Tips & Rekomendasi
Dampak Mengisi Tabung Reservoir Air Radiator Mobil yang Terlalu Sedikit
Pada tabung reservoir berisi air radiator yang biasanya terdapat indikator low dan full. Jika terlalu sedikit, apa dampaknya?
Tabung reservoir merupakan salah satu komponen yang ada dalam mobil. Komponen ini berisikan air radiator atau radiator coolant yang memiliki fungsi cukup penting bagi mobil, terutama pada mesin.
Biasanya pada tabung reservoir juga ada penanda untuk mengetahui batas air radiator, yaitu low dan full. Ambang batas ini berguna untuk mengetahui para pemilik mobil apakah air radiator yang ada di dalamnya sudah cukup atau perlu ditambahkan.
Baca juga: All New Toyota Voxy Lebih Bertenaga, Nyaman, dan Aman
Membiarkan tabung reservoir berada dalam kondisi kosong atau kekurangan air bisa memengaruhi kondisi mesin. Hal ini tentu bisa berdampak pada performa mobil yang menjadi tidak maksimal nantinya.
Dampak tabung reservoir kurang air
Jika dibiarkan, tabung reservoir yang kurang air ini bisa memiliki dampak yang merugikan. Apa saja itu?
Mesin overheat
Tabung reservoir yang diisi air radiator dalam jumlah yang terlalu sedikit bisa menyebabkan mesin mengalami overheat. Pada saat dibutuhkan, air radiator yang ada di dalam tabung reservoir akan masuk kembali ke radiator.
Baca juga: Efek Sering Ganti BBM Bagi Mesin Mobil
Jika tidak ada air yang kembali, maka air radiator di sistem pendingin juga akan kosong. Kondisi ini akan berdampak pada mesin dan membuat suhunya menjadi panas dan terjadi overheat atau kenaikan suhu mobil di atas rata-rata.
Oleh karena itu ada batas aman yang disarankan saat mengisi tabung reservoir yakni sedikit di bawah garis full.
Timbulnya suara
Kondisi tabung reservoir pada saat air radiator kurang bisa menyebabkan timbulnya suara pada mesin mobil secara tiba-tiba. Jika mengalami hal ini, bisa jadi penyebabnya adalah air radiator kurang dan sebaiknya pemilik mobil langsung melakukan pengecekan ke bengkel.
Baca juga: Apa Sih Kelebihan Pertalite Pada Mobil?
Dengan memeriksa ke bengkel, maka penyebab timbulnya suara bisa diketahui. Apakah itu terjadi karena air radiator kurang atau memang karena ada gangguan pada komponen-komponen mobil lainnya.
Untuk itu, pemilik mobil sebaiknya selalu melakukan pengecekan terhadap radiator coolant secara rutin. Hal ini menjadi penting untuk memastikan bahwa radiator coolant dalam jumlah yang cukup sehingga berkendara bisa dilakukan secara aman dan nyaman.
Tabung reservoir yang kosong bisa menyebabkan turun mesin
Selain mengecek air radiator mobil secara rutin, perhatikan juga cara pemakaiannya. Jangan sampai digunakan ketika air radiator mobil dalam keadaan kurang atau bahkan habis karena bisa memengaruhi performa mobil.
Baca juga: 9 Penyebab Mesin Mobil Hilang Tenaga Saat di Gas
Jika air radiator mobil sering dibiarkan kurang atau bahkan habis, bisa menyebabkan turun mesin. Ketika mobil harus mengalami turun mesin, tentu biaya yang akan dikeluarkan tidaklah sedikit dan kondisi mobil pun tidak akan sama seperti sebelum terjadinya turun mesin.
Biaya yang bisa dikeluarkan untuk turun mesin bahkan bisa mencapai Rp30 juta. Tentunya biaya tersebut bisa lebih mahal jika kerusakannya lebih parah dan tergantung dari tingkat kerumitan masalah yang ada pada mesin.
Perawatan pada tabung reservoir
Untuk mencegah berbagai dampak merugikan yang akan terjadi, pemilik mobil sebaiknya harus melakukan perawatan rutin. Salah satunya adalah dengan menguras cairan radiator minimal setiap 40 ribu kilometer.
Baca juga: Malas Isi BBM, Apa Efek Tangki Bensin Sering Kosong?
Kemudian dalam memasukkan cairan radiator juga sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan. Gunakan cairan khusus untuk radiator yang bisa mencegah pembentukan karat pada saluran radiator.
Dengan begitu, biaya perawatan yang harus dikeluarkan pun tidak terlalu besar. Jadi, jangan tunggu sampai mobil kesayanganmu mengalami turun mesin dan harus mengeluarkan biaya yang sangat besar ya.