Tips & Rekomendasi
Cara Merawat Radiator Mobil Agar Suhu Mesin Tetap Ideal
Merawat radiator mobil harus dilakukan secara berkala untuk menghindari overheat. Tetapi, bagaimana caranya? Simak selengkapnya di sini.
Selain sistem pendingin oli, perangkat lain yang berperan penting untuk menjaga suhu mesin tetap pada kondisi yang normal adalah radiator. Fungsi utamanya adalah untuk meredam udara panas yang ada pada komponen mesin ketika terjadi proses pembakaran.
Untuk itu, radiator membutuhkan elemen lain, yaitu cairan pendingin. Lalu, radiator akan memerintahkan cairan pendingin tersebut untuk berputar mengelilingi mesin sekaligus meredakan panas yang terjadi di dinding silinder.
Jadi, cairan pendingin yang digunakan harus tahan terhadap suhu panas. Suhu ideal yang aman untuk mesin adalah sekitar 85-95 derajat celcius. Suhu ideal itu membuat mesin bekerja lebih maksimal.
Baca juga: Lampu Indikator Check Engine Menyala, Ini Penyebab dan Solusinya
Jika suhu mesin terlalu dingin, maka pembakaran tidak sempurna dan mengakibatkan konsumsi bahan bakar lebih boros. Sebaliknya, jika suhu mesin terlalu panas, mesin berpotensi overheat. Kalau sudah parah, kamu harus siap turun mesin, tentu dengan biaya yang tidak sedikit.
Untuk itu, sangat penting untuk merawat radiator mobil secara berkala. Caranya tidak terlalu sulit. Lebih lengkapnya, dapat kamu simak di bawah ini.
Perhatikan volume air radiator
Cara merawat radiator mobil paling mudah adalah dengan memperhatikan volume airnya. Pasalnya, volume air radiator yang rendah menjadi salah satu penyebab mesin mengalami overheat.
Untuk itu, kamu wajib mengetahui batas aman volume air pada radiator. Setiap mobil memiliki kebutuhan air radiator yang berbeda-beda. Untuk mengetahuinya, kamu bisa melihat indikator yang ada di tangki reservoir.
Baca juga: Perawatan Mobil di Rumah yang Simple dan Bisa Dilakukan Sendiri
Jadi, jangan lupa untuk selalu mengecek volume air pada radiator mobil kamu ya.
Kuras air radiator secara rutin
Menguras tangki radiator bertujuan untuk menghindari korosi pada komponen-komponen tangki yang berasal dari bahan logam. Sama seperti kebutuhannya, setiap mobil memiliki masa penggantian air radiator yang berbeda. Umumnya, penggantian air radiator dilakukan setiap 20 ribu sampai 50 ribu kilometer dengan memakai radiator coolant.
Baca juga: Jangan Sampai Overheat, Ganti Air Radiator Mobil Sesuai Jadwal
Manfaat menguras air radiator secara rutin akan membuat temperatur mobil kamu terjaga dengan baik serta terhindar dari masalah mesin yang umumnya terjadi seperti overheat.
Hindari menggunakan air keran
Air keran memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi dan dapat berdampak pada terjadinya korosi pada tangki radiator mobil.
Menggunakan air keran sebagai cairan pendingin radiator memiliki risiko. Air keran dapat membawa berbagai macam kotoran yang nantinya bisa menyumbat sistem radiator.
Penyumbatan bisa terjadi di bagian kisi-kisi maupun saluran radiator. Selain itu, air keran bisa membuat radiator cepat berkarat.
Perlu diketahui, air radiator tidak hanya berfungsi sebagai pendingin mesin, namun juga sebagai pencegah terjadinya karat pada saluran air radiator. Maka dari itu, lebih baik hindari pemakaian air keran.
Baca juga: Ganti Oli Mesin Mobil Sendiri di Rumah, Mudah dan Tidak Repot
Ada pula mitos yang menyebutkan bahwa radiator bisa diisi dengan campuran air dan deterjen. Tetapi, hal itu juga tidak dianjurkan. Kandungan yang terdapat di dalam detergen tidak tahan panas dan dapat menimbulkan kerak pada saluran radiator. Akibatnya, dapat menyumbat suplai air yang dibutuhkan untuk mendinginkan mesin.
Gunakan radiator coolant
Seperti yang telah disebutkan di atas, cara merawat radiator mobil selanjutnya adalah dengan menggunakan radiator coolant.
Namun, memilih cairan radiator coolant tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jangan hanya terpengaruh oleh warna air radiator karena itu tidak berpengaruh pada kualitasnya.
Pada dasarnya, ada 3 jenis radiator coolant yang sering digunakan oleh pabrikan, yaitu Inorganic Additive Technology (IAT), Organic Acid Technology (OAT), dan Hybrid Organic Acid Technology (HOAT).
Baca juga: Kenali Jenis dan Cara Kerja Cairan Pendingin Radiator
Selain memang dikhususkan untuk menjaga temperatur mesin mobil, radiator coolant berfungsi untuk mengangkat kotoran dan karat yang menumpuk di tangki radiator. Maka dari itu, pilihlah jenis radiator coolant yang cocok untuk mobil kamu.
Jangan lupa tutup radiator setelah mengurasnya
Kemudian, pastikan radiator tertutup dengan rapat sehingga radiator coolant tidak keluar saat menahan tekanan suhu mesin yang panas.
Selain itu, beberapa hal penting juga harus dilakukan pengecekan untuk memastikan sistem radiator mobil kamu telah terjaga dengan baik, seperti memeriksa saluran air radiator dan reservoir atau tabung cadangan air pada radiator. Kadang, hal-hal kecil seperti itu sering dilupakan oleh sebagian orang.
Baca juga: Cara Jumper Aki Mobil yang Soak dengan Aman dan Benar
Bagaimana? Mudah bukan merawat radiator mobil agar suhu mesin tetap ideal? Jadi, selalu rawat radiator mobil kamu ya, agar #BikinKamuSiap beraktivitas setiap hari.