Berita Utama Otomotif
Depo Pertamina Plumpang Terbakar Pasokan BBM di Jakarta Tetap Aman
Depo Pertamina Plumpang mengalami kebakaran pada Jumat, 3 Maret 2023 lalu. Lantas, bagaimana kondisi pasokan BBM di Jakarta?
Penyebab Depo Pertamina Plumpang yang terbakar pada Jumat, 3 Maret 2023 kemarin masih belum diketahui. Dari kejadian tersebut, sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 orang mengalami luka bakar.
Namun perlu dicatat bahwa data mengenai korban kebakaran Plumpang ini masih bersifat sementara. Data tersebut merupakan data-data korban Kebakaran Plumpang yang sejauh ini tercatat oleh Koramil 01 Koja hingaa Minggu, 5 Maret 2023.
“Data evakuasi korban Pertamina, korban meninggal berjumlah 19 orang. Sementara, korban luka-luka berjumlah 49 orang yang terdiri dari 46 dewasa dan tiga anak-anak,” tulis laporan Koramil 01 Koja, dikutip dari Kompas.com.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Mengenai kasus Depo Pertamina Plumpang tersebut, pasokan BBM di Jakarta dipastikan tetap aman. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada Sabtu, 4 Maret 2023 di Jakarta.
Baca juga: Malas Isi BBM, Apa Efek Tangki Bensin Sering Kosong?
Nicke menyebut bahwa Pertamina akan menggunakan pasokan cadangan dari terminal bahan bakar minyak terdekat. Terminal bahan bakar minyak tersebut adalah Terminal BBM Tanjung Gerem, Terminal BBM Cikampek, dan Terminal BBM Ujung Berung.
“Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke Terminal BBM Tanjung Priok,” tambah Nicke, dikutip dari Tempo.co.
Stok BBM Pertamina masih mencukupi
Saat ini Terminal BBM Tanjung Gerem memiliki stok Pertamax sebanyak 6.559 kiloliter. Jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan BBM selama kurang lebih 15 hari dan stok Pertalite 17.189 kiloliter yang mampu memenuhi kebutuhan selama 9,6 hari.
Baca juga: Mahal! Segini Aslinya Harga BBM Bersubsidi di Indonesia
Kemudian Terminal BBM Cikampek saat ini memiliki stok Pertamax sebanyak 6.137 kiloliter. Jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan selama kurang lebih 11 liter dan stok Pertalite sebanyak 20.399 kiloliter yang bisa memenuhi kebutuhan selama 10 hari.
Selanjutnya ada Terminal BBM Ujung Berung yang memiliki stok Pertamax sebanyak 22.004 kiloliter. Jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan sekitar 29,2 hari dan Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter yang bisa memenuhi kebutuhan selama 11,5 hari.
Tidak hanya itu saja, ada juga Terminal Transit Utama Balongan yang memiliki stok Pertamax sebanyak 50.626 kiloliter. Jumlah itu bisa memenuhi kebutuhan selama 170 hari dan stok Pertalite sebanyak 24.150 kiloliter yang bisa memenuhi kebutuhan selama 57 hari.
Baca juga: Membuat Bisnis SPBU, Segini Biaya yang Harus Disiapkan di Awal
Untuk tambahan BBM dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap nantinya akan dilakukan melalui laut ke Terminal BBM Tanjung Priok. Dengan begitu, dampak Depo Pertamina Plumpang yang terbakar tidak akan mengganggu stok bahan bakar di Jakarta.
Pertamina masih fokus penanganan kebakaran
Dirut Pertamina menyebutkan bahwa saat ini pihaknya masih fokus untuk melakukan penanganan kebakaran Plumpang. Selain fokus pada korban kebakaran Plumpang, Pertamina juga melakukan evakuasi pekerja serta lokasi ke area yang lebih aman.
Tidak hanya itu saja, Pertamina juga melakukan upaya yang maksimal dalam menanggulangi kebakaran agar tidak meluas. Perusahaan BUMN di bidang minyak dan gas ini akan menyiapkan skenario Regular, Alternatif, dan Emergency (RAE).
Baca juga: Pelat Nomor Kendaraan Bakal Dipasang Cip, Apa Fungsinya?
Sebagai informasi, Terminal BBM Plumpang ini merupakan salah satu terminal BBM terpenting di Indonesia. Terminal BBM Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia.
Terminal BBM Plumpang menyalurkan hampir seluruh produk Pertamina, yakni Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite, dan Pertamax Turbo. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir akan pasokan BBM dengan adanya kejadian ini ya.