Tips & Rekomendasi
Bahaya Spare Part Palsu yang Mengintai Pemilik Kendaraan
Sebelum menggunakannya untuk mobil kamu, yuk cari tahu bahaya spare part palsu berikut ini.
Banyaknya pengguna kendaraan, khususnya mobil d Indonesia mempengaruhi jumlah permintaan spare part atau suku cadang. Tidak bisa dipungkiri, spare part palsu memang menggiurkan bagi sebagian penjual dan pemilik mobil.
Spare part yang banyak dipalsukan adalah jenis fast moving atau yang harus diganti secara periodik karena memiliki siklus tertentu, yang diukur berdasarkan jarak dan waktu.
Contohnya adalah kampas rem, kampas kopling, busi, filter oli, filter udara, dan lain-lain.
Padahal, spare part palsu sebenarnya merugikan berbagai pihak, baik itu produsen otomotif dan pemilik mobil itu sendiri.
Kemudian, spare part palsu diproduksi secara lokal dengan teknologi seadanya, yang tidak memiliki standar keamanan dan keselamatan. Justru hal ini akan kembali merugikan pemilik mobil.
Baca juga: Bagaimana Cara Merawat Radiator Agar Suhu Mesin ideal?
Ada bahaya yang dapat ditimbulkan spare part palsu ketika pemilik mobil menggunakannya. Oleh karena itu, sebaiknya pemilik mobil disarankan menggunakan spare part asli atau genuine parts yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Bahaya spare part palsu
Sebagai contoh, jika menggunakan kampas rem palsu akan berpengaruh pada performa sistem pengereman yang bisa menurun. Jika seperti itu, jelas akan berbahaya buat diri sendiri dan juga pengguna jalan lainnya.
Selain merusak, penggunaan spare part palsu juga akan membuat garansi mobil gugur, karena penggantian spare part tidak sesuai standar yang dianjurkan.
Tidak ada jaminan ketika pemilik mobil menggunakan spare part palsu. Bahkan, apabila kerusakan akibat spare part palsu justru biaya yang dikeluarkan lebih besar.
Lain lagi bila pemilik mobil menggunakan spare part palsu seperti filter udara. Walau terlihat sepele, filter udara memiliki peran krusial di untuk mobil.
Baca juga: Anti Ribet, Cara Ganti Filter Udara Mobil Sendiri di Rumah
Filter udara berguna untuk menyaring udara kotor agar tidak masuk ke dalam sistem pembakaran, sehingga proses pembakaran menjadi lebih sempurna.
Apabila ada gangguan di bagian ini, bisa berpengaruh terhadap performa mesin dan konsumsi bahan bakar.
Debu atau kotoran dari luar bisa saja masuk dan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar. Konsumsi bahan bakar pun jadi lebih boros.
Akibatnya, pengemudi jadi rajin menginjak pedal gas lebih dalam untuk berakselerasi. Mesin juga harus mengeluarkan tenaga lebih besar sehingga bahan bakar pasti lebih boros dibanding keadaan normal.
Tidak hanya itu, jika filter udara terganggu, knalpot mobil akan berpeluang menembak. Bahkan, mesin juga bisa jebol.
Untuk itu, selalu rawat filter udara mobil agar tidak mengganggu komponen lainnya, seperti injektor, air intake, piston, dan lain-lain.
Baca juga: Cara Mudah Mengganti Busi Mobil Sendiri di Rumah
Membedakan filter udara palsu dengan spare part aslinya cukup mudah. Oleh pabrikan atau produsen spare part, biasanya filter udara ini diberi warna cerah.
Tidak hanya itu, filter udara yang asli tidak akan terbakar meskipun terkena api. Filter itu mengandung penolak dan pelapis anti-api sedangkan yang palsu langsung terbakar.
Jika terkena atau terendam air, kondisinya akan terlihat tetap rapi, berbeda dengan yang palsu, pastinya akan mudah rusak.
Bayangkan jika suatu saat melewati banjir dengan mobil yang menggunakan filter udara palsu, bisa saja air langsung masuk ke pembakaran dan kemungkinan mobil mogok akan sangat besar.
Tidak hanya itu, dengan produsen spare part palsu bisa didakwa karena sudah melakukan pelanggaran UU Hak Cipta, karena spare part palsu adalah produk ilegal.
Mengenali sparepart palsu
Agar terhindar dari bahaya spare part palsu, kamu sebagai mobil selalu dianjurkan untuk selalu menggunakan spare part asli atau genuine parts.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemilik mobil saat belanja spare part, agar tidak tertipu dengan sparepart palsu.
Baca juga: Cara Mudah Mengganti Busi Mobil Sendiri di Rumah
Pertama dan yang terpenting adalah tidak tergiur dengan harga spare partyang murah. Untuk spare partpalsu yang sangat menyerupai asli, harga yang ditawarkan tidak terlalu jauh, misalkan spare part asli dijual seharga Rp 100 ribu maka sparepart palsunya dijual seharga Rp 75 ribu.
Meskipun harga spare part asli lebih mahal, tetapi memiliki jangka waktu penggunaan yang jauh lebih lama jika dibanding dengan spare part palsu.
Lalu perhatikan bahan dan finishing, spare part asli bahannya sudah pasti dijamin berkualitas, finishing-nya pun detail sehingga presisi di mobil.
Sementara spare part palsu secara kasat mata pun terlihat, bahannya tidak berkualitas dan finishing-nya kasar.
Walau dikemas dengan merek spare part asli, perhatikan bagaimana kemasan dari sparepart tersebut. Pastikan kemasan dalam keadaan baik, warna tidak pudar, tidak sobek, dan belum terbuka untuk menjamin keasliannya.
Spare part asli juga memiliki nomor seri atau part number dan barcode. Ada beberapa barcode yang dapat di-scan oleh pemilik mobil untuk mengecek keaslian spare part tersebut.
Maka dari itu, sebaiknya kondisi stiker barcode yang tertera pada kemasan spare part harus dalam kondisi baik, seperti tidak rusak, sobek, dan kondisi tulisan jelas.
Baca juga: Infografis: Tutorial Jumper Aki Mobil yang Kurang Daya
Pemilik mobil pun sebaiknya membeli spare part di tempat yang terpercaya seperti bengkel resmi atau toko spare partyang bekerja sama dengan agen tunggal pemegang merek (ATPM).
Jangan anggap remeh bahaya spare part palsu. Sayangi mobil agar kamu tetap aman dan nyaman selama berkendara, serta harga jual kembali mobil pun tetap tinggi.