Search Cars

Review Otomotif

Cerita Klasik di Balik BMW Seri 5 – BMW 520 “E12”

Sebuah mobil harus memiliki ciri khas desain yang kuat, sehingga ia bisa dikenang sepanjang masa. Inilah Kisah di Balik BMW Seri 5

BMW 520 & BMW 520i

Ein Auto muss eine unterschrift haben (A Car must have a signature),”- Paul Bracq

 

Ya, itulah ungkapan sederhana yang diungkapkan oleh Paul Bracq, sang desainer mobil asal Perancis yang pernah menorehkan karyanya di BMW sebagai Head of Design sejak tahun 1970-1974. Menurut perspektifnya, sebuah mobil harus memiliki ciri khas desain yang kuat, sehingga ia bisa dikenang sepanjang masa.

paul bracq E12 (copyright by paulbracq.com)

 

Tak salah memang, mengingat lewat ‘goresan’ tangannya BMW mulai memasuki era baru yang menjadi salah satu fondasi BMW modern saat ini. Dan salah satu karya perdana yang Paul Bracq torehkan saat berkarir di BMW ialah BMW 5 Series.

 

Dirancang bersama Marcello Gandini, sang sedan bisnis yang memulai debutnya pada September 1972 ini didapuk sebagai pionir dalam hal segmentasi market sedan BMW, sekaligus sistem penamaan modern 3-digit di keluarga BMW, yang terus dipertahankan hingga kini.

 

The story

BMW 520

Butuh jalan cukup panjang untuk melahirkan generasi pertama BMW 5 Series. Pasalnya, sang suksesor BMW 2000 “Neue Klasse” ini pada mulanya diperkenalkan pada ajang Geneva Motor Show 1970 berupa konsep BMW 2200ti Garmisch, yang notabene berbasis coupe. Kendati demikian, pengembangan terus dilakukan hingga berakhir pada debut BMW 5 Series dengan kode produksi E12.

 

Awal produksi mid-size luxury sedan ini dimulai pada tahun 1972 dengan tipe pertama yang dijual ialah BMW 520 dan BMW 520i. Kedua sedan bisnis ini pada awalnya diproduksi menggunakan fasilitas pabrik Munich (Jerman), sebelum pindah ke Dingolfing (Jerman).

 

Di luar Jerman pun terdapat beberapa pabrik BMW yang turut berkontribusi memproduksi BMW 5 Series (E12). Indonesia adalah salah satunya, sejak tahun 1976 BMW 5 Series (E12) mulai dirakit oleh PT Indonesia Service Coy, serta  dilanjutkan penunjukkan anak usaha grup Astra, PT Tjahja Sakti Motor, sebagai distributor kendaraan BMW.

 

Terhitung dari total produksi global BMW 5 Series (E12) mencapai 700.000 unit selama tahun 1972-1981, sekitar 780 unit di antaranya merupakan produksi dalam negeri. Selama masa bakti 1976-1981, PT Indonesia Service Coy memproduksi tipe ‘BMW 520’ bermesin 4 silinder (1976-1978) dan 6 silinder (1978-1981).

 

The 520

Dengan angka produksi awal BMW 5 Series yang tergolong kecil di Indonesia, mau tidak mau berimbas pada populasinya yang tegolong langka di jalanan. Bahkan untuk bisa menemui sedan bisnis klasik ini tergolong sulit karena rata-rata merupakan mobil koleksi, terutama dalam kondisi masih prima seperti sedia kala.

 

Untung saja berkat bantuan dari komunitas penikmat BMW klasik, BMW Classic Register, kami berkesempatan secara ekslusif bertemu dengan BMW 5 Series (E12), BMW 520, milik salah satu keluarga BMW enthusiast di Jakarta.

BMW 520 & BMW 520i (back view)

Jelas kesempatan ini tidak kami sia-siakan. Kami pun turut membawa BMW 520i Luxury Line, inkarnasi ke tujuh dari keluarga BMW 5 Series dengan kode produksi G30, agar bisa disandingkan dengan sang perintis.

 

Sekalipun mengusung nomenklatur serupa, nyatanya BMW 520 (E12) yang kami temui merupakan produksi tahun 1972 dan didatangkan langsung dari Jerman. Berbeda dengan BMW 520i Luxury Line(G30), sedan bisnis yang kami bawa merupakan produksi awal 2018 dan hasil rakitan lokal di BMW Production Network 2 PT Gaya Motor.

 

Baca: Mengenal Teknologi BMW Park Assist, Era Awal Teknologi Otonomos

 

Back to the car. Sejak awal debut BMW 5 Series dari kode produksi E12 sudah membentuk fondasi desain yang menjadi dasar ikon sang sedan bisnis.

Lekuk guratan desain body yang tajam dan sporty, posisi headlight dibuat serasi dengan grille, serta guratan ikonik ‘hoffmeister kink’ sebagai trade mark desain kendaraan BMW sudah terimplementasi pada BMW 5 Series (E12). Pun demikian, desain tersebut disesuaikan dengan tren pada masanya, yang terasa lewat desain buritan depan ‘shark nose’.

 

Sejak pra-produksi, para engineer BMW juga mulai menggunakan teknologi komputerisasi di masanya untuk merancang basis BMW 5 Series (E12). Salah satu alasannya untuk memastikan sang sedan bisnis memiliki tingkat safety mumpuni, dibuktikan lewat pengaplikasian roll-bar pada area atap, sekaligus memaksimalkan penyerapan efek energi kinetik akibat tabrakan pada area crumple zone.

Engine BMW 520

Under the hood, BMW 520 mengusung mesin berkode M10(M17) dengan kapasitas mesin 2.0 liter 4-silinder segaris, yang didukung SOHC (Single Over Head Camshaft) dan sistem penyuplai bahan bakar karburator Stromberg 175 CDET.

 

Pada masanya, sedan bertransmisi Getrag 242 manual 4-percepatan ini sanggup menghasilkan tenaga 114 hp dan torsi 162 Nm. Dan semua performa yang dihasilkan tanpa ada campur tangan teknologi dan sistem pengontrol komputerisasi layaknya kendaraan saat ini, impresif!

Sekalipun pada masanya dikenal memiliki performa mumpuni, pengalaman berkendara bersama sedan ini nyatanya sudah dikemas sedemikian rupa agar tetap mengutamakan aspek kenyamanan. Alhasil, area kabin BMW 5 Series (E12) dibalut material leather, serta dipadukan jok berkontur yang memungkinkan perjalanan jarak jauh lebih nyaman.

 

Baca juga: Maksimalkan Jiwa Dinamis Anda dengan BMW Lifestyle

 

Aspek ergonomika juga terasa di area dashboard, yang terlihat sederhana namun fungsional. Konsol tengah didominasi tiga kenop heat/vent air climate control, radio tape, serta dipadukan aksen wood trim selaras dengan panel pintu. Hanya saja, kisi-kisi AC yang tersedia posisinya permanen tidak bisa diarahkan ke sudut tertentu.

The retrospective

moving BMW 520 & BMW 520i

Berdasarkan informasi resmi pada peresmian awal BMW 5 Series (G30) di Indonesia di tahun 2017, sejak debut awal BMW 5 Series per tahun 1972 hingga 45 tahun sesudahnya, tercatat total penjualan mencapai 7,9 juta unit secara global. Angka impresif tersebut pastinya semakin mengokohkan BMW 5 Series menjadi salah satu sedan bisnis tersukses di dunia.

 

Meski demikian, semua inovasi yang terlahir di BMW 5 Series tidak akan pernah terjadi, tanpa hadirnya sang perintis, BMW 520. Ia bersama ratusan ribu produksi BMW 5 Series (E12) lainnya hadir sebagai fondasi awal yang kuat bagi generasi-generasi penerusnya, yang terus menggaungkan inovasi teknologi dan keasyikan berkendara sesuai spirit BMW, Sheer Driving Pleasure. (Photo: Faringga Eka Putra)

https://www.youtube.com/watch?v=Popc1kRM6JA

Galeri BMW 520 & BMW 520i

Tertarik Beli Mobil di SEVA??

Yuk isi informasi kamu dan langsung ngobrol dengan agen SEVA. Kami akan menghubungi kamu dalam 1x24jam.

Nama Lengkap

Nomor Handphone

+62

Nomor yang kamu masukkan tidak valid.

Jelajahi Layanan SEVA

Mobil Baru

Pilih mobil impian kamu dari berbagai merek dengan jaminan kualitas Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Mobil Bekas

Beli mobil bekas berkualitas dengan pembiayaan dari Astra

Pelajari Lebih Lanjut

Fasilitas Dana

Solusi untuk kebutuhan dana langsung cair dengan jaminan BPKB mobil

Pelajari Lebih Lanjut

Layanan Surat Kendaraan

Urus surat kendaraanmu dengan mudah dan nyaman

Pelajari Lebih Lanjut

Rekomendasi Mobil Untukmu

Baca juga dari SEVA blog

Muat lebih banyak lagi

Join Yuk, Agar Tetap Update!

Dapatkan tips, berita, review, dan penawaran terbaru dari SEVA!

Email

Agen kami akan segera menghubungi kamu dalam 1x24 jam.
Mohon maaf, terjadi kendala jaringan. Silakan coba kembali.
Kamu sudah meminta OTP. Mohon tunggu beberapa saat sebelum meminta OTP baru.
Verifikasi Nomor Kamu
Terlalu banyak percobaan OTP. Silahkan ulangi beberapa saat lagi.
Mohon tunggu 2:00 detik untuk kirim ulang.
Belum menerima kode verifikasi?
Kirim ulang