Baru
Biaya Haji 2024 Melesat, Segini Jumlah Kenaikannya
Biaya Ibadah Haji tahun 2024 bakal naik lebih dari Rp15 juta per jamaah. Ada penjelasannya. Simak alasan Kementerian Agama.
Ada wacana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Indonesia akan dinaikkan di tahun 2024. Wacana ini diusulkan sendiri oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, dan kenaikannya menjadi Rp105.095.032,34 per jamaah, naik Rp15.044.395,08 dari tahun sebelumnya.
Usulan ini dihaturkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja bersama DPR RI tentang Pembicaraan Pendahuluan BPIH dan Pembentukan Panitia Kerja BPIH Tahun 1445 H/2024 M, (13/11).
“Pemerintah kemarin menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII membahas biaya haji. Siklusnya memang pemerintah mengajukan usulan biaya haji. Kita usulkan BPIH sebesar Rp105 juta per jamaah. Usulan ini yang akan dijadikan bahan pembahasan oleh Panja untuk nantinya disepakati berapa biaya haji tahun 2024,” terang Yaqut dalam keterangan persnya, (14/11).
Alasan kenaikan biaya haji
Kemenag punya beberapa alasan mengapa menaikkan Ibadah Haji di tahun 2024 mendatang.
Baca juga: Jarak Tempuh Mobil Listrik di Indonesia, Siapa Paling Hemat dan Jauh?
“Usulan biaya ini digunakan untuk pembiayaan beberapa komponen,” kata Yaqut.
Di antaranya, tiket penerbangan Rp36.000.000, biaya penginapan Rp26.000.000, konsumsi Rp9.000.000, transportasi Rp4.900.000, serta pelayanan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sebesar Rp19.400.000.
Komponen lainnya adalah perlindungan Rp226.491, pelayanan di embarkasi-debarkasi Rp216.822, biaya keimigrasian Rp45.947, premi asuransi dan perlindungan lainnya Rp175.000, serta dokumen perjalanan Rp1.700.000.
Baca juga: Jangan Sembarangan, Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Masuk Jalur Contra Flow
“Komponen biaya penerbangan haji disusun per embarkasi dengan memperhatikan jarak dari masing-masing embarkasi ke Arab Saudi,” kata Yaqut lagi.
Nilai tukar Dolar
Hal lainnya yang menjadi alasan juga adalah asumsi nilai tukar kurs dolar terhadap rupiah sebesar Rp16.000, dan asumsi nilai tukar SAR (mata uang Arab Saudi) terhadap rupiah sebesar Rp4.266.
Kata Yaqut, pemerintah mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam menentukan komponen BPIH, sehingga penyelenggaraan ibadah haji bisa terlaksana dengan baik dengan biaya yang wajar.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pegas Pada Mobil
Sejauh ini pemerintah juga sudah menyiapkan 14 embarkasi penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2024 M. Di antaranya, Banda Aceh, Kualanamu, Padang, Batam, Palembang, Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Ujung Pandang, Lombok, dan Kertajati.
Khusus untuk Embarkasi Banten, Kemenag masih akan melakukan simulasi –tahun lalu Embarkasi Banten dimanfaatkan untuk kepulangan jamaah haji.
Sedangkan kuota jemaah haji di tahun 2024 mendapatkan jatah sebanyak 241.000 yang terbagi dalam 221.720 kuota haji reguler dan 19.280 kuota haji khusus. Jumlah ini nantinya akan dibagi kembali dalam 598 kelompok terbang (kloter).
Baca juga: Mengenal Fungsi T Intouch pada Toyota All New Veloz
Sepuluh tahun terakhir ini BPIH di Indonesia terus berfluktuatif dan cenderung meningkat. BPIH dibagi menjadi dua komponen, yakni BPIH yang dibayarkan jemaah (Bipih) Indonesia berada di kisaran Rp30-40 jutaan dan dana nilai manfaat (optimalisasi).
Berikut rangkuman BPIH jamaah Indonesia dalam 10 tahun terakhir menurut data Kemenag RI:
Biaya haji 10 tahun terakhir
- Tahun 2013 Rp57.110.000: Biaya yang dibayar jamaah Rp43.000.000 dan nilai manfaat Rp14.110.000.
- Tahun 2014 Rp59.270.000: Biaya yang dibayar jamaah Rp40.030.000 juta dan nilai manfaat Rp 19.240.000. BPIH meliputi tiket penerbangan, penginapan di Makkah, dan biaya hidup.
- Tahun 2015 Rp61.560.000: Biaya yang dibayar jAmaah haji Rp37.490.000 dan nilai manfaat Rp 24.070.000. BPIH meliputi biaya tiket, airport tax, dan passenger service USD2.000, penginapan di Makkah USD312, dan uang saku (living allowance) USD 405.
- Tahun 2016 Rp60.000.000: Biaya yang dibayar jamaah Rp34.600.000 dan nilai manfaat Rp25.400.000.
- Tahun 2017 Rp61.790.000: Biaya yang dibayar jamaah Rp34.890.000 nilai manfaat Rp26.900.000. Besar biaya yang dibayar jamaah berbeda tiap embarkasi, tergantung jarak tempuh masing-masing daerah di Arab Saudi. Biaya haji paling rendah di Aceh sebesar Rp31.000.000 dan terbesar embarkasi Makassar Rp38.900.000.
- Tahun 2018 Rp68.960.000: Biaya yang dibayar jamaah Rp35.240.000 dan nilai manfaat Rp33.720.000.
- Tahun 2019 Rp69.160.000: Biaya yang dibayar jamaah Rp35.240.000 nilai manfaat Rp33.920.000.
- Tahun 2020-2021 tidak ada pemberangkatan haji karena pandemi COVID-19.
- Tahun 2022 Rp97.790.000: Biaya yang dibayar jamaah Rp39.890.000 dan nilai manfaat Rp57.910.000.
- Tahun 2023 Rp90.050.637,26. Kenaikan ini dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp15.150 dan 1 SAR sebesar Rp4.040. Biaya yang dibayar jamaah Rp49.812.700,26 (55,3%) dan manfaat Rp40.237.937 (44,7%).
Nah, rencananya di tahun 2024 nanti biaya BPIH per jamaah naik menjadi Rp105.095.032,34. Berapa biaya yang harus dibayarkan tiap jamaah dan nilai manfaatnya masih akan dirumuskan kembali oleh Kemenag. Kita tunggu saja resminya ya.
