Keuangan
Mengenal Mata Uang Kripto, Bukan Hanya Bitcoin dan Dogecoin
Sebelum berinvestasi pada Bitcoin dan Dogecoin, apa kamu sudah tahu lebih dalam apa itu mata uang kripto? Bagaimana sejarahnya?
Belakangan ini mata uang kripto atau crypto currency ramai jadi perbicangan masyarakat, bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia.
Bukan tanpa sebab, pasalnya mata uang yang kini jadi salah satu instumen investasi layaknya saham ini nilainya seperti roller coaster yang bisa naik dan turun dengan cepat.
Faktor lain yang membuatnya terus bergejolak adalah komentar Elon Musk. CEO Tesla dan SpaceX tersebut dinilai memiliki andil dalam naik-turunnya nilai mata uang kripto.
Baca juga: PPnBM 50 Persen Mulai Berlaku, Bagaimana Skemanya?
Komentarnya di media sosial terang-terangan mendukung Dogecoin dibanding Bitcoin.
Padahal, sebelumnya nilai Bitcoin sempat melambung setelah Elon Musk mengungkap akan menjadikannya alat pembelian untuk mobil listrik.
Namun, Tesla menolak Bitcoin sebagai alat pembelian produknya. Hal ini membuat penurunan nilai Bitcoin hingga 40 persen.
Karena komentar-komentar Elon Musk, banyak investor yang dibuat kesal dengan tren penurunan nilai seluruh mata uang kripto yang disebabkan merosotnya nilai Bitcoin dan Dogecoin.
Baca juga: Pekerjaan Freelance dengan Bayaran Besar untuk Fresh Graduate, Mau?
Nah, sebelum memulai investasi, ada baiknya kamu mengenal lebih dalam supaya tahu keuntungan dan resiko yang ada di dalamnya.
Apa itu mata uang kripto?
Dalam sejarahnya, mata uang kripto diciptakan dari rangkaian kode digital atau disebut blockchain.
Jadi, karena dibuat dari rangkaian kode digital, instrumen investasi ini tidak memiliki bentuk fisik dan juga tidak dapat diduplikasi atau dilacak pemiliknya.
Baca juga: Menabung dan Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?
Bersumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mata uang kripto adalah aset digital yang dirancang untuk media pertukaran menggunakan kriptografi.
Kriptografi sangat kuat untuk mengamankan transaksi keuangan, memverifikasi transfer aset, dan mengontrol perciptaan unit tambahan.
Macam-macam mata uang kripto
Selain Bitcoin (BTC) dan Dogecoin (DOGE), ternyata mata uang kripto banyak macamnya.
Bitcoin saat ini menjadi salah satu yang paling populer. Sejak dimunculkan, Bitcoin memiliki target masuk dalam skala perdagangan global.
Baca juga: Cara memulai Investasi Mobil Klasik, Jangan Salah Langkah
Sementara Dogecoin merupakan yang terbaru. Nilainya sempat melejit beberapa bulan terakhir hingga pertumbuhannya melonjak lebih dari 12.000 persen.
Lalu, ada juga Ethereum (ETH), Cardano (ADA), Litecoin (LTC), Binance Coin (BNB), Shiba Inu (SHIB), Telcoin (TEL), Bitcoin Diamond (BCD), Ethereum Classic (ETC), Lisk (LSK), Qtum (QTUM), EOS (EOS), OMG Network (OMG), dan Ripple (XRP).
Negara yang melarang mata uang kripto
Melalui Menteri Komunikasi dan Informatika, Indonesia sudah menyatakan menentang keberadan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Bahkan, Kominfo siap memblokir setiap jalur transaksi Bitcoin atas perintah bank sentral.
Baca juga:Â Tips Mengatur Dana Darurat, yuk Berhemat!
Selain itu ada juga China yang melarang dengan alasan untuk menangkis resiko keuangan. Lalu negara lain yang melarang antara lain Rusia, Vietnam, Bolivia, Colombia, dan Ekuador.
Larangan ini terkait alat pembayaran yang sah sampai melarang untuk berinvestasi.
Namun, beberapa negara tetap mengizinkan, seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, hingga negara-negara Uni Eropa.
Baca juga:Â Tips Mengatur Anggaran Keuangan untuk Hobi agar Tidak Mengganggu Tabunganmu
Negara-negara tersebut mengizinkan mata uang kripto sebagai alat transaksi, komoditas, hingga aset untuk tujuan pajak.
Investasi mata uang kripto
Sebelum memulai investasi, ada baiknya kamu memahami bagaimana cara kerja intrumen investasi ini.
Tidak hanya itu, pantau juga isu dan berita mengenai mata uang kripto baik di dalam negeri maupun secara global.
Dikutip dari antaranews.com, untuk nasabah di pasar mata uang kripto, terutama digitalexchange.id, disarankan untuk menggunakan premium feature sehingga bisa melihat selisih harga dari masing-masing platform perdagangan yang akan menjadi margin.
Baca juga:Â Lebih Menguntungkan Investasi Emas atau Reksa Dana? Ini Perbandingannya
Lalu, sering-sering membaca grafik atau pola pergerakan nilainya dari sisi volume transaksi dan melihat implementasi riil sektor dari aset digital yang ditawarkan.
Untuk mendapat keuntungan, beli mata uang kripto saat rumor beredar dan jual saat rumor sudah terkonfirmasi. Contohnya dalam kasus Elon Musk.
Terpenting, selalu berhati-hati dalam berinvestasi ya!