Tips & Rekomendasi
Berapa Jarak Ideal Pengereman Mobil Agar Terhindar dari Kecelakaan
Dengan tahu jarak ideal pengereman mobil di jalan dapat menghindari risiko kecelakaan loh. Sudah tahu cara menghitungnya?
Saat berkendara seorang pengemudi harus paham jarak ideal pengereman mobil. Dengan mengetahuinya risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
Bahkan pengemudi sebenarnya diwajibkan untuk menjaga jarak aman ideal saat berkendara. Hal ini dituangkan secara resmi dalam Pasal 62 Peraturan Pemerintah (PP) No.43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
Jamak ditemui saat berkendara di jalan bebas hambatan atau jalan tol, jarak antar mobil terlalu dekat. Kondisi ini berbahaya jika terjadi rem mobil blong atau saat terjadinya rem mobil mendadak sehingga dapat sebabkan tabrakan beruntun.
Prinsip jarak aman pengereman
Agar lebih mudah dipahami, pengemudi sebaiknya menganut prinsip jarak aman 3 detik. Bagaimana maksudnya?
Baca juga: Mengenal Electric Parking Brake dan Fitur Auto Hold
Dalam penjelasan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, waktu reaksi pengemudi dari melihat sampai dengan mengambil tindakan untuk melakukan pengereman memerlukan waktu 1 detik sampai 1,5 detik dalam kondisi normal.
Sedangkan waktu reaksi mekanikal pengereman kendaraan dibutuhkan setengah detik dan dibulatkan menjadi satu detik. Secara total kurang lebih dibutuhkan 3 detik bagi seorang pengemudi bereaksi hingga melakukan rem mobil mendadak.
Lalu bagaimana menghitung jarak ideal pengereman mobil selama 3 detik. Caranya mudah. Saat berkendara di jalan raya, lihatlah plang rambu lalu lintas yang berada di depan pengemudi.
Baca juga: Benarkah Karpet Mobil Bisa Sebabkan Kecelakaan?
Setelah itu hitunglah sampai tiga. Jika dalam tempo tiga detik ujung depan mobil berada sejajar dengan rambu tersebut, maka jarak ideal pengereman mobil telah tercapai. Jika sebelum tiga detik telah tercapai maka itu tandanya kamu harus mengurangi kecepatan.
Dengan menerapkan rumus 3 detik ini maka pengemudi dapat terhindar dari efek fatal saat terjadi kondisi rem mobil mendadak atau rem mobil blong.
Untuk keamanan maksimal, ada rekomendasi jarak ideal antar mobil agar terhindar dari kepanikan saat terjadi kasus rem mobil blong. Menurut Polda Metro Jaya, berikut jarak aman yang disarankan saat melaju di jalan raya.
Jarak ideal pengereman mobil
Kecepatan | Jarak minimal | Jarak aman ideal |
30 kilometer per jam | 15 meter | 30 meter |
50 kilometer per jam | 25 meter | 50 meter |
70 kilometer per jam | 50 meter | 70 meter |
80 kilometer per jam | 60 meter | 80 meter |
90 kilometer per jam | 70 meter | 90 meter |
100 kilometer per jam | 80 meter | 100 meter |
Selain berkendara dengan menjaga jarak aman, pengemudi juga dihimbau untuk menguasai teknik berkendara dengan baik, mengatur posisi ergonomis dan menerapkan prinsip berkendara defensive driving.
Baca juga: Cara Injak Pedal Rem Mobil Matic yang Benar
Salah satu teknik berkendara yang harus dikuasai adalah cara menyalip truk atau kendaraan besar di jalanan. Teknik ini juga membutuhkan kondisi kendaraan yang prima. Jadi selalu pastikan mobil dalam kondisi terbaik sebelum dipakai berkendara ya.
Hati-hati dan waspada sebelum menyalip kendaraan berdimensi besar, karena dengan ukuran tersebut berpotensi banyak memiliki blindspot alias titik buta yang tidak terlihat bagi pengemudinya.
Kelebihan rem ABS
Salah satu fitur keselamatan pada mobil terbaru adalah Anti-lock Braking System (ABS). Dengan sistem ini maka saat rem mobil mendadak posisi setir masih dapat digerakkan untuk menghindari tabrakan dengan objek di depan.
Baca juga: Jenis Minyak Rem Mobil dan Perbedaannya, Jangan Salah Isi!
Kelebihan rem ABS kedua, dari sisi reaksi mekanikal, rem ini lebih cepat bereaksi daripada sistem rem tanpa fitur tersebut. Dengan kecepatan reaksi ini membuat risiko kecelakaan menjadi semakin kecil.
Dengan menjaga jarak ideal pengereman saat berkendara, maka risiko-risiko fatal akibat kecelakaan dapat dikurangi. Patuhi rambu lalu lintas dan kendalikan kecepatan mobil sesuai aturan.
Ingat untuk waspada di jalan raya. Selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum dipakai agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di jalan.