Berita Utama Otomotif
Bahaya Menggunakan BBM Oktan Rendah pada Mesin Turbo, Apa yang Harus Kamu Ketahui?
Kamu mungkin pernah berpikir untuk mengisi bahan bakar mobilmu dengan BBM beroktan rendah, terutama karena harganya yang lebih terjangkau. Namun, jika mobilmu dilengkapi dengan mesin turbo, langkah ini bisa menjadi kesalahan besar. Mengapa? Karena penggunaan BBM oktan rendah pada mesin turbo tidak hanya berisiko menyebabkan knocking, tetapi juga dapat merusak komponen mesin dan mengurangi performa kendaraan secara keseluruhan. Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Apa Itu Knocking dan Mengapa Ini Berbahaya?
Sebelum masuk ke detail teknis, kamu perlu memahami apa itu knocking. Knocking adalah fenomena di mana campuran bahan bakar dan udara di dalam mesin terbakar sebelum waktunya. Ini terjadi ketika oktan yang digunakan dalam BBM terlalu rendah, sehingga tidak mampu menahan tekanan tinggi di dalam ruang bakar. Mesin turbo, yang dirancang untuk memampatkan lebih banyak udara ke dalam silinder, lebih rentan terhadap knocking dibandingkan mesin non-turbo.
Baca Juga :Â Pilih Bengkel Resmi atau Auto2000? Ini Pertimbangannya Setelah Garansi Toyota Habis
Knocking ini bisa merusak komponen mesin, mulai dari piston, kepala silinder, hingga menyebabkan kegagalan total mesin. Meskipun banyak mobil modern dilengkapi dengan sistem anti-knocking, tetapi sistem ini memiliki batasan. Jika kamu terus-menerus menggunakan BBM oktan rendah, risiko kerusakan tetap ada, bahkan dengan adanya sistem pelindung tersebut.
Bagaimana BBM Oktan Rendah Mempengaruhi Sensor Oksigen dan Sistem Injeksi?
Selain knocking, penggunaan BBM oktan rendah juga berdampak pada sensor oksigen di dalam mesin. Sensor ini bertugas mendeteksi jumlah oksigen yang ada di knalpot dan mengatur debit bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin. Ketika kamu menggunakan BBM oktan rendah, oksigen yang terdeteksi akan lebih banyak karena pembakaran yang tidak sempurna. Hasilnya, sistem akan menambah jumlah bahan bakar yang diinjeksikan untuk mengembalikan kondisi pembakaran ke keadaan optimal.
Namun, ada masalah besar di sini. BBM oktan rendah mengandung lebih sedikit molekul oktan (C8H18) per liter dibandingkan BBM oktan tinggi. Artinya, untuk mencapai jumlah molekul yang seimbang, mesin perlu menginjeksikan lebih banyak BBM. Ini menyebabkan konsumsi BBM menjadi lebih boros, dan pada akhirnya, kamu justru tidak mendapatkan penghematan yang diharapkan.
Selain itu, BBM oktan rendah biasanya mengandung lebih banyak pengotor seperti sulfur. Sulfur ini dapat mempengaruhi oli mesin, terutama pada mesin turbo yang umumnya membutuhkan oli dengan spesifikasi khusus seperti 5W-30. Oli yang terkontaminasi sulfur dapat menyebabkan penurunan performa pelumas dan meningkatkan risiko kerusakan pada komponen mesin yang lebih sensitif.
Mengapa Mesin Tua Lebih Tahan Terhadap BBM Oktan Rendah?
Mungkin kamu pernah mendengar bahwa mesin tua lebih tahan terhadap efek buruk dari BBM oktan rendah. Ini ada benarnya, tetapi alasannya terletak pada perbedaan teknologi sistem injeksi bahan bakar. Mesin-mesin tua, khususnya yang menggunakan sistem port injection, menyemprotkan bahan bakar langsung ke intake manifold sebelum masuk ke silinder. Ini berarti bahan bakar dapat membantu membersihkan kerak pada katup mesin, sesuatu yang tidak terjadi pada mesin modern dengan sistem direct injection.
Mesin turbo modern menggunakan direct injection, yang menyemprotkan bahan bakar langsung ke dalam silinder. Karena bahan bakar tidak melewati intake manifold, kerak pada katup mesin tidak dibersihkan, dan ini mempercepat pembentukan kerak yang dapat mengganggu aliran udara dan kinerja mesin.
Baca Juga :Â Tips Perawatan Wajib agar Toyota Calya Tetap Nyaman dan Awet
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
Jika mobilmu dilengkapi dengan mesin turbo, sangat disarankan untuk selalu menggunakan BBM dengan oktan yang direkomendasikan oleh pabrikan. Meskipun BBM oktan tinggi mungkin lebih mahal, biaya ini jauh lebih rendah dibandingkan biaya perbaikan yang mungkin kamu hadapi jika terjadi kerusakan pada mesin akibat penggunaan BBM oktan rendah.
Selain itu, perhatikan juga jadwal penggantian oli dan pastikan untuk menggunakan oli dengan spesifikasi yang tepat. Oli yang sesuai akan membantu melindungi mesin dari efek negatif sulfur dan menjaga performa mesin tetap optimal.
Kesimpulan, Pilihan BBM yang Tepat untuk Mobilmu
Menggunakan BBM oktan rendah pada mesin turbo bukanlah pilihan yang bijak. Risiko kerusakan yang diakibatkan oleh knocking, penumpukan sulfur, dan pembentukan kerak jauh lebih besar daripada penghematan yang mungkin kamu peroleh dari BBM yang lebih murah. Untuk menjaga agar mobilmu tetap dalam kondisi prima, selalu ikuti rekomendasi pabrikan mengenai jenis BBM dan oli yang digunakan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang perawatan mobil dan cara menjaga performa mesin, kunjungi SEVA. Di sana, kamu bisa menemukan berbagai artikel bermanfaat yang akan membantu kamu dalam merawat mobilmu agar tetap awet dan nyaman digunakan.