Berita Utama Otomotif
Bahaya Listrik Statis Saat Isi Bahan Bakar, Fakta yang Perlu Kamu Tahu
Mengapa Listrik Statis Bisa Berbahaya?
Apakah kamu pernah merasakan kejutan kecil saat menyentuh bodi mobil setelah keluar dari kabin? Fenomena ini dikenal sebagai listrik statis, dan meskipun tampak sepele, dalam kondisi tertentu bisa menjadi sangat berbahaya, terutama saat mengisi bahan bakar di SPBU.
Listrik statis terbentuk akibat gesekan antara tubuh kita dan bahan lain, seperti kursi mobil. Jika kamu tidak hati-hati, listrik statis ini bisa memicu percikan yang berbahaya saat membuka tangki bensin. Itulah mengapa penting untuk menetralkan tubuh dari listrik statis sebelum melakukan pengisian bahan bakar.
Menghindari Bahaya Listrik Statis Saat Isi Bahan Bakar
Di Indonesia, sebagian besar SPBU masih menggunakan layanan pengisian bahan bakar oleh petugas, sehingga risiko listrik statis bisa sedikit diminimalisir. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan munculnya bahaya listrik statis pada mobil dan tubuh kita. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mencegah risiko ini:
- Sentuh Bagian Logam Mobil, Sebelum menyentuh nozzle pompa bensin, biasakan untuk menyentuh bagian logam mobil. Ini akan membantu melepaskan muatan listrik statis dari tubuh ke mobil, sehingga tidak ada percikan saat membuka tangki bensin.
- Hindari Gesekan Berlebih, Listrik statis seringkali muncul karena gesekan antara pakaian atau kursi mobil. Gunakan bahan pakaian yang tidak mudah menimbulkan listrik statis, terutama saat cuaca kering.
- Jangan Gunakan Ponsel, Penggunaan ponsel di area SPBU sangat tidak dianjurkan. Selain berpotensi mengganggu sinyal elektronik, ponsel juga bisa memicu percikan listrik di lingkungan yang penuh dengan uap bahan bakar.
- Matikan Mesin Mobil, Mesin mobil yang tetap menyala selama proses pengisian bahan bakar bisa meningkatkan panas di sekitar area tersebut, sehingga memperbesar risiko terjadinya api jika ada percikan listrik statis.
Listrik Statis dan Sistem EVAP
Banyak pengendara yang percaya bahwa membuka tutup tangki bensin untuk mengurangi tekanan adalah langkah yang baik. Namun, kenyataannya, membuka tutup tangki bahan bakar secara manual justru dapat meningkatkan risiko polusi dan membuat bahan bakar lebih cepat menguap.
Baca Juga : Menemukan Sensasi Mengemudi yang Sebenarnya, Apakah Mobil Kamu Fun to Drive?
Sebagian besar mobil modern kini dilengkapi dengan sistem Evaporative Emission System (EVAP), yang berfungsi untuk mengontrol uap bensin dan mencegahnya keluar dari tangki. Uap bensin ini nantinya akan disedot kembali ke mesin untuk dibakar, sehingga membuka tutup tangki sebenarnya tidak diperlukan dan hanya akan membuang energi serta menciptakan risiko yang tidak perlu.
Mengenal Teori Segitiga Api
Dalam setiap insiden kebakaran, ada tiga elemen utama yang harus dipenuhi, oksigen, bahan bakar, dan panas. Ketiganya dikenal sebagai Teori Segitiga Api. Saat kamu mengisi bahan bakar, dua unsur—oksigen dari udara dan bahan bakar dari tangki—sudah ada di tempatnya. Yang tersisa hanyalah elemen panas, yang bisa berasal dari mesin mobil yang menyala atau bahkan percikan listrik statis dari tubuhmu.
Oleh karena itu, matikan mesin saat mengisi bahan bakar adalah cara efektif untuk mengurangi satu elemen pembentuk api. Ketika mesin mati, panas dari kendaraan juga akan berkurang, sehingga risiko terbentuknya api menjadi lebih kecil.
Listrik Statis dan Cuaca Kering
Listrik statis lebih sering terbentuk dalam kondisi udara kering. Di Indonesia, meskipun umumnya memiliki kelembapan tinggi, ada saat-saat tertentu seperti musim kemarau di mana udara menjadi lebih kering. Dalam kondisi seperti ini, muatan listrik statis bisa menumpuk di mobil dan tubuhmu, dan akhirnya menyebabkan percikan saat kamu menyentuh benda logam, seperti pintu mobil atau nozzle pengisian bensin.
Untuk itu, pastikan kamu melakukan grounding sebelum menyentuh peralatan pengisian bahan bakar. Cara paling sederhana adalah dengan menyentuh bagian logam mobil, terutama di area yang tidak tertutup cat, sebelum memegang nozzle atau membuka tutup tangki.
Baca Juga : Jalan-Jalan Santai Bareng Daihatsu Ayla, Liburan Makin Seru!
Apakah Aman Mengisi Bensin dengan Mesin Menyala?
Beberapa orang mungkin pernah melihat professional atau pilot pesawat tempur yang mengisi bahan bakar dengan mesin menyala. Sebenarnya, hal ini bukan karena tidak berbahaya, melainkan karena ada sistem canggih yang mendukung keselamatan dalam skenario tersebut. Pada mobil umum, mesin yang menyala saat pengisian bahan bakar tetap menambah risiko kebakaran karena sumber panas tetap ada.
Namun, dengan memastikan listrik statis telah hilang dan kondisi sekitar SPBU aman, mengisi bensin dengan mesin mati tetap menjadi rekomendasi utama untuk menghindari risiko yang lebih besar.
Kesimpulan
Bahaya listrik statis memang sering kali tidak disadari oleh banyak pengendara. Namun, risiko yang ditimbulkan cukup signifikan, terutama saat melakukan pengisian bahan bakar. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana seperti menetralkan tubuh dari listrik statis dan mematikan mesin saat mengisi bahan bakar, kamu dapat mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh percikan api.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang teknologi keamanan mobil modern, kamu bisa menjelajahi artikel lain di SEVA, platform terbaik untuk menemukan informasi terkini tentang mobil.
Jangan biarkan risiko kecil menjadi bahaya besar! Selalu ikuti langkah-langkah aman saat mengisi bahan bakar dan jelajahi lebih banyak informasi seputar mobil di SEVA.
