Berita Utama Otomotif
Apakah Menyalakan Lampu Motor di Siang Hari Memang Perlu?
Lampu Sepeda Motor Menyala di Siang Hari – Aturan atau Sekedar Tren?
Sebagai pengendara sepeda motor, kamu mungkin pernah bertanya-tanya, mengapa sekarang lampu motor diwajibkan menyala bahkan di siang hari? Ternyata, aturan ini bukan sekadar tren, melainkan langkah penting dalam meningkatkan keselamatan di jalan raya. Dengan ukuran sepeda motor yang relatif kecil, risiko motor tidak terlihat oleh pengendara lain lebih tinggi. Penggunaan lampu utama di siang hari terbukti membantu mengurangi risiko tersebut.
Sejarah dan Alasan Mengapa Lampu Motor Perlu Menyala di Siang Hari
Pada November 1968, Konvensi Lalu Lintas di Vienna mengeluarkan rekomendasi agar sepeda motor menyalakan lampu utama di siang hari. Ini didasarkan pada fakta bahwa banyak kecelakaan terjadi karena pengendara tidak bisa melihat sepeda motor dengan jelas, terutama saat memasuki area blindspot.
Baca Juga :Â Pastikan Lampu Daihatsu Sigra Kamu Terang Benderang untuk Liburan Akhir Tahun yang Aman
Beberapa negara pun kemudian mengadopsi aturan ini, termasuk Eropa dan Amerika Serikat yang sudah menerapkan kebijakan lampu otomatis atau Automatic Headlamp On (AHO) sejak 1979. Indonesia sendiri mulai menerapkan aturan ini pada 2012, meski terlambat dibandingkan negara-negara lain.
Manfaat Menyalakan Lampu Motor di Siang Hari
- Meningkatkan Visibilitas
Dengan lampu utama menyala, sepeda motor lebih mudah terlihat dari kejauhan, bahkan di siang hari. Ini membantu pengendara lain untuk lebih waspada. - Mengurangi Risiko Kecelakaan
Menurut data, sekitar 37% kecelakaan yang melibatkan motor dan kendaraan lain terjadi karena pengendara lain tidak melihat motor. Lampu utama yang menyala dapat membantu mengurangi risiko tersebut. - Menyesuaikan dengan Aturan Internasional
Dengan mengikuti standar internasional, Indonesia diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pengendara sepeda motor.
Apa Itu DRL dan Perbedaannya dengan Lampu Motor Biasa?
Daytime Running Light (DRL) atau lampu siang hari adalah fitur yang umumnya dipasang pada mobil untuk meningkatkan visibilitas di siang hari. DRL pertama kali diperkenalkan di Swedia pada tahun 1979 dan dikenal dengan istilah varselljus. Saat ini, banyak mobil keluaran terbaru yang sudah dilengkapi dengan DRL, yang memungkinkan mereka lebih terlihat oleh pengendara lain, bahkan pada kondisi cuaca cerah.
Sementara pada sepeda motor, fitur ini biasanya menggantikan saklar lampu utama, memungkinkan lampu otomatis menyala ketika mesin dinyalakan. DRL memiliki kekuatan cahaya yang lebih rendah dibandingkan lampu utama dan dirancang khusus untuk tidak menyilaukan.
Mengapa Mobil di Indonesia Belum Wajib Menggunakan DRL?
Salah satu alasan utama mengapa DRL belum diwajibkan pada mobil di Indonesia adalah biaya. Jika DRL diwajibkan, harga mobil akan meningkat, yang bisa berdampak pada daya beli masyarakat. Oleh karena itu, regulasi lampu utama otomatis lebih dulu diterapkan pada sepeda motor karena biaya pemasangannya relatif lebih rendah.
Namun, kamu mungkin sudah melihat mobil-mobil terbaru yang sudah dilengkapi dengan DRL. Selain meningkatkan visibilitas, fitur ini juga menjadi daya tarik estetika tersendiri, membuat mobil terlihat lebih modern dan stylish.
Keuntungan Ekonomis dan Tantangan Lingkungan dari Penggunaan Lampu di Siang Hari
Keuntungan Ekonomis
Menyalakan lampu utama di siang hari ternyata memiliki keuntungan ekonomis. Dengan semakin seringnya penggantian bohlam, industri otomotif dapat meraih manfaat dari penjualan komponen pengganti. Perputaran ekonomi dari komponen ini juga membantu menciptakan lapangan pekerjaan.
Tantangan Lingkungan
Namun, menyalakan lampu secara terus-menerus juga mempengaruhi lingkungan. Lampu membutuhkan daya listrik yang cukup besar, yang pada akhirnya menambah beban pada emisi CO2 kendaraan. Menurut beberapa penelitian, konsumsi daya dari lampu utama dapat mencapai hingga 200 watt, menambah pemanasan global meski dalam skala kecil.
Kontroversi Penggunaan DRL di Seluruh Dunia
- Efek Masking
DRL bisa menciptakan masking effect di mana lampu sinyal (lampu sein) terlihat samar-samar karena disinari oleh DRL yang intens. Situasi ini bisa berbahaya, terutama saat kendaraan akan berbelok. - Penggunaan DRL di Malam Hari
Beberapa pengendara di Indonesia menggunakan DRL sebagai lampu malam, padahal intensitas cahaya DRL tidak dirancang untuk digunakan di malam hari. Hal ini bisa menyebabkan kesilauan bagi pengendara lain. - Tanggapan Masyarakat Terhadap Penggunaan DRL
Tidak semua pengendara setuju dengan penggunaan DRL. Beberapa menganggapnya sebagai cara untuk meningkatkan harga kendaraan. Namun, di sisi lain, data menunjukkan bahwa DRL memang efektif dalam meningkatkan visibilitas dan mengurangi kecelakaan.
Bagaimana Sikap Kamu Terhadap Penggunaan Lampu Siang Hari di Jalan Raya?
Kamu mungkin pernah mengalami situasi di mana sepeda motor di depanmu tidak menyalakan lampu pada pagi hari, terutama saat posisi matahari cukup rendah. Situasi ini bisa mengurangi visibilitas sepeda motor tersebut, membuatnya lebih sulit dilihat oleh pengendara lain. Dengan lampu utama menyala, sepeda motor akan lebih mudah terlihat, dan kamu pun dapat mengantisipasi pergerakannya dengan lebih baik.
Kesimpulan
Menyalakan lampu di siang hari, baik pada sepeda motor maupun mobil, bukan hanya sekadar aturan, melainkan cara efektif untuk meningkatkan keselamatan di jalan. Baik AHO pada sepeda motor maupun DRL pada mobil memiliki manfaat masing-masing dalam memperkuat visibilitas kendaraan dan meminimalisir risiko kecelakaan.
Ingin tahu lebih banyak tentang tips keselamatan berkendara dan teknologi kendaraan terbaru? Kunjungi SEVA untuk informasi lengkap dan penawaran menarik terkait kendaraan impianmu.