Tips & Rekomendasi
Cara Mudah Mengisi Air Radiator, Menghindari Mesin Overheat
Jangan disepelekan, radiator juga butuh perawatan, salah satunya ialah dengan mengganti air radiator. Begini caranya.
Pengguna kendaraan pasti sudah tidak asing lagi dengan radiator, yang berperan untuk mendinginkan panas pada mesin kendaraan agar tidak panas berlebih alias overheat.
Agar bekerja dengan optimal, radiator membutuhkan air radiator (radiator coolant) untuk melakukan pendinginan mesin. Air radiator yang tersirkulasi dengan baik akan menjaga suhu mesin tetap pada standar.
Air radiator perlu diganti secara berkala, biasanya setiap 20.000 kilometer, atau bisa juga saat airnya sudah terlihat keruh karena jarang digunakan.
Baca juga:Â Benarkah Air Kondensasi AC Rumah Bisa Gantikan Air Radiator?
Namun, terkadang masih ada beberapa pengguna kendaraan yang lupa, bagaimana cara mengisi air radiator yang sesuai?
Jangan sampai kendaraan kamu terkendala di jalan karena kurangnya perawatan radiator. Demi meminimalisir resiko tersebut, yuk simak langkah mengisi air radiator berikut ini.
Pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin
Waktu yang paling ideal untuk memeriksa radiator adalah di pagi hari, saat mesin mobil belum dipanaskan.Â
Sebab, di waktu tersebut, suhu mesin masih terbilang dingin. Bagi mobil yang tidak memiliki tabung reservoir radiator, pastinya akan sangat berbahaya apabila membuka tutup pengisian radiator saat mesin panas.
Bisa jadi, air radiator yang panas dan bertekanan bisa muncrat hingga mengenai wajah.
Periksa ketinggian air radiator pada tabung reservoir
Langkah berikutnya adalah memeriksa kondisi ketinggian air radiator pada tabung reservoir. Â
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran seberapa banyak air radiator yang perlu dituang ke tabung reservoir.
Bagi mobil yang tidak memiliki tabung reservoir, maka bisa memperkirakan ketinggian air yang ada pada tabung radiator.
Gunakan corong
Biasanya, lubang pada tutup reservoir atau radiator berukuran kecil. Maka dari itu, untuk menghindari air yang tercecer, sangat disarankan untuk menggunakan corong.
Bila terbuang, air yang jatuh ke ruang mesin lumayan beresiko karena bisa menyebabkan korsleting listrik atau menjadi karat pada beberapa komponen.
Baca juga:Â Rawat Pelek Mobil Kamu agar Kinclong Saat Dipakai ke Kantor
Selain itu, dengan menggunakan corong, maka pengisian air akan menjadi mudah, sehingga dapat meminimalisir air yang berceceran atau terbuang percuma.
Hindari melebihi batas maksimum
Saat mengisi air radiator, pastikan kamu tidak melewati batas maksimum, terlebih jika kendaraan kamu memiliki tabung reservoir. Â
Hindari mengisi air hingga penuh, meskipun jarak antara batas maksimum dan tutup tabung reservoir masih sangat jauh.
Pasalnya, bila mengisi hingga benar-benar penuh, dikhawatirkan saat kendaraan berjalan dan air radiator yang bersirkulasi kembali ke tabung reservoir, maka air radiator yang penuh di tabung reservoir bisa dibuang.
Tutup kembali hingga benar-benar rapat
Langkah terakhir, apabila pengisian air radiator dirasa sudah cukup, maka pastikan tutup kembali tabung reservoir atau radiator hingga benar-benar rapat.Â
Sebab, jika tidak menutupnya dengan rapat, dikhawatirkan akan membuat air luber atau tutupnya terpental saat mendapatkan tekanan tinggi dari mesin yang menyala.
Bagaimana, mudah kan cara mengisi air radiator kendaraan yang aman?Â
Jadi, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi air radiator di pagi hari atau sebelum mobil dijalankan.
Pengisian radiator juga bisa dilakukan setiap servis berkala. Jangan khawatir soal waktu, kini melakukan perawatan mobil lebih praktis dengan hadirnya layanan Booking Service dan Home Service dari Seva.id.