Baru
Cuaca Panas, Sering Cek Cairan dan Kenali Kode Pada Tutup Radiator
Saat musim kemarau ini, rajinlah periksa level cairan pendingin mesin dan perhatikan kode tutup radiator. Mengapa demikian?
Musim kemarau panjang secara langsung dapat membawa sejumlah hal pada mobil, termasuk kerusakan tutup radiator yang memiliki kode khusus.
Banyak yang belum paham apa makna dari kode angka yang terdapat pada tutup radiator. Padahal kode angka ini sangat penting dalam mengoptimalkan kerja radiator kendaraan.
Berikut ini makna kode angka pada radiator dan cara mengecek cairan radiator di kala cuaca panas. Benarkah salah mengganti tutup berbeda kode bisa akibatkan risiko mobil terbakar?
Perhatikan kode tutup radiator
Coba perhatikan kode angka pada bagian bawah atau samping tutup radiator. Kode angka ini memiliki arti, loh.
Baca juga: Banyak yang Gagal Ujian SIM, Korlantas Bakal Terbitkan Buku Panduan
Umumnya kode angka yang tertera seperti 108 kpa ( kilopascal) atau hanya berupa angka 1,1. Kode angka ini menunjukkan batasan maksimal tekanan udara (saat bersirkulasi di antara tabung resevoir dan radiator) yang bisa ditahan tutup radiator. Besaran dari tekanan ini dihitung dalam satuan bar atau kilogram per sentimeter kubik volume udara radiator (kgf/cm2).
Jika terdapat 1 liter melewati tutup radiator, maka setiap sentimeter kubik udara yang bersirkulasi di antara reservoir dan radiator mampu menghasilkan kekuatan sebesar 1,1 kilogram di karet tutup radiator mobil.
Perlu diketahui juga, tidak semua jenis mobil memiliki kode angka tutup radiator yang sama. Ini karena setiap mobil memiliki besar tekanan yang berbeda-beda, jadi kode pada tutup radiatornya juga menyesuaikan spesifikasi standar mobilnya.
Baca juga: Perbedaan Pajak Mobil CKD dan CBU, Kenapa Bisa Lebih Mahal?
Jadi pastikan kamu mengganti tutup radiator dengan kode angka yang sama dengan kode sebelumnya.
Pentingnya kode tutup radiator
Mengapa kode tutup radiator ini penting? Karena berperan penting dalam mencegah kebocoran air radiator yang dapat menghasilkan tekanan tinggi saat mesin dinyalakan, dan perlu diganti secara berkala terlebih jika kondisi klep karetnya mengalami kerusakan.
Oleh sebab itu, pemilik mobil perlu memperhatikan kode ini agar tidak salah saat membeli tutup radiator pengganti.
Baca juga: DIY Kuras Radiator Mobil, Mudah dan Hemat!
Saat membuka, putar tutup radiator berlawanan arah jarum jam. Perhatikan kondisi cairan radiatornya. Jika kondisinya normal, cairan radiator bisa kamu lihat dengan mudah. Jika cairan radiator tak terlihat, artinya cairan perlu ditambahkan.
Perhatikan juga warna cairannya. Cairan radiator yang bagus warnanya bening. Kalau keruh, kamu bisa mengurasnya dan mengganti dengan yang baru.
Cek juga bagian kisi-kisi radiator, apakah ada yang bocor atau tidak. Setelah itu tutup rapat kembali tutup radiator.
Cek kode air radiator
Air radiator memiliki kode khusus yang menunjukkan kandungan zat kimia di dalamnya. Kode ini biasanya tertera pada kemasan air radiator. Kode air radiator terdiri dari dua angka, yaitu angka pertama menunjukkan jenis zat kimia utama, dan angka kedua menunjukkan konsentrasi zat kimia tersebut.
Baca juga: Jangan Panik, Kenali Jenis Operasi Polisi di Jalan Raya
Misal, kode G11 : Air radiator yang mengandung silika dan glikol. G12 : Air radiator yang mengandung silikat dan karboksilat. G12+ : Air radiator yang mengandung silikat, karboksilat, dan glikol. Serta G13 : Air radiator yang mengandung karboksilat dan glikol.
Sesuaikan kode air radiator dengan rekomendasi pada buku manual kendaraan. Tidak hanya kuantitasnya yang perlu kamu perhatikan, tapi juga kualitasnya. Karena jika cairan radiator sampai habis atau berwarna keruh, radiator tak bisa bekerja optimal.
Dalam keadaan ini, suhu panas pada mesin akan meningkat cepat dan menyebabkan overheat atau yang terparah mobil terbakar. Salah satu dampak dari overheat adalah membuat silinder head bengkok. Jika sudah demikian, maka dipastikan mesin akan mengalami kerusakan fatal karena komponen yang ada di dalamnya saling berbenturan.
Baca juga: Terbaru, Harga Kredit Terios 2023 Beserta Simulasi Cicilannya
Nah, untuk menghindari overheat dan masalah lain di bagian radiator, ini pengecekan dan perawatan yang perlu kamu lakukan. Imgat jangan sekali-kali membuka penutup ruang cairan radiator saat mesin masih panas karena cairan bisa menyembur dan mengenai kamu. Jadi bukalah kap mesin saat kondisi mesin dalam keadaan dingin, ya.
Cek tangki cadangan (reservoir tank)
Cadangan cairan radiator umumnya terletak pada bagian kanan radiator. Cadangan cairan radiator biasanya berbentuk tabung dan dilengkapi dengan indikator level minimum-maksimum.
Jika cairan cadangan berada di bawah level minimum, tambahkan hingga ke level maksimum. Perhatikan juga apakah warna cairan radiator cadangan jernih, keruh atau bocor tabungnya.
Baca juga: Penghapusan Data STNK Mulai Berlaku, Jangan Telat Bayar Pajak Kendaraan
Kendaraan produksi terkini biasanya sudah dilengkapi dengan indikator radiator di bagian dasbornya yang akan berkedip jika radiator cairan radiator berkurang atau bocor. Ini memudahkan pemilik kendaraan memantau kondisi air radiatornya.
Untuk memaksimalkan fungsi radiator dalam mendinginkan mesin kendaraan, gunakanlah cairan radiator yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraanmu.
Servis radiator dan risiko mobil terbakar
Cara-cara di atas sebenarnya bisa kamu lakukan sendiri. Namun jika kamu tidak yakin dan radiator mengalami masalah yang lebih pelik dari itu, kamu bisa melakukan servis radiator di bengkel radiator terdekat.
Baca juga: Hartanya Bisa Dapat 14 Mobil BMW X5, Segini Total Kekayaan Gibran Rakabuming
Biaya servis radiator sangat beragam, tergantung masalah, sparepart dan juga bengkelnya. Tapi umumnya di bengkel resmi, biaya servis radiator antara Rp300.000-500.000. Dan biaya ini sudah termasuk jasa montir.
Tak perlu bingung mencari bengkel radiator terdekat yang ada di Jakarta atau kota lainnya. Kamu bisa ke bengkel resmi mobil yang banyak tersebar di penjuru Jakarta, atau kamu bisa mengunjungi bengkel radiator terdekat yang sesuai dengan pabrikan kendaraanmu.Yuk, rawat radiator mobil lebih cermat lagi untuk menghindari overheat, risiko mobil terbakar dan masalah lainnya.
