Keuangan
Banyak Negara Terancam Resesi, Bagaimana Nasib Indonesia?
Sejumlah negara terancam resesi, tidak sedikit yang tergolong negara maju dan kuat ekonominya. Bagaimana nasib negara kita kini?
Tahun 2023 kabarnya membawa banyak negara terancam resesi global. Sejumlah negara maju pun tidak luput dari ancaman badai ekonomi global tersebut. Lalu bagaimana nasib Indonesia?
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada bulan Juli lalu mengatakan risiko resesi ekonomi yang mengancam negara Indonesia hanya sebesar tiga persen.
Namun pada Senin (26/9) kemarin, Menkeu mengatakan hal sebaliknya. “Kenaikan suku bunga cukup ekstrem bersama-sama, maka dunia pasti resesi pada 2023,” tuturnya dikutip CNN Indonesia.
Baca juga: Resesi Ekonomi Terjadi di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?
Hal senada diucapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dilansir CNBC Indonesia. Menurutnya, resesi global akan berdampak pada negara berkembang.
Menurut Luhut, badai resesi atau yang disebutnya sebagai The Perfect Storm itu mulai terlihat saat The Fed (Bank Sentral AS) diprediksi akan menaikkan suku bunga mencapai 4,75% sampai akhir tahun.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan resesi? Resesi adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara menurun dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun.
Baca juga: Harganya Naik-Turun, Kapan Waktu Investasi Emas yang Tepat?
Lalu, negara mana saja yang masuk dalam ancaman resesi di tahun 2023 mendatang? Benarkah Indonesia termasuk di dalamnya?
Negara terancam resesi
Menurut data Bank Dunia, sejumlah negara terancam resesi pada tahun 2023 mendatang dikarenakan suku bunga acuan bank sentral di sejumlah negara semakin tinggi.
Dalam kata lain, tekanan inflasi tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi mereka.
Baca juga: 7 Tips Menabung Beli Mobil Baru Buat First Jobber
Berikut daftar negara yang terancam masuk dalam jurang resesi tahun mendatang, seperti dilaporkan oleh Global Economic Prospect June 2022 (GEP).
Amerika Serikat (AS)
Negara Paman Sam ini mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebanyak 0,6 persen pada kuartal II 2022. Sebelumnya terjadi minus 1,6 persen pada kuartal I 2022.
Pengumuman resesi ekonomi dibuat oleh Bussiness Cycle Dating Committee. Sebuah badan yang terdiri dari delapan ahli ekonomi yang dipilih oleh Biro Nasional Riset Ekonomi, organisasi non-profit.
Kawasan Eropa
Indikasinya terlihat dari negara terkuat di Eropa, Inggris. Saat ini perekonomian negara Raja Charles III telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan karena inflasi tinggi.
Baca juga: Refinancing Kredit Mobil, Apa Syarat dan Manfaatnya?
Parahnya lagi, suku bunga acuan bank sentral Inggris bahkan sudah naik 200 basis poin selama 2022. Indikasi lain adalah melemahnya mata uang Euro ke level terendahnya terhadap Dolar sejak akhir 2002.
China
Meski mengalami pertumbuhan ekonomi 2,8 persen tahun ini, namun angka tersebut menjadi yang buruk setelah tahun lalu bertumbuh sebanyak 5 persen.
Baca juga: Harga BBM Naik, Indonesia Masih yang Termurah Se-ASEAN?
Melemahnya ekonomi negeri Tirai Bambu tersebut disebabkan oleh kebijakan lockdown yang diberlakukan akibat pandemi beberapa waktu lalu. Hal tersebut sangat berdampak ke sektor industri, penjualan domestik dan ekspor.
Sejumlah negara terancam resesi lainnya adalah Jerman, Rusia, Korea Selatan, Sri Lanka, Mongolia, dan banyak lagi.
Negara aman ancaman resesi
Lalu, dari daftar tersebut, apakah Indonesia termasuk negara yang bakal terseret masuk jurang resesi tahun depan?
Baca juga: QRIS Antarnegara Permudah Transaksi Saat Traveling
Menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), Indonesia dan sejumlah negara di kawasan Asia dan khususnya Asia Tenggara masih tergolong aman dari jurang resesi ekonomi tahun 2023.
ADB memperkirakan pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia hanya 4,3 persen di tahun 2022 ini. Sementara itu, tahun depan, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,95 persen.
Untuk kawasan Asia Tenggara, ADB melihat rata-rata pertumbuhan ekonomi diproyeksi berada di kisaran 5 persen pada 2023.
Pemerintah optimis
Khusus Indonesia, Menkeu menambahkan keyakinannya pada pertumbuhan ekonomi tahun depan karena sejumlah faktor masih menguat hingga kuartal III tahun ini.
Baca juga: Ada Inflasi, Kredit Kendaraan Bermotor Tetap Laku
“Sampai dengan akhir tahun pertumbuhan kita masih cukup resilience, terutama tadi yang ditopang kalau untuk kuartal-III kita sudah selesai kemarin,” kata Sri Mulyani dikutip Liputan6.
Pemerintah juga terus menjalankan beberapa program dan kebijakan untuk membantu masyarakat tidak terdampak parah dalam kelesuan ekonomi tahun mendatang.
Beberapa langkah tersebut antara lain menjaga menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Baca juga: Indonesia Resesi, Benarkah Tidak Akan Terjadi?
Dilakukan juga optimalisasi pemanfaatan teknologi dan digitalisasi pertanian sisi hulu ke hilir, pengembangan konektivitas, serta penguatan kerja sama antardaerah.
Jadi, tidak perlu khawatir karena Indonesia tidak termasuk dalam negara yang masuk jurang resesi tahun 2023 mendatang. Akan tetapi, alangkah baiknya tetap menerapkan kebiasaan hidup hemat dan efisien ya!