Tips & Rekomendasi
Buka Puasa di Bahu Jalan Tol, Apakah Berbahaya untuk Dilakukan?
Bahu jalan tol disediakan agar kendaraan bisa berhenti jika dalam keadaan darurat. Bila dipakai untuk berbuka puasa, bolehkah?
Berhenti di bahu jalan tol memang tidak boleh sembarangan. Selain fungsi sebagai jalur darurat, lajur paling kiri tersebut juga rawan kecelakaan jika digunakan tidak semestinya.
Di bulan Ramadan ini, kerap terjadi pengguna jalan tol yang sedang menjalankan ibadah puasa memakai bahu jalan tol saat harus membatalkan ibadahnya.
Membatalkan puasa saat tiba jadwal buka puasa memang suatu keharusan. Hal ini sesuai hadits H. R. Bukhari, “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
Artinya, jika tiba jadwal buka puasa maka hal itu sebaiknya tidak bisa diperlambat apalagi ditunda. Lalu, apakah boleh membatalkan puasa di tepi jalan? Adakah aturan bahu jalan tol?
Pahami bahaya bahu jalan tol
Secara aturan bahu jalan diterangkan sebagai bagian tepi jalan yang dipergunakan sebagai tempat untuk kendaraan yang mengalami kerusakan dan berhenti atau digunakan pada kondisi darurat.
Baca juga: Fungsi Bahu Jalan Tol, Bukan Buat Menyalip dengan Arogan
Dalam Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, aturan bahu jalan tol hanya boleh digunakan dalam beberapa hal. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Digunakan bagi arus lalu lintas pada keadaan darurat.
- Diperuntukkan bagi kendaraan yang berhenti darurat.
- Tidak digunakan untuk menarik/menderek/ mendorong kendaraan.
- Tidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang dan/atau barang dan/atau hewan.
- Dilarang digunakan untuk mendahului kendaraan.
Diterangkan juga dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 287 ayat 1, bagi siapa saja yang melanggar aturan di atas, maka akan ada sanksi yang dikenakan. Pelanggar terancam hukuman pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda maksimal Rp500 ribu.
Baca juga: 13 Jalan Tol Baru Akan Beroperasi Hingga Akhir 2023, Dimana Saja?
Berdasarkan aturan di atas maka kegiatan berhenti sembarangan berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Risiko bahaya bahu jalan tol yang mengintai misalnya tabrakan beruntun.
Menepi untuk buka puasa, bolehkah?
Idealnya, jika jadwal buka puasa tiba dan kamu sedang berada di jalan bebas hambatan, menepilah di rest area terdekat. Di lokasi tersebut juga terdapat aneka menu buka puasa yang dijajakan secara nyaman dan aman.
Jika terpaksa berbuka puasa di tepi jalan, boleh saja di lakukan jika kondisi jalanan sedang macet. Syaratnya, berhenti dengan waktu tidak lama, cukup untuk membatalkan puasa dan kembali melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Cara Mengenal dan Mengatasi Modus Kejahatan di Jalan Raya
Pihak kepolisian juga Badan Pengatur Jalan Tol (BPJL) memperbolehkan pengguna untuk buka puasa di tepi jalan, dengan mengikuti panduan di bawah ini agar terhindar bahaya bahu jalan.
- Memarkirkan mobil dengan aman dan rapi.
- Tidak sembarangan membuka pintu mobil, terutama pintu di bagian kanan mobil.
- Tidak berjalan-jalan di jalur lalu-lintas kendaraan.
- Tidak membuang sampah sembarangan.
- Terakhir, tidak berhenti terlalu lama.
Agar buka puasa di tepi jalan lebih efisien, kamu dapat menyiapkan menu buka puasa yang sesuai sunnah. Apa saja menu buka puasa tersebut? Madu, buah anggur, buah zaitun, buah labu, buah delima dan buah ara atau buah tin.
Meski diperbolehkan, ada baiknya kamu merencanakan perjalanan lebih cermat lagi dan berada di rest area minimal 1 jam sebelum jadwal buka puasa. Dengan begitu kamu bisa berbuka dengan lebih khusyuk dan khidmat.