Tips & Rekomendasi
Campur BBM Beda Oktan, Ini Dampaknya Bagi Mesin Mobil
BBM banyak jenisnya, lalu manakah yang cocok untuk mobil Anda? Jangan asal campur BBM beda oktan, ini dampaknya bagi performa mesin mobil Anda.
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan sumber tenaga untuk menggerakkan mesin pada mobil.
Dalam menentukan BBM yang tepat digunakan untuk mobil tidak boleh sembarangan, dan harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin.
Ada juga yang menganggap supaya lebih hemat dapat campur BBM beda oktan.
Baca juga: Jangan Asal Pilih, Ini Cara Menentukan BBM yang Tepat untuk Mobil
Nilai oktan atau kadar Research Octane Number (RON) adalah nilai yang menunjukkan daya tahan bakar terhadap kompresi mesin tanpa terbakar sendiri.
Semakin tinggi nilai oktan maka semakin sedikit timbal yang dihasilkan dari proses pembakaran.
Tapi jangan sembarangan, campur BBM beda oktan ternyata berakibat pada kinerja mesin. Ini ulasannya!
Baca campur BBM beda oktan selanjutnya.
BBM sesuai mesin
Di Indonesia sendiri ada dua mesin mobil yang menggunakan BBM, mesin diesel dan mesin bensin.
Mesin diesel memiliki kapasitas mesin yang lebih besar dibandingkan dengan mesin bensin. Tak lupa, mesin diesel rata-rata sudah dilengkapi dengan turbo untuk mendongkrak tenaganya.
Perbedaan signifikan antara kedua jenis mesin tersebut adalah mesin diesel memiliki titik nyala api yang lebih tinggi dibandingkan dengan bensin.
Baca juga:Â Mengisi BBM Jangan Sampai Full Tank, Ini Alasannya
Â
Mesin diesel wajib diisi dengan bahan bakar minyak khusus diesel. Di Indonesia, bahan bakar diesel yang paling umum adalah solar seperti Pertamina Dex atau Dexlite.
Sementara mesin bensin memiliki varian bensin seperti Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.
Salah oktan
Untuk mobil dengan nilai kompresi di atas 1:10 disarankan untuk menggunakan BBM dengan oktan 92.
Dari pabrikan, semua mesin tersebut memang dirancang untuk bekerja lebih optimal dengan menggunakan BBM tersebut.
Baca juga:Â Jauh Lebih Hemat Jadi Alasan LCGC Wajib Pakai BBM RON 92
Namun akan ada dampaknya terhadap mesin. Yang paling cepat terasa adalah penurunan performa dan efisiensi.
Ya, bila rutin menggunakan bahan bakar minyak di bawah oktan 92 lama-kelamaan mesin akan turun performanya dan boros dalam konsumsi bahan bakar minyaknya.
Baca campur BBM beda oktan selanjutnya.
Campur BBM beda oktan
Alasan mengapa pemilik mobil mencampur BBM-nya adalah alasan lebih hemat padahal dalam jangka panjang akan jadi lebih boros.
Seperti salah oktan, campur BBM beda oktan akan membuat mesin mobil tidak menghasilkan performa yang optimal dan menggelitik.
Hal ini karena mencampur BBM akan membuat kandungan BBM yang nilai oktannya lebih tinggi menghilang, seperti zat aditif dan sulfur.
Bahkan bahan bakar minyak BBM 92 ke atas mengandung aditif yang berguna untuk membersihkan kerak di ruang bakar itu sendiri.
Baca juga:Â 9 Tips Menghemat BBM Mobil
Tidak hanya itu, oktan lebih rendah akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan mesin ngelitik atau engine knocking. Komponen di ruang bakar pun cepat rusak, lantaran panas yang ditimbulkan berlebihan.
BBM dengan oktan lebih tinggi artinya bisa membuat mobil lebih responsif dan bersih, gas buangnya juga rendah emisi.
Pembakaran yang sempurna akan menjadikan ruang bakar menjadi bersih, sehingga perawatan mesin pun akan lebih mudah dan tidak menguras dompet.
Makin tinggi oktan tentu harga BBM akan lebih mahal, tapi akan jauh lebih mahal memelihara mobil dengan mesin yang kerap bermasalah.
Baca juga: Kenapa Salah Pakai Oli Merusak Mesin dan Boros BBM?
Tidak nyaman bukan bepergian dengan mobil yang kurang performa dan tidak efisien?