Otomotif
Cara Antisipasi Kenaikan Tarif Ojek Online dan Penghapusan Diskon
Tarif transportasi ojek online dikabarkan akan naik pada akhir bulan ini. Pemerintah juga berencana menghapus diskon 0jek online, lalu, bagaimana solusinya?
Seiring dengan perkembangan zaman, transportasi online menjadi moda kendaraan yang tak pernah sepi penumpang. Banyak orang yang mengandalkan jenis transportasi ini karena dinilai lebih efektif dengan tarif yang jauh lebih murah dan diskon yang ada.
Karena banyaknya penumpang yang hijrah ke transportasi tersebut, pemerintah pun menilai terjadi kesenjangan—persaingan yang tak sehat—antarsesama aplikator online dan kendaraan publik, sehingga dibuatlah aturan resmi terkait transportasi online yang ada.
Menaikkan tarif terendah perjalanan
Salah satunya kebijakan yang pernah dibuat di beberapa bulan terakhir ini ialah terkait penyesuaian tarif ojek online. Hal ini lantaran dianggap tarif ojek online yang beroperasi tidak sesuai dengan jarak tempuh perjalanan.
Pasalnya, setiap perjalanan terdekat yang ditempuh, penumpang hanya membayar sekitar Rp5.000—7.000 saja, tergantung aplikator online mana yang digunakan. Belum lagi, bila penumpang menggunakan pembayaran digital, pihak aplikator pun akan memberikan diskon tarif hingga Rp2.000 atau bahkan gratis.
Lantaran itu, sekitar bulan April lalu, pemerintah menertibkan kebijakan soal penyesuaian kilometer perjalanan. Untuk jarak 4 kilometer di Jabodetabek, tarif yang diberlakukannya ialah sekitar Rp8.000–Rp10.000. Artinya, jauh dekat perjalanan, selama tidak melebihi 4 km, tarifnya sama.
Meniadakan diskon ojek online per bulan Juli nanti
Selain itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga mengatakan akan segera mengeluarkan peraturan baru terkait tarif perjalanan ojek online. Peraturan itu akan diterbitkan dalam surat edaran atau Permen yang melarang pemberian diskon transportasi online, baik taksi online maupun ojek online.
Budi Karya Sumadi menjelaskan aplikator dan supporting system terkait dilarang memberikan diskon kepada penumpang. Diskon dipandang tidak adil karena menimbulkan iklim persaingan yang tak sehat di antara aplikator transportasi online tersebut.
“Pemberian diskon itu tidak equal di antara kedua pihak. Karena itu, kami meminta (kepada aplikator) untuk tidak memberikan diskon, baik diskon langsung maupun tidak langsung yang diberikan oleh fintech-nya,” terang Budi Karya
Lebih lanjut, Budi pun akan membahas kembali aturan terkait diskon ojek online ini bersama KPPU, OJK, dan Bank Indonesia. Finalisasi terhadap aturan itu akan dipublikasi pada akhir Juni nanti.
“Untuk pelaksanaannya, saya butuh waktu dan proses karena akan melibatkan berbagai pihak, yang akan saya ajak diskusi mengenai hal ini,” tutup Budi Karya.
Solusi terhadap masalah ini
Lalu, akibat hal itu, banyak penumpang transportasi online yang merasa dirugikan. Kontroversi terhadap masalah ini pun dipandang sebagai masalah serius karena berdampak penurunan konsumen bagi driver.
Dengan tarif yang terbilang mahal dan peniadaan diskon itu, tak dapat dimungkiri bahwa pengemudi akan sulit mendapat penumpang.
Demi mengatasi masalah tersebut, Anda bisa jalan bareng Sejalan. Aplikasi ini dapat menjadi teman perjalanan harian bersama Kapten Sejalan yang rute perjalanannya sama dengan Anda. Cukup transaksikan perjalanan Anda di aplikasi Sejalan dan temukan Kapten Sejalan yang rutenya sama dengan Anda.
Selain itu, jalan bareng Kapten Sejalan juga terbilang lebih seru. Anda bisa menghemat biaya perjalanan dan bertemu dengan teman baru.
Atau, bila Anda ingin mengemudi sendiri dan menginginkan sesuatu yang lebih privasi, Anda bisa menyewa kendaraan di Movic. Aplikasi ini menyediakan berbagai jenis kendaraan yang bisa kamu sewa melalui smartphone Anda.
Dengan menyewa kendaraan di Movic Anda juga bisa menghemat biaya perjalanan harian. Sebab, ada banyak promo seru yang akan Movic di setiap bulannya.
Jadi, bila tarif transportasi online naik, jalan bareng Sejalan atau sewa kendaraan di Movic adalah solusi terbaik.
