Keuangan
Cara Siasati Kenaikan Harga Sembako dengan Cermat Agar Keuangan Tetap Aman
Siasati kenaikan harga sembako dengan tips keuangan berikut ini. Dijamin tiap bulan dompetmu tetap aman. Gimana sih caranya?
Percayakah kamu bila dikatakan perubahan iklim jadi salah satu alasan kenaikan harga sembako? Ternyata memang bisa, loh.
Seperti cuaca panas ekstrem yang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia saat ini. Cuaca panas seperti ini –atau perubahan iklim lainnya- bisa berpotensi mengganggu pertumbuhan bahan pokok, seperti tomat, cabai, atau lainnya.
Dampaknya kemudian, akan mempengaruhi hasil panen yang menurun, baik dari segi kualitas dan kuantitas. Pada akhirnya, petani menaikkan harga agar nilai jual hasil panennya minimal bisa mengganti modal usahanya.
Baca juga: Catat Uji Emisi Gratis dari Pemprov DKI, Kapan dan Dimana?
Seperti yang juga terjadi belakangan ini, di mana kenaikan harga pada beberapa jenis sembako perlahan-lahan terjadi. Apapun penyebabnya, kamu harus cerdik mengelola anggaran agar keuangan tetap aman. Begini tips keuangan yang bisa kamu ikuti.
Siasati kenaikan harga, belanja di pasar tradisional
Kalau sebelum kenaikan harga sembako kamu terbiasa berbelanja di supermarket, coba beralih ke pasar tradisional. Di sana harga sembako lebih murah. Selain itu jenis bahan pokoknya juga lebih lengkap dan fresh karena beberapa diantar langsung oleh petani.
Malas ke pasar karena becek? Ya, sesekali boleh lah becek-becekan, anggap saja ini seru-seruan. Toh, tak dilakukan setiap hari juga, kan.
Buat daftar belanja yang spesifik
Buatlah daftar belanja yang spesifik mengenai kebutuhan harian, mingguan hingga bulanan. Ini untuk menyiasati kamu tidak bolak-balik belanja dan belanja yang tak perlu.
Baca juga: Nabung Emas di Pegadaian, Apa Keuntungan dan Kerugiannya?
Misalnya, membeli ayam, telur, buah, dan sayur-mayur untuk kebutuhan satu minggu. Sementara barang yang dibeli untuk kebutuhan satu bulan adalah seperti sabun, sampo, beras, minyak goreng, popok sekali pakai (bila punya bayi), detergen dan juga lainnya.
Jangan lupa perhatikan masa kadaluarsa untuk bahan pokok dalam kemasan, ya.
Cermat belanja demi tekan kenaikan harga
Sudah harganya mahal, jadi kamu harus menyimpan dan menggunakannya sebaik-baiknya. Simpan stok bahan pokokmu dengan baik agar terhindar dari risiko kerusakan, entah itu karena membusuk atau juga serangan serangga.
Misalnya menyimpan beras di tempat penyimpanan khusus. Untuk daging, sayur, ikan dan bahan makanan lainnya sebaiknya dibersihkan terlebih dulu, kemudian dimasukkan dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dimasukkan ke dalam kulkas.
Baca juga: Tunjangan dan Gaji Pegawai Kemenkeu, Bisa Beli Mobil Apa Saja Sih?
Dan kalau memasak, masaklah bahan makanan sesuai kebutuhan keluargamu sehari-hari, sehingga tak ada bahan makanan yang tersisa atau terbuang percuma. Bila tak habis dan masih mungkin untuk dikonsumsi kembali, simpanlah dengan baik.
Intinya, jangan sampai ada bahan pokok yang terbuang sia-sia, baik itu karena dimasak berlebihan dan tidak habis atau kadaluarsa.
Menanam sayuran sendiri
Kenaikan harga sembako bikin beberapa orang menanam sendiri bahan makanan yang mudah ditanam di pekarangan. Seperti tomat, cabai, daun bawang, pepaya, selada air dan jeruk limo. Kalau memang memungkinkah, tak ada salahnya kamu juga menanam tanaman ini di pekaranganmu.
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Usai Lebaran dan Perjalanan Mudik Agar Tidak Boncos
Mungkin hasilnya tak seberapa, tapi lumayan kan bisa mengisi dapurmu.
Turunkan standar demi akali kenaikan harga sembako
Tips keuangan berikutnya adalah menurunkan standar jenis merek produk makanan. Sepertinya tak masalah ya kalau kamu menurunkan standar pada beberapa merek bahan makanan yang biasa kamu beli dengan harga mahal karena brand-nya ‘tinggi’.
Misalnya, mengganti ikan tuna dengan patin. Kandungan protein dan mineral lainnya sama-sama bagus, kok. Lumayan juga bisa mengurangi cost beberapa ratus ribu dari dompetmu.
Manfaatkan promo harga belanja online
Sesekali cek platform belanja online, adakah promo yang sedang ditawarkan oleh mereka. Biasanya, platform seperti ini memberikan potongan harga untuk maksimal pembelian tertentu atau bebas ongkos kirim. Kalau ada, manfaatkan!
Hindari kenaikan harga dengan makan di rumah saja
Coba bandingkan berapa biaya makan di rumah dengan di resto. Pasti lebih mahal kalau kamu makan diluar.
Baca juga: Cara Kredit Daihatsu Xenia: Panduan Lengkap untuk Mendapatkan Mobil Impian
Jika sebelumnya kamu sering melakukannya, kurangi. Misalnya, dari tiga kali seminggu menjadi sekali seminggu. Bahkan kalau bisa, tidak sama sekali. Makan di rumah, selain lebih hemat, juga lebih higienis, loh.
Teman SEVA
Solusi lain dalam menyiasati kenaikan harga sembako adalah dengan mencari uang tambahan. Caranya, lakukan usaha kecil-kecilan sesuai dengan kemampuanmu. Misalnya dengan menjadi freelancer, reseller atau dropshipper, content creator, atau investasi di reksadana atau lainnya.
Uang tambahan ini bisa kamu tabung atau gunakan untuk kebutuhan lain yang urgent. Cara lainnya adalah dengan bergabung ke Teman SEVA. Apa itu?
Baca juga: Buka Bisnis Car Wash, Apa Saja yang Dibutuhkan dan Berapa Modalnya?
Program Teman SEVA merupakan sebuah pemberian insentif dari SEVA untuk teman-teman yang menginginkan tambahan uang bulanan mulai dari Rp1 Juta hingga Rp2,5 Juta per mobil yang berhasil dijual.
Langsung saja kunjungi bit.ly/Daftar-TemanSEVA dan lakukan registrasi menjadi user SEVA.​ Gunakan nomor telepon yang aktif di WhatsApp dan sudah melakukan registrasi di aplikasi AstraPay ya! Ini berguna untuk pengiriman insentif yang akan diberikan.
Setelah itu share link yang terdapat di dashboard Teman SEVA ke calon konsumen. Setiap transaksi yang dilakukan sampai selesai (sudah menerima BSTK) dan sesuai dengan syarat ketentuan yang berlaku, akan terhitung sebagai referral dan kamu pun berhak mendapat langsung insentifnya. Mudah kan?
Tunggu apalagi? Segera gabung dan dapatkan uang tambahan yang #JelasDariAwal dengan menjadi Teman SEVA sekarang juga!