Berita Utama Otomotif
Efek Gonta-Ganti BBM Pada Mesin Mobilmu? Amankah?
Masalah Sepele Gonta-Ganti Bahan Bakar yang Berisiko Besar
Apakah kamu sering mengganti bahan bakar mobil, dari Pertalite ke Pertamax, atau bahkan mencampurnya? Kebiasaan ini mungkin terlihat praktis, tapi sebenarnya bisa berdampak buruk pada performa mesin. Mari kita bahas kenapa konsistensi dalam memilih BBM itu penting untuk kendaraanmu.
1. Apa yang Terjadi Jika Bahan Bakar Dicampur?
Jika kamu hanya sesekali mencampur bahan bakar, misalnya untuk mengisi kekosongan tangki, dampaknya biasanya minimal. Ini karena semua jenis BBM pada dasarnya berbasis hidrokarbon. Namun, mencampur bahan bakar secara konsisten atau sembarangan gonta-ganti jenis BBM dapat memicu masalah serius.
Dampak Campuran BBM yang Tidak Sesuai:
- Kerusakan Mesin
Setiap mesin memiliki rasio kompresi tertentu yang dirancang untuk bahan bakar dengan oktan tertentu. Jika oktan BBM tidak sesuai, mesin harus menyesuaikan kompresinya, yang bisa menyebabkan knocking atau ngelitik. - Performa Menurun
Ketika oktan tidak sesuai, mesin kehilangan tenaga karena pengapian yang dimundurkan secara otomatis oleh anti-knock sensor. Kamu mungkin perlu menginjak gas lebih dalam untuk mencapai kecepatan tertentu, yang artinya konsumsi BBM menjadi lebih boros. - Efek Jangka Panjang
Terlalu sering mencampur BBM atau bergonta-ganti merek bahan bakar juga bisa membuat sistem injeksi bahan bakar kotor, yang pada akhirnya memperpendek umur mesin.
Catatan Penting: Mesin modern umumnya membutuhkan bahan bakar dengan oktan minimal 92, terutama untuk mobil dengan rasio kompresi tinggi seperti LCGC.
Baca Juga : Keunggulan Hilux Rangga Interior! Kenyamanan dan Fungsionalitas dalam Satu Paket
2. Risiko dari Kebiasaan Gonta-Ganti BBM
Mengganti BBM secara sembarangan, baik dari jenis (Pertalite ke Pertamax) atau merek (Pertamina ke Shell), dapat mengganggu kinerja mesin.
Kenapa Ini Berbahaya?
- Perbedaan Komposisi BBM Antar Merek
Setiap produsen BBM memiliki formula tambahan (aditif) yang berbeda. Pergantian yang terlalu sering membuat mesin harus beradaptasi terus-menerus, yang berisiko membuatnya “kaget” dan akhirnya rusak. - Pengaruh Oktan terhadap Mesin
Oktan lebih rendah dari spesifikasi yang disarankan akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna, memicu karbon menumpuk di ruang bakar, dan akhirnya memengaruhi efisiensi mesin.
Efek Langsung pada Performa:
- Mesin terasa “loyo” atau kehilangan tenaga.
- Penggunaan BBM menjadi boros karena efisiensi bahan bakar menurun.
- Mesin sulit dihidupkan, terutama pada cuaca dingin.
3. Bagaimana Memilih BBM yang Tepat?
Untuk menjaga performa mesin dan umur kendaraanmu, memilih BBM yang tepat adalah langkah penting.
Tips Praktis Memilih BBM:
- Ketahui Rasio Kompresi Mobilmu
Mobil dengan rasio kompresi di atas 10:1, seperti kebanyakan LCGC, memerlukan BBM dengan oktan minimal 92. - Gunakan Satu Jenis BBM Secara Konsisten
Jika memutuskan menggunakan Pertamax, usahakan tidak mencampurnya dengan BBM lain. - Ikuti Rekomendasi Pabrikan
Setiap produsen mobil biasanya mencantumkan spesifikasi bahan bakar yang ideal di buku manual.
4. Konsistensi adalah Kunci Performa Maksimal
Mobil modern dilengkapi dengan teknologi seperti anti-knock sensor untuk menyesuaikan pembakaran, tapi ini bukan alasan untuk sembarangan mengganti BBM. Konsistensi dalam penggunaan bahan bakar yang sesuai spesifikasi adalah kunci untuk menjaga tenaga mesin, efisiensi bahan bakar, dan umur kendaraan.
Baca Juga : Kenali Pentingnya Service Kaki-Kaki Mobil untuk Keselamatan Berkendara
Jangan Sembarangan Gonta-Ganti BBM
Meski terlihat sepele, kebiasaan mengganti jenis atau merek BBM bisa menimbulkan masalah besar pada mesin kendaraanmu. Untuk memastikan kendaraanmu tetap optimal, gunakan bahan bakar sesuai spesifikasi, dan hindari mencampur BBM secara sembarangan.
Jika kamu ingin membeli mobil baru atau bekas dengan performa terbaik, kunjungi SEVA. Temukan berbagai pilihan kendaraan dengan opsi pembiayaan fleksibel di SEVA.