Otomotif
Copot Thermostat Mobil, Apa Efeknya untuk Jangka Panjang?
Membantu radiator untuk menjaga suhu mesin tetap ideal, lalu apa efek copot thermostat mobil untuk jangka panjang?
Mencari jalan pintas dengan cara copot thermostat mobil sebenarnya bukan sebagai solusi mengatasi mesin mobil yang overheat.
Seperti diketahui, thermostat merupakan salah satu komponen di dalam sistem pendingin mobil yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi cairan pendingin yang berasal dari radiator sehingga mencegah mesin overheat.
Baca juga: Catat! Ini 5 Bengkel Mobil Terdekat di Jakarta Selatan
Sistem pendingin berfungsi untuk menjaga temperatur mesin dalam kondisi yang ideal.
Thermostat terletak pada saluran air atau cairan pendingin, tepatnya saluran air dari mesin yang mengarah ke radiator.
Bagaimana cara kerja thermostat mobil?
Cara kerja thermostat mobil akan mengikuti komponen pendingin lainnya.
Awalnya, air akan dipompa oleh water pump menuju ke mesin. Kemudian, air akan mengalir melewati water jacket, yaitu jalur air yang mengitari mesin.
Sambil mengalir, air pendingin tersebut akan menangkap suhu panas yang ada di mesin, dan akan keluar dari melewati selang, lalu masuk ke bagian atas radiator.
Baca juga: Cara Mengendarai Mobil Matic Bagi Pemula, Tetap Hati-hati!
Setelah itu, akan terjadi pengurangan suhu yang dibawa oleh air pendingin di dalam radiator. Suhu panas akan dibuang melalui kisi-kisi kecil yang ada di dalam radiator.
Panas dari kisi-kisi akan pindah ke udara karena dibantu oleh kipas yang terpasang dibalik radiator untuk mendinginkannya.
Suhu air akan turun setelah melalui kisi-kisi radiator, lalu keluar dari selang bagian bawah radiator dan dipompa kembali menuju ke mesin untuk melakukan proses penurunan suhu lagi.
Proses ini dilakukan berulang-ulang, serta terjadi ketika mesin dalam suhu maksimal.
Berbeda ketika suhu mesin dalam keadaan dingin, perputaran aliran air akan di tutup oleh thermostat agar tidak bersirkulasi melalui radiator, dengan tujuan mesin mobil dapat mencapai suhu optimal.
Baca juga: Kunci-kunci Mobil dan Peralatan yang Harus Dibawa Berkendara
Pada suhu 85-90 derajat Celcius, thermostat akan terbuka dan memberi air pendingin jalur untuk melakukan proses pendiginan melalui radiator.
Dengan kata lain, peran thermostat adalah sebagai sakelar di bagian sistem pendingin mobil. Saat dibutuhkan, thermostat akan mengambil peran untuk mengatur aliran cairan pendingin.
Jika begitu, apa efek copot thermostat mobil?
Copot thermostat mobil sering dianggap akan lebih efektif untuk mencegah overheat pada mesin kendaraan.
Namun ternyata, hal itu akan berdampak buruk pada mesin, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Meskipun mesin akan tetap hidup tanpa menggunakan thermostat.
Baca juga: Jangan Netralkan Transmisi Saat Mobil Matik Melewati Turunan
Dengan copot thermostat mobil, cairan pendingin akan mengalir ke mesin dari awal dinyalakan, sehingga mesin akan mencapai suhu maksimal dalam jangka waktu yang lama.
Pada saat kondisi mesin dingin, pembakaran akan lebih boros dibanding ketika mesin dalam suhu yang ideal.
Lalu, tanpa adanya thermostat, otomatis suhu ideal yang dibutuhkan mesin sulit sulit tercapai.
Hal tersebut menyebabkan jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder mesin tidak seimbang, sehingga terjadi efek getaran yang lebih kuat pada mesin.
Sedangkan dampak dalam jangka panjang, mesin tidak akan bertahan lama.
Tanpa adanya thermostat, perputaran air pendingin terlalu lancar, sehingga air yang belum mengalami proses pendinginan di radiator sudah kembali masuk menuju ke bagian mesin.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Weight Reduction Mobil dan Keuntungannya
Air yang belum mencapai suhu optimal juga langsung dialirkan ke radiator. Jadinya mesin tidak akan mengalami proses pendinginan yang optimal dan beresiko membuat mesin lebih mudah overheat.
Mengingat pentingnya, maka tidak disarankan untuk copot thermostat mobil.
Bila thermostat mobil rusak, lebih baik lakukan pergantian dengan yang baru di bengkel resmi ya.