Keuangan
Cara Memulai Usaha Katering Sahur dan Berbuka dengan Modal Terbatas

Bulan Ramadhan selalu membawa berkah, termasuk dalam dunia bisnis. Salah satu peluang usaha yang menjanjikan adalah katering sahur dan berbuka. Banyak orang yang lebih memilih membeli makanan siap saji daripada memasak sendiri karena keterbatasan waktu dan tenaga, terutama bagi pekerja dan mahasiswa. Dengan modal terbatas, kamu tetap bisa menjalankan usaha ini dan meraih keuntungan besar.
Saat ini, produk Ramadhan selalu laris di marketplace. Mulai dari makanan siap saji, takjil, hingga lauk-pauk, semuanya memiliki permintaan yang tinggi. Keuntungan bisnis online di sektor kuliner pun semakin meningkat, apalagi dengan adanya platform digital yang mempermudah pemasaran dan pemesanan.
Jika kamu tertarik untuk memulai usaha katering sahur dan berbuka dengan modal terbatas, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.
1. Riset Pasar dan Tentukan Target Konsumen
Langkah pertama sebelum memulai usaha adalah memahami pasar. Siapa yang akan menjadi pelanggan utama kamu? Apakah pekerja kantoran, mahasiswa, atau keluarga yang sibuk? Dengan mengetahui target konsumen, kamu bisa menentukan jenis makanan yang paling sesuai.
Cara melakukan riset pasar:
- Observasi tren makanan yang paling diminati saat Ramadhan.
- Lihat produk Ramadhan selalu laris di marketplace dan sesuaikan dengan katering kamu.
- Gunakan survei online atau tanya langsung kepada calon pelanggan potensial.
2. Buat Menu yang Simpel, Lezat, dan Ekonomis
Kunci sukses usaha katering sahur dan berbuka adalah menyediakan menu yang enak, praktis, dan terjangkau. Jangan terlalu banyak variasi menu di awal agar modal tetap terkendali.
Rekomendasi menu katering Ramadhan:
- Sahur: Nasi box dengan lauk simpel seperti ayam suwir, telur balado, atau tahu tempe goreng.
- Berbuka: Takjil seperti kolak pisang, es buah, dan gorengan.
- Menu harian: Paket makanan dengan pilihan protein seperti ayam, ikan, atau daging.
Dengan menyediakan menu yang banyak diminati, keuntungan bisnis online dari katering akan lebih cepat dirasakan.
Baca Juga : Perbedaan pinjaman bank, fintech, dan leasing, Mana yang Paling Cocok untuk Kebutuhanmu?
3. Hitung Modal dan Cari Supplier Murah
Dengan modal terbatas, kamu harus pintar dalam mengatur pengeluaran. Beli bahan makanan dalam jumlah besar untuk mendapatkan harga lebih murah. Gunakan peralatan yang sudah ada di rumah untuk menghemat biaya awal.
Cara menghemat modal usaha katering:
- Cari supplier bahan baku dengan harga grosir.
- Gunakan sistem pre-order untuk menghindari makanan terbuang.
- Manfaatkan marketplace untuk membeli perlengkapan dengan harga terbaik.
Jika modal masih kurang, kamu bisa mempertimbangkan Layanan Fasilitas Dana di SEVA sebagai solusi pendanaan cepat dengan jaminan BPKB mobil.
4. Buat Strategi Pemasaran yang Efektif
Keuntungan bisnis online sangat dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang tepat. Gunakan media sosial dan aplikasi pesan instan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Tips pemasaran katering online:
- Buat akun Instagram atau Facebook khusus untuk usaha kamu.
- Posting foto makanan dengan tampilan menarik.
- Gunakan testimoni pelanggan sebagai strategi promosi.
- Manfaatkan fitur marketplace dan aplikasi ojek online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
5. Berikan Pelayanan yang Cepat dan Berkualitas
Dalam bisnis kuliner, pelayanan cepat dan kualitas makanan yang terjaga adalah kunci keberhasilan. Pastikan makanan sampai dalam kondisi baik, sesuai pesanan, dan tepat waktu.
Cara meningkatkan pelayanan:
- Gunakan kemasan yang praktis dan menarik.
- Pastikan pesanan diproses dengan cepat.
- Berikan promo seperti diskon untuk pelanggan setia.
6. Perluas Usaha dengan Tambahan Layanan
Jika usaha katering sahur dan berbuka sudah berjalan stabil, kamu bisa menambah layanan lain untuk meningkatkan keuntungan bisnis online. Misalnya, menawarkan paket katering untuk acara buka puasa bersama atau menu sehat untuk diet selama Ramadhan.
Layanan tambahan yang bisa ditawarkan:
- Paket buka puasa untuk kantor dan komunitas.
- Menu khusus vegetarian atau rendah kalori.
- Catering untuk keluarga besar saat Lebaran.
Dengan semakin banyak pilihan layanan, produk Ramadhan selalu laris di marketplace akan lebih mudah dijual.
Kesimpulan
Memulai usaha katering sahur dan berbuka dengan modal terbatas bukan hal yang mustahil. Dengan perencanaan yang matang, strategi pemasaran yang tepat, dan pelayanan yang baik, usaha ini bisa berkembang pesat. Keuntungan bisnis online dari katering bisa lebih besar jika kamu memanfaatkan media digital untuk promosi dan pemasaran.
Jika butuh tambahan modal, kamu bisa memanfaatkan Layanan Fasilitas Dana di SEVA untuk mendapatkan pinjaman dengan proses cepat dan aman. Informasi lengkap mengenai layanan ini bisa kamu cek di video ini.

Butuh panduan dalam mengelola keuangan kendaraan kamu? Kunjungi rangkaian artikel seputar keuangan di Seva! Temukan tips praktis dan panduan lengkap tentang pembiayaan mobil, mulai dari pinjaman, jangka waktu, hingga tips mengatur cicilan mobil kamu.
Klik di sini untuk membaca artikel selengkapnya dan tingkatkan pengelolaan keuangan otomotif kamu. Pilih yang #JelasDariAwal hanya di Seva!
FAQ
1. Berapa modal minimal untuk memulai usaha katering sahur dan berbuka?
Modal bisa disesuaikan, tetapi dengan Rp1 juta – Rp2 juta, kamu sudah bisa memulai bisnis kecil-kecilan.
2. Apa jenis makanan yang paling laris untuk katering Ramadhan?
Makanan simpel seperti nasi box dengan lauk praktis, takjil seperti kolak dan es buah, serta gorengan selalu diminati.
3. Bagaimana cara menarik pelanggan untuk katering online?
Gunakan media sosial, buat promo menarik, dan tawarkan paket khusus dengan harga hemat.
4. Apa keuntungan bisnis online dibandingkan bisnis offline?
Bisnis online lebih mudah menjangkau pelanggan luas, bisa dikelola dari rumah, dan modalnya lebih kecil.
5. Bagaimana cara mendapatkan modal tambahan untuk usaha katering?
Kamu bisa mengajukan pinjaman cepat dengan jaminan BPKB mobil melalui SEVA.
6. Apa saja tantangan dalam usaha katering sahur dan berbuka?
Menjaga kualitas makanan, memastikan pengiriman tepat waktu, dan mengelola pesanan yang meningkat saat Ramadhan adalah beberapa tantangan utama.