Berita Terbaru
Bahaya Mengemudi Zig Zag di Jalan, Jangan Lakukan Berisiko Celaka
Mengemudi zig zag, apalagi dalam kecepatan tinggi, tidak disarankan. Jangan lakukan jika tak ingin alami risiko kecelakaan.
Beberapa hari lalu sempat viral sebuah video yang merekam aksi pengemudi yang mengebut dan berkendara ugal-ugalan di jalan tol sambil melakukan manuver zig zag. Aksi nekat tersebut berujung pada kecelakaan yang melibatkan tabrakan dengan minibus dan tembok pembatas jalan.
Beruntung kendaraan lain sempat mengerem dan tidak terjadi tabrakan beruntun. Meski demikian, aksi pengemudi zig zag itu jelas membahayakan dan tidak patut ditiru.
Peristiwa itu terekam video amatir dan diunggah oleh akun Twitter @innovacommunity, pada hari Senin (10/7).
Kronologi pengendara Honda Jazz zig zag lalu tabrakan
Terlihat dalam rekaman kamera, si pelaku mengemudikan Honda Jazz berwarna putih itu. Ia mengemudi dengan kecepatan tinggi dan berkali-kali melakukan zig zag untuk menyalip atau mendahului kendaraan-kendaraan yang ada di depannya.
Baca juga: PLN Siapkan Strategi Ubah Tiang Listrik Jadi SPKLU, Kapan Dilaksanakan?
Tak disangka, beberapa menit kemudian, ketika ia zig zag ke jalur tengah di mana kondisi laju kendaraan di depannya statis, ia kesulitan jaga jarak dan tak mampu menguasai kemudinya. Honda Jazz yang dikendarainya pun menyenggol minibus berwarna hitam di sebelah kanannya. Setelah itu, mobilnya terbanting ke kanan menabrak besi pembatas jalan.
Terlihat dengan jelas di video berdurasi 45 detik itu, bagian depan Honda Jazz tersebut hancur. Aksi nekat ini terjadi di jalan tol yang ada di Surabaya, tepatnya di kilometer 760 Tol Surabaya-Gempol arah Porong menuju Japanan. dan kemudian diketahui, pengemudi Honda Jazz tersebut bernama Ryan Lenggoraharjo (20), warga Surabaya.
Kanit PJR Tol Jatim 2 AKP Ega Prayudi membenarkan peristiwa kecelakaan lalu lintas di dalam jalan tol tersebut. Ega mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Ryan pun selamat dan sempat diamankan dan diperiksa polisi.
Baca juga: Kelebihan Daihatsu Sigra, Cocok untuk Dijadikan Mobil Keluarga
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ryan memang nekat melaju dengan kecepatan tinggi dan zig zag di jalan Tol Surabaya-Gempol karena sedang berusaha mengejar rombongannya yang berjalan lebih dulu menuju Malang.
Kecelakaan ini berdampak kerugian material pada kendaraan Ryan dan juga minibus yang ditabraknya.
“Karena hanya mengalami kerugian material, kasus kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan city car dan minibus akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan dan sekarang sudah rampung,” kata Ega.
Etika berkendara di jalan
Berkaca dari kejadian ini, alangkah bijaknya jika semua pengendara berkendara sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain menjaga ketertiban, tentu juga untuk menghindari risiko tabrakan dan kecelakaan lainnya.
Baca juga: Sebelum Pakai, Cek Dulu Apa Keuntungan Bioetanol bagi Mesin Mobil
Salah satu yang harus diperhatikan saat berkendara adalah batas kecepatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), batas kecepatan bagi pengguna jalan tol adalah antara 60-100 kilometer per jam.
Jika sama-sama kita perhatikan, pengendara Honda Jazz dalam video tersebut, mengemudikan kendaraannya melebihi batas ketentuan dan zig zag pula.
Selain itu, jika ingin mendahului, selalu gunakan lajur kanan. Mengemudi secara zig zag apalagi dalam kecepatan tinggi, sangat tidak diperkenankan. Peristiwa yang dialami Ryan pasti berisiko besar terjadi.
Baca juga: Batas Kecepatan Maksimal di Tol, Awas Kena Tilang!
Laman Auto2000 menjelaskan, sangat bahaya bagi kamu menggunakan lajur kiri untuk memotong atau menyalip. Seperti diketahui, kendaraan yang berada di lajur kiri umumnya melaju dengan kecepatan yang lebih lambat. Selain itu, lajur ini hanya diperuntukkan kendaraan dalam kondisi darurat.
Ketika kamu ingin menyalip (kanan atau kiri), segera nyalakan lampu sein sebagai isyarat untuk kendaraan di samping dan belakangmu. Jadi jangan zig zag sembarangan.
Dan terakhir, selalu jaga jarak aman dengan kendaraan lain guna menghindari kecelakaan. Bila tidak jaga jarak atau membiarkan kendaraanmu terlalu rapat dengan kendaraan lain, kamu akan lebih sulit lagi mengendalikan kendaraan, terutama ketika berada dalam situasi di mana kamu atau kendaraan di depanmu harus mengerem mendadak.Â
Kalau mau aman, jaga jarak aman kendaraanmu dengan yang lainnya sekitar 10-20 meter. Jangan berkendara ugal-ugalan, kenakan sabuk pengaman dan beristirahatlah di rest area jika menempuh perjalanan jauh.