Baru
Bensin Oktan Tinggi Sumbang Emisi Rendah, Benarkah Demikian?
Jangan salah kaprah, BBM oktan tinggi juga bisa jadi penyumbang polusi udara jika penggunaannya tidak tepat. Begini alasannya.
Banyak sumber yang mengatakan bahwa bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki oktan tinggi menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah pada kendaraan. Apakah ini benar?
Setiap kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil pasti menghasilkan emisi gas buang. Emisi gas buang ini dihasilkan dari sisa pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar pada kendaraan bermotor.
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya emisi kendaraan bermotor umumnya adalah proses pembakaran dari sumber bahan bakarnya. Dan nilai oktan pada bahan bakar ini juga berkaitan erat dengan emisi gas buang yang dihasilkan knalpot kendaraan.
Baca juga: Pertamax Green Dijual, Berapa Rasio Kompresi Mesin yang Cocok?
Emisi gas buang yang dihasilkan berupa hidrokarbon (HO), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan nitrogen oksida (NOx). Semuanya terbuang ke udara melalui knalpot dan menyebabkan polusi udara.
Tingginya tingkat polusi udara yang diakibatkan asap knalpot kendaraan bermotor bisa berdampak pada menurunnya kualitas udara, dan juga jadi penyebab utama masalah kesehatan pernapasan.
Oktan dalam BBM
Oktan atau yang umumnya dikenal dengan RON (Research Octane Number) adalah ukuran kualitas dari suatu bahan bakar minyak. Nilai pada oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang akan dihasilkan sebelum bensin terbakar secara spontan di ruang bakar.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Rasio Kompresi dan Kompresi Mesin Mobil
Contohnya, pada jenis bensin yang dijual Pertamina, ada Premium dengan nilai RON 88, Pertalite memiliki RON 90, Pertamax punya RON 92, dan Pertamax Turbo dengan RON 98.
Namun penggunaan BBM oktan tinggi hanya bisa dilakukan jika mesin kendaraanmu memiliki kompresi yang tinggi juga. Semakin tinggi nilai kompresi, maka mesin berpotensi mengalami knocking, sehingga disarankan kendaraan menggunakan BBM dengan oktan tinggi pula.
Misalnya kendaraan kompresi 12:1 tepat jika menggunakan Pertamax Turbo dari Pertamina. Contohnya kendaraan jenis sport car, supercar, atau kendaraan dengan mesin turbocharge. Jenis mobil dengan kompresi dibawah 11:1 tidak cocok menggunakan Pertamax Turbo, tapi menggunakan BBM Pertamina jenis Pertalite atau Pertamax.
Baca juga: Manfaat Octane Booster, Beneran Bikin Mesin Bertenaga?
Jika kompresi kendaraan kecil dan menggunakan BBM oktan tinggi, justru bisa akan berdampak negatif pada mesin kendaraan. Bensin jadi lebih sulit terbakar dan meninggalkan sisa di ruang bakar. Akibatnya performa menurun dan konsumsi bensin jadi lebih boros.
Sisa-sisa bensin yang tidak terbakar tadi bisa mencemari komponen mesin lainnya. Dan yang paling ditakutkan, sisa-sisa bensin menyelinap melalui dinding liner dan masuk ke dalam bak oli mengakibatkan fuel dilution.
Baca juga: Pertamax Green Dijual, Berapa Rasio Kompresi Mesin yang Cocok?
Fuel dilution adalah kondisi di mana fungsi oli mesin menurun sehingga meminimalisir gesekan antar part di dalam mesin. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya aroma bensin pada oli mesin.
Faktor peningkatan meningkatnya emisi gas buang
Dan lagi, oktan ternyata bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan tingkat emisi gas buang kendaraan. Ada hal lainnya, seperti:
- Waktu pengapian pada busi dan suplai udara ke ruang bakar yang harus sesuai.
- Rasio udara dan bahan bakar yang harus ideal. Kondisi ruang bakar yang tidak ideal, seperti banyak penumpukan karbon, bisa menyebabkan emisi gas buang lebih buruk.
- Penggunaan BBM oktan tinggi pada kendaraan kompresi kecil beresiko menurunkan performa mesin dan meningkatkan emisi.
- Jarang melakukan servis
- Jarang melakukan flushing pada ruang pembakaran.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Cara Menghemat BBM Pakai Oktan Lebih Tinggi?
Jadi kesimpulannya, penggunaan BBM oktan tinggi tidak menjamin emisi gas buang yang dihasilkan semakin berkurang. Karena nilai oktan harus menyesuaikan rasio kompresi kendaraan.
Dengan kata lain, tidak semua kendaraan cocok menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan tinggi. Apakah kamu sudah menggunakan BBM yang tepat untuk kendaraanmu?