Berita Utama Otomotif
Awalnya Bukan Hitam Putih, Mau Tahu Sejarah Zebra Cross?
Sejarah zebra cross ternyata penuh dengan eksperimen dari si penemunya. Mulai dari warna yang dipakai hingga penerapannya.
Pasti kalian sudah tahu zebra cross, kan? Iya, ini adalah jalur pejalan kaki untuk menyeberang. Namun, apa kilas balik dari sejarah zebra cross ini? Ikuti penjelasan SEVA berikut ini.
Setiap negara pasti memiliki zebra cross di setiap jalan. Namun di Indonesia, mereka masih belum memahami dan meremehkan zebra cross, meskipun dibuat di setiap sudut jalan.
Indonesia yang dikenal sebagai negara hukum, jadi semua harus mengetahui tentang penyeberangan pejalan kaki. Agar pejalan kaki lebih mengetahui bagaimana sistem penyeberangan pejalan kaki di jalan.
Pejalan kaki memiliki hak istimewa untuk menyeberang jalan, kecuali diatur oleh lampu lalu lintas. Di tempat lain, trotoar di penyeberangan pejalan kaki tidak boleh diparkir.
Sehingga pengemudi di jalan dapat melihat pejalan kaki yang melintasi penyeberangan pejalan kaki. Awalnya untuk menyeberang jalan, ada penanda bernama Belisha Beacon oleh Leslie Hore-Belisha pada tahun 1934.
Namun, meningkatnya mobil di jalan mengurangi efektivitas suar. Pejalan kaki dan kendaraan pun mengabaikannya.
Sejarah zebra cross penuh dengan eksperimen
Pada tahun 1949-1951, Departemen Transportasi Inggris bereksperimen dengan desain jalan untuk meningkatkan penggunaan jalan.
Dimulai dari pengecatan menggunakan logam berwarna merah dan biru. Tetapi karena warnanya mencolok, pengemudi merasa terlambat untuk mengerem mobil.
Baca juga: Zebra Cross Jadi Catwalk Citayam Fashion Week, Apa Boleh?
Ternyata untuk sebagian pengendara, warna tersebut dari kejauhan tidak terlihat. Hasil penelitian warna hitam dan putih terbukti efektif, untuk pengendara penyebrang jalan yang melewati rambu tersebut.
Hingga akhirnya garis hitam putih dirilis ke publik oleh Jim Callaghan, pada 31 Oktober 1951 di Slough High Street, Inggris.
Mungkin sebagian orang penasaran, kenapa sih nama zebra cross? Konon pada saat percobaan, anggota kementerian terkait di Inggris masing-masing memberikan saran nama.
Kebanyakan memberikan dengan nama binatang. Nah karena warnanya hitam putih, jadi banyak yang memilih nama zebra cross.
Tentu ini juga karena hitam dan putih sangat identik dengan zebra, makanya dinamakan zebra cross. Rambu zebra cross konon semakin popular, ketika muncul di cover album Band legendaris asal Inggris The Beatles.
Penerapan di pelbagai negara
Pada jam-jam sibuk, anak-anak sekolah dan pejalan kaki pada umumnya dipandu oleh petugas polisi berseragam neon untuk menyeberang jalan dengan aman.
Petugas polisi juga membawa tongkat dan rambu tanda berhenti untuk menghentikan lalu lintas. Dengan cara ini, kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi dan pejalan kaki dapat melintas dengan aman.
Di Inggris, ada undang-undang bahwa semua pengguna jalan dan pengemudi harus memberi jalan kepada pejalan kaki yang telah menginjakkan kaki di penyeberangan pejalan kaki.
Pelanggar akan didenda £100. Hal ini juga berlaku pada jam pelajaran ketika sekolah berada di seberang sekolah.
Baca juga: 7 Rambu Lalu Lintas yang Sering Dilanggar Pengendara
Di Amerika Serikat, pola garis zebra cross menggunakan pola diagonal. Model ini umumnya digunakan di banyak negara bagian karen visibilitas yang berbeda.
Di Swiss, warna penyeberangan pejalan kaki adalah kuning. Pengendara sepeda harus turun di persimpangan. Penyeberangan tersibuk di dunia ada di Shibuya, Tokyo yang dikenal yang dikenal sebagai Shibuya Crossing.
Persimpangan di Hachiko Square adalah yang tersibuk dan menarik wisatawan dari seluruh dunia. Hingga saat ini, semua negara termasuk Indonesia menggunakan rambu zebra cross.
Sayangnya di Indonesia, pernah kejadian zebra cross malah dijadikan ajang catwalk oleh para pemuda. Dikenal dengan nama Citayam Fashion Week, fungsi rambu ini sempat disalahgunakan.
Jadi mengingat betapa pentingnya rambu ini, harapannya kalian juga ikuti aturan zebra cross saat menyeberang yah!