Tips & Rekomendasi
Wajib Tahu! Kelebihan dan Kekurangan Mobil Penggerak Roda Belakang
Mobil penggerak roda belakang adalah Rear Wheel Drive (RWD) yang letak mesinnya berada di bagian depan atau belakang, sedangkan roda penggeraknya menerapkan roda belakang.
Adapun contoh mobil penggerak roda belakang, yaitu antara lain Toyota Avanza, Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, Daihatsu Xenia, Isuzu Panther, dan Wuling Confero.
Terdapat beberapa alasan seseorang menggunakan mobil tipe penggerak roda belakang, yakni kondisi yang tidak mulus, jalur yang mempunyai lebih banyak tanjakan, serta jumlah penumpang dalam mobil yang butuh lebih banyak ruang. Hasilnya, mobil dengan sistem penggerak roda belakang pun lebih cocok.
Bagi Anda yang berencana membeli mobil penggerak jenis ini, ada baiknya untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan mobil penggerak roda belakang terlebih dahulu. Apa saja? Yuk, simak 3 di antaranya berikut ini:
Kelebihan Mobil Penggerak Roda Belakang
-
Roda yang Kokoh dan Kuat
Keunggulan dari sebuah mobil dengan sistem penggerak roda belakang, yakni memiliki roda yang kokoh dan kuat. Hal ini disebabkan oleh desain penggerak yang memang dirancang dengan sederhana.
Ketika sistem ini mengalami masalah, maka biaya perbaikan yang harus dikeluarkan pun tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan mobil penggerak roda depan.
-
Keseimbangan yang Lebih Baik
Ketika digunakan untuk berakselerasi dan berada pada kecepatan tinggi, mobil penggerak roda belakang cenderung memiliki keseimbangan yang lebih bagus jika dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh berat kendaraan yang rata antara bagian depan dan belakang karena roda belakang lebih panjang.
-
Kemampuan untuk Menahan Beban Tinggi
Jarak antara perpindahan putaran mobil dengan sistem seperti ini cenderung lebih jauh karena yang menggerakkan mobil adalah roda belakang. Konstruksi yang dimiliki pun yakni Power Train terletak lebih sentral dibandingkan dengan mobil penggerak roda depan.
Power Train sendiri merupakan kumpulan komponen yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga. Hasilnya, kekuatan komponen ini pun mampu memberikan tenaga besar dari mesin ke roda walaupun beban kendaraan cukup tinggi.
Kekurangan Mobil Penggerak Roda Belakang
-
Mobil Bertambah Berat
Sayangnya, karena adanya perpanjangan roda di bagian belakang maka berdampak pada berat mobil. Konsumsi bahan bakar pun lebih meningkat. Tidak hanya itu, biaya produksi untuk perakitan mobil dengan sistem penggerak roda belakang pun lebih mahal dibandingkan dengan mobil sistem lainnya. Keadaan ini pun berpengaruh pada nilai jual sebuah mobil.
-
Kurang Mampu Dikendalikan Saat Jalanan Licin
Salah satu yang menjadi pembeda antara mobil penggerak roda belakang dan depan adalah sistem penggerak roda belakang kurang mampu dikendalikan saat jalanan licin. Selain itu, mobil dengan sistem ini sulit untuk dikontrol ketika hujan atau melalui jalan berpasir.
Hal ini dikarenakan oleh daya dorongnya berada di roda belakang. Untungnya, mobil dengan sistem penggerak seperti ini memiliki sistem kontrol traksi di mana bertujuan untuk mengendalikan mobil di jalanan licin saat kecepatan tinggi.
-
Ban Belakang yang Lebih Mudah Aus
Berbeda dengan mobil penggerak roda depan, ban mobil dengan sistem roda belakang cenderung memiliki risiko aus yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan oleh roda belakang yang menanggung beban lebih banyak.
Nah, jika telah memiliki rencana untuk memiliki kendaraan roda empat dengan sistem ini, segera kunjungi Seva.id untuk mendapatkan beragam pilihan rekomendasi mobil terbaik dengan harga terjangkau.