Tips & Rekomendasi
Charge Mobil Listrik Selama Satu Malam Penuh, Apakah Berpengaruh ke Baterai?
Charge mobil listrik semalaman bisa berdampak overcharge dan menurunkan performa mobil. Sebaiknya lakukan ini agar lebih aman.
Proses charge mobil listrik di rumah selalu jadi topik yang ramai para pecinta otomotif kendaraan listrik. Ini karena masih banyak orang yang bingung dan kurang paham mengenai berapa durasi ideal pengisian daya.
Saat ini berbagai produsen otomotif makin giat merilis kendaraan listrik guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Salah satu bentuk kesiapan menyambut elektrifikasi ini, wawasan mengenai charge mobil listrik, baterai mobil listrik, sistem pengisian daya baterai dan perangkat listrik lainnya yang berhubungan mobil listrik terus digaungkan.
Tegangan listrik ideal
Normalnya, untuk bisa mengisi baterai mobil listrik butuh daya listrik yang cukup besar. Setidaknya untuk bisa charge mobil listrik di rumah kamu butuh daya listrik rumah minimal 2.200 VA.
Baca juga: Baterai Mobil Listrik Drop, Apa yang Harus Dilakukan?
Dengan catatan, saat ngecas kamu tidak menyalakan seluruh perangkat listrik berdaya besar, seperti AC atau pompa air. Oleh karena itu, agar lebih aman, kamu disarankan menaikkan daya di atas 2.200 VA menjadi 3.000 VA atau lebih.
Lama charge mobil listrik di rumah
Waktu yang dibutuhkan untuk charge mobil listrik di rumah berbeda-beda tergantung spesifikasi pabrikan mobil, daya baterai, tipe pengisi daya, dan jaringan listrik yang tersedia di rumah.
Jadi akan lebih baik, sebelum membeli mobil listrik kamu perlu tahu kebutuhan daya baterai mobil listrik yang kamu incar.
Baca juga: Ketahui Cara Merawat Ban Mobil Listrik, Berbeda Dengan Ban Biasa
Umumnya pengisian baterai mobil listrik di rumah berkisar antara 8-12 jam dengan menggunakan pengisi daya standar.
Namun bila menggunakan pengisi daya super cepat di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), pengisian baterai bisa berkurang hanya sekitar 1 jam saja.
Adaptor home charging memiliki daya listrik sekitar 3,3 kW dan biasanya butuh waktu sekitar 15 jam sampai baterai mobil terisi penuh.
Hindari terlalu sering fast charging
Sama halnya ngecas ponsel, pemilik mobil listrik juga pasti senang dengan adanya fast charging. Dengan teknologi ini pengisian daya listrik pada mobil jadi lebih cepat. Tapi ternyata terlalu sering menggunakan fast charging tidak dianjurkan.
Baca juga: Penjualan Mobil Listrik Meningkat, Apakah Benar Karena Pemberian Insentif?
Dikutip dari DetikOto, kapasitas pengisian daya listrik mobil dibagi menjadi beberapa tingkatan. Yang pertama adalah home charging dengan daya listrik antara 3 kW hingga 7 kW mampu mengisi daya listrik dari nol hingga penuh antara 6-12 jam.
Sementara fast charging level 2 dengan daya 22 kW bisa mengisi penuh dalam 3-4 jam. Ada juga ultra fast charging (level 3) dengan tipe konektor CHAdeMO atau CCS (Combo Charging System), salah satunya milik PLN dengan daya 200 kW yang bisa mengisi daya baterai mobil listrik hanya dalam waktu 30 menit saja.
Dari semua tipe charger ini, jauh lebih baik menggunakan charger tipe slow seperti charger rumahan.
Baca juga: Jarak Tempuh Mobil Listrik di Indonesia, Siapa Paling Hemat dan Jauh?
Apa efek yang ditimbulkan bila mobil listrik terlalu sering menggunakan fast charging level 3 ini? Salah satunya kualitas baterai yang menurun lebih cepat jika dibandingkan menggunakan slow charging.
Kemampuan mobil listrik menerima muatan arus yang sangat tinggi dipengaruhi oleh kimia baterai. Dan bila baterai diisi dengan sangat cepat bisa meningkatkan laju penurunan kapasitas baterai itu sendiri.
Seperti uji coba yang dilakukan Idaho National Laboratory (INL) di Amerika Serikat. Uji coba tersebut membandingkan hasil pengisian daya fast charging level dua dengan fast charging level 3 pada dua unit mobil listrik..
Baca juga: Peluncuran Toyota All New Yaris Cross, Bagaimana Tampilan SUV Medium Ini?
Hasilnya setelah menempuh jarak kurang lebih 80 ribu kilometer, baterai yang menggunakan fast charging level dua hanya berkurang 23%, sementara kapasitas baterai yang menggunakan fast charging level tiga berkurang 27%.
Mungkinkah mobil listrik overcharge?
Lantas apa yang terjadi bila baterai mobil listrik dicas semalaman, mungkinkah mengalami overcharging?
Umumnya pengisian daya baterai harus segera dicabut bila baterai sudah penuh atau menyentuh angka 100%. Tapi seringkali pemilik kendaraan lalai, lupa, atau ketiduran sehingga menimbulkan efek samping berupa overcharge.
Baca juga: Ganti Baterai Mobil Listrik Apakah Mengubah Data di STNK?
Ya, kendaraan listrikmu bisa overcharge dan bila kondisi sering terjadi bisa menurunkan kualitas dan performa mobil listrik. Dan bila performa kendaraan menurun, bisa berdampak pada masalah lain di kemudian hari.
Sebut saja baterai drop atau merusak perangkat listrik lain yang ada di dalamnya. Dampaknya lanjutannya kemudian, kamu harus merogoh kocek yang dalam untuk mengganti baterai baru karena harganya tidak murah.
Namun saat ini ada beberapa mobil listrik yang memiliki fitur turn off otomatis saat pengisian daya baterai pada mobil listrik sudah penuh. Apabila baterai mobil listrik sudah menyentuh angka 100%, kamu tidak menyadarinya, fitur ini bekerja otomatis dan menghentikan pengisian daya meski kabel cas masih terpasang.
Yuk, beri perhatian pada durasi charge mobil listrik agar terhindar dari kondisi overcharge dan merugikan. Tidak mau kan harus menebus baterai baru yang harganya bisa separuh dari harga mobil listrikmu?