Berita Utama Otomotif
Apakah Benar Mobil Matik Mudah Rusak? Ini Fakta Penting yang Perlu Kamu Tahu!
Apa yang Membuat Mobil Matik Cepat Rusak?
Kamu mungkin sudah sering mendengar bahwa mobil matik lebih mudah rusak, terutama jika tidak diperlakukan dengan benar. Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan hal ini terjadi? Mobil matik memiliki sistem transmisi yang berbeda dari mobil manual, dan salah satu komponen utama yang perlu kamu pahami adalah torque converter.
Torque converter adalah komponen penting dalam transmisi otomatis yang berfungsi menghubungkan mesin dengan transmisi. Sayangnya, kebiasaan salah dalam penggunaan transmisi matik dapat menyebabkan komponen ini cepat aus. Apalagi jika kamu sering memindahkan gigi secara tidak tepat, seperti dari posisi R (mundur) ke D (maju) saat mobil masih bergerak.
Bagaimana Torque Converter Bekerja?
Torque converter bekerja berdasarkan aliran fluida yang menghubungkan mesin dengan roda. Saat kamu menggerakkan mobil di posisi D tanpa menginjak pedal gas, roda tetap akan berputar karena torque converter terus memberikan torsi minimal ke roda. Namun, jika kamu terbiasa berpindah dari posisi R ke D atau sebaliknya saat mobil masih bergerak, ini bisa merusak torque converter dan komponen transmisi lainnya.
Torque converter juga dilengkapi dengan sprag clutch, sebuah mekanisme satu arah yang memastikan roda hanya berputar ke satu arah tertentu. Jika kamu memaksakan perpindahan gigi saat mobil masih bergerak, sprag clutch ini bisa cepat aus dan menyebabkan kerusakan pada transmisi.
Baca Juga : Drifting Budget Terjangkau? Ini Dia Mobil yang Pas untuk Kamu!
Alasan Kenapa Sprag Clutch Bisa Cepat Rusak
Sprag clutch hanya berfungsi satu arah, artinya roda tidak seharusnya berputar mundur saat mobil berada di posisi D, dan sebaliknya. Namun, banyak pengemudi yang terbiasa menggunakan transmisi manual cenderung melakukan kebiasaan ini saat membawa mobil matik. Akibatnya, komponen-komponen seperti sprag clutch cepat aus, yang pada akhirnya memperpendek usia transmisi mobil kamu.
Sebagai contoh, beberapa mobil seperti Mercedes 722.6 memiliki sprag clutch yang hanya bekerja pada gigi mundur pertama (R1). Sementara pada gigi mundur kedua (R2, atau mode musim dingin), mobil tetap dapat berjalan mundur walaupun tanpa sprag clutch. Namun, penggunaan mode ini bukan berarti transmisi aman dari kerusakan jika kamu terus memindahkan gigi saat mobil masih bergerak.
Kebiasaan Buruk yang Membuat Mobil Matik Cepat Rusak
Setiap sistem transmisi otomatis didesain dengan cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami spesifikasi transmisi mobil yang kamu gunakan. Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan oleh pengendara bisa mempercepat kerusakan transmisi otomatis, seperti:
- Memindahkan gigi saat mobil masih bergerak – Kebiasaan ini sangat merusak sprag clutch dan torque converter.
- Tidak menjaga kecepatan stabil di tanjakan – Terkadang, pengemudi matik membiarkan mobil berhenti terlalu lama menggunakan torque converter untuk menahan mobil di tanjakan tanpa bantuan rem. Hal ini bisa membuat transmisi overheat.
- Kurang perawatan oli transmisi – Mobil matik sangat bergantung pada sistem hidrolik, yang berarti kualitas dan kuantitas oli transmisi harus selalu dijaga.
Jika kamu terus melakukan kebiasaan-kebiasaan ini, maka tidak mengherankan jika transmisi matik mobil kamu akan cepat rusak.
Mobil Matik atau Manual, Mana yang Lebih Kuat?
Ada anggapan bahwa mobil matik lebih lemah ketika menghadapi kemacetan di tanjakan. Sebenarnya, hal ini tidak sepenuhnya benar. Banyak mobil matik modern justru memiliki torsi yang lebih besar berkat konverter torsi yang dirancang untuk membantu mobil menanjak lebih mudah.
Meski demikian, jika transmisi matik kamu tidak dalam kondisi baik—entah karena perawatan yang kurang atau faktor usia—maka mobil manual mungkin bisa lebih kuat di tanjakan. Mengapa? Karena mobil manual bergantung pada gigi mekanis yang bisa melipatgandakan torsi tanpa bantuan sistem hidrolik, sementara mobil matik bergantung pada tekanan oli untuk melakukan hal yang sama.
Baca Juga : Kenapa Memilih Mobil RWD Lebih Menguntungkan? Temukan Jawabannya!
Tips Agar Mobil Matik Kamu Tetap Awet
Agar mobil matik kamu tetap dalam kondisi prima dan tidak mudah rusak, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
- Jangan pindahkan gigi saat mobil masih bergerak – Pastikan mobil benar-benar berhenti sebelum memindahkan tuas gigi dari posisi mundur ke maju atau sebaliknya.
- Rutin mengganti oli transmisi – Oli transmisi otomatis harus diganti secara berkala, sesuai dengan jadwal yang dianjurkan oleh pabrik.
- Gunakan rem tangan di tanjakan – Jangan biarkan torque converter yang menahan mobil saat kamu berhenti di tanjakan. Ini akan mengurangi panas berlebih pada sistem transmisi.
- Jangan terlalu lama menahan posisi di “D” saat macet – Lebih baik pindah ke posisi netral (N) jika kamu berhenti terlalu lama di kemacetan. Ini akan mengurangi beban kerja pada torque converter.
- Selalu periksa komponen transmisi – Jika kamu merasakan ada yang tidak beres saat mengganti gigi atau ada suara aneh dari bagian transmisi, segera lakukan pemeriksaan ke bengkel resmi.
Kesimpulan
Mobil matik memberikan kenyamanan lebih dibandingkan dengan mobil manual, terutama saat berkendara di kota yang sering macet. Namun, ada beberapa kebiasaan yang harus dihindari agar transmisi matik kamu tetap awet dan tidak cepat rusak. Pastikan kamu selalu memperhatikan cara penggunaan transmisi dan melakukan perawatan rutin untuk mencegah kerusakan pada torque converter dan komponen lainnya.
Apakah kamu ingin tahu lebih lanjut tentang mobil matik atau sedang mencari mobil baru yang sesuai kebutuhan? Jangan ragu untuk mengunjungi SEVA, di mana kamu bisa menemukan berbagai pilihan mobil terbaik yang cocok untuk gaya hidup dan kebutuhan mobilitasmu.