya itu sendiri. Agar hal tersebut tidak terjadi, pengemudi sebaiknya memastikan kondisi tubuhnya dalam keadaan yang fit.
Sebaiknya mencari tempat istirahat terdekat
Salah satu cara untuk menghindari kecelakaan lalu lintas adalah dengan mencari tempat istirahat jika merasa lelah. Pengemudi juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan agar kondisi pengemudi tetap dalam keadaan prima.
Baca juga: Tidak Bisa Sembarangan, Begini Aturan Pasang Lampu Merah
“Sebelum menempuh perjalanan jauh, sebaiknya beristirahat dengan cukup. Kalau di tengah jalan merasa lelah, langsung mencari tempat istirahat terdekat,” ujar Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan MTI, Djoko Setijowarno.
Untuk mengurangi rasa kelelahan bagi pengemudi yang melakukan perjalanan lebih dari 8 jam sebaiknya membawa sopir cadangan. Dengan begitu, pengemudi bisa bergantian dengan pengemudi lainnya.
“Kebanyakan pengemudi terutama kendaraan pribadi, mengemudi lebih dari 4 jam. Selain karena tidak tahu bahwa hal itu dilarang, terkadang mereka juga tidak bisa menolak permintaan juragannya supaya bisa cepat sampai,” tambah Djoko.
Jangan paksa mengemudi mobil
Jika memaksakan terus mengemudi dikhawatirkan pengemudi akan alami microsleep atau kondisi tertidur lelap secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 1 hingga 30 detik.
Baca juga: Total Penjualan 39 Ribu di Awal Tahun, Daihatsu Sigra Jadi Favorit
Hal tersebut akibat kelelahan, dan tubuh tidak punya kuasa untuk menahan serangan kantuk. Jika terserang microsleep akibat melewati durasi mengemudi ideal, efeknya akan sangat berbahaya dan bisa berujung kecelakaan maut di jalan tol.
Ciri utama yang dapat dikenali sebelum terjadinya microsleep adalah susah mengingat kejadian, kehilangan konsentrasi, sulit menjaga laju kendaraan tetap di jalur hingga kesalahan-kesalahan kecil seperti menyalakan lampu sein meski tidak berbelok.
Jadi, harap diingat, saat mengemudi jarak jauh di jalan tol, usahakan selalu beristirahat di rest area dan bukan di bahu jalan.
Mudik aman dengan Astra Siaga LebaranÂ
Pada tahun ini, Astra Siaga lebaran akan kembali hadir untuk memastikan perjalanan mudikmu tetap aman dan menyenangkan. Tahun lalu, Astra Siaga lebaran hadir mendukung arus mudik dengan jumlah 115 bengkel siaga siap membantu para pemudik.
Baca juga: First Impression dan Spesifikasi Lexus RX450h+, PHEV Paling Canggih
Astra Siaga lebaran juga memiliki berbagai fasilitas yang lengkap, mulai dari cek kesehatan sampai pengecekan kondisi kendaraan yang digunakan. Jadi, apakah sudah siap menyambut lebaran 2023 nanti?