Berita Utama Otomotif
Efek Mencampur Pertalite dan Pertamax, Apakah Aman untuk Mesin Mobil?
Efek Mencampur Pertalite dan Pertamax, Apakah Aman untuk Mesin Mobil?
Pernahkah kamu berada dalam situasi di mana tangki bahan bakar mobil hampir kosong, dan hanya ada Pertalite atau Pertamax di SPBU terdekat? Banyak pengendara menghadapi dilema ini, lalu terlintas pertanyaan, apakah aman mencampur Pertalite dan Pertamax? Jawaban singkatnya, efek dari mencampur kedua bahan bakar ini sebenarnya tergantung pada beberapa faktor, terutama jenis kendaraan dan kebiasaan berkendara kamu. Mari kita telaah lebih dalam mengenai hal ini.
1. Apa Itu Oktan dan Mengapa Penting?
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami peran oktan dalam bahan bakar. Oktan mengacu pada kemampuan bahan bakar untuk menahan detonasi atau pembakaran dini dalam mesin. Pertalite, dengan oktan 90, dan Pertamax, dengan oktan 98, memiliki sifat pembakaran yang berbeda.
Ketika bahan bakar dengan oktan rendah digunakan pada mesin yang didesain untuk bahan bakar beroktan tinggi, hal ini dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna dan memicu gejala “knocking” pada mesin. Knocking ini terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara terbakar terlalu cepat, menyebabkan ledakan yang tidak diinginkan di dalam mesin. Dalam jangka pendek, efeknya mungkin tidak terasa, namun dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin.
Baca Juga : Pilih Jok Mobil yang Tepat, Kenyamanan vs. Perlindungan
2. Risiko Jangka Panjang Mencampur Pertalite dan Pertamax
Meski pada beberapa situasi mencampur Pertalite dan Pertamax tidak langsung menimbulkan masalah, efek jangka panjangnya patut dipertimbangkan. Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi:
- Penumpukan Kerak di Ruang Bakar, Bahan bakar dengan oktan lebih rendah seperti Pertalite memiliki kecenderungan untuk meninggalkan residu karbon lebih cepat dibandingkan Pertamax. Jika kedua bahan bakar ini sering dicampur, residu yang dihasilkan bisa menyebabkan penumpukan kerak di ruang bakar mesin.
- Kompresi Mesin Bocor, Penumpukan kerak dapat mengganggu kerja piston dan menyebabkan kebocoran kompresi, sehingga kinerja mesin menurun.
- Detonasi Prematur, Kerak yang menumpuk dapat memicu pembakaran sebelum percikan dari busi, menyebabkan detonasi prematur yang berdampak negatif pada efisiensi dan performa mesin.
- Kerusakan pada Silinder Blok, Silinder mesin dapat tergores akibat kerak yang menempel pada ring piston. Kondisi ini bisa berujung pada penurunan performa dan konsumsi bahan bakar yang lebih boros.
3. Keuntungan Mencampur Pertalite dan Pertamax
Di balik risiko tersebut, ada juga beberapa manfaat dari mencampur kedua bahan bakar ini. Salah satunya adalah peningkatan oktan secara keseluruhan. Ketika kamu mencampur Pertalite dan Pertamax dalam jumlah yang sama, nilai oktan rata-rata akan meningkat. Misalnya, mencampur 2 liter Pertalite dengan 2 liter Pertamax akan menghasilkan nilai oktan sekitar 94.
Peningkatan ini bisa memberikan performa yang sedikit lebih baik dibandingkan menggunakan Pertalite murni. Namun, peningkatan ini mungkin tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan menggunakan Pertamax secara penuh.
4. Pengaruh pada Sistem ECU dan Sensor Mesin
Mencampur bahan bakar dengan oktan berbeda juga memengaruhi kerja ECU (Engine Control Unit) dan sensor knocking pada mesin modern. ECU bertugas mengatur waktu pembakaran sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan. Ketika bahan bakar dengan oktan lebih rendah dicampur dengan bahan bakar oktan tinggi, ECU mungkin tidak dapat menyesuaikan pengaturan mesin secara optimal, yang dapat berakibat pada pembakaran yang kurang efisien.
Namun, jika kamu secara konsisten mencampur bahan bakar tersebut dalam proporsi yang sama, ECU dan sensor knocking akan menyesuaikan kinerja mesin untuk menekan efek negatif. Meskipun demikian, penggunaan bahan bakar yang bervariasi terlalu sering tanpa pola yang konsisten dapat membingungkan sistem tersebut, terutama jika kamu sering berganti-ganti antara Pertalite dan Pertamax.
5. Kapan Mencampur Bahan Bakar Diperbolehkan?
Untuk penggunaan sehari-hari, sebaiknya kamu selalu mengikuti rekomendasi dari produsen kendaraan. Mesin yang didesain untuk bahan bakar beroktan tinggi sebaiknya tetap menggunakan Pertamax atau Pertamax Turbo. Namun, dalam situasi darurat, mencampur bahan bakar mungkin dapat menjadi solusi jangka pendek. Perlu diingat, penggunaan bahan bakar dengan oktan yang tidak sesuai secara berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan mesin dalam jangka panjang.
Untuk menjaga performa dan kesehatan mesin, beberapa tips berikut bisa kamu terapkan:
- Gunakan Bahan Bakar Sesuai Rekomendasi Pabrikan, Produsen mobil biasanya mencantumkan rekomendasi bahan bakar pada buku manual kendaraan. Mengikuti panduan ini adalah cara terbaik untuk menjaga kinerja mesin tetap optimal.
- Jangan Sering Mencampur Bahan Bakar, Jika kamu sering mencampur bahan bakar, risiko penumpukan kerak dan kerusakan mesin akan meningkat. Sebaiknya hindari mencampur bahan bakar kecuali dalam kondisi darurat.
- Perhatikan Konsumsi BBM, Jika kamu merasakan penurunan efisiensi bahan bakar setelah mencampur Pertalite dan Pertamax, itu bisa menjadi tanda bahwa mesin tidak berfungsi dengan optimal. Segera kembali menggunakan bahan bakar yang sesuai.
Baca Juga : 7 Mobil Irit BBM yang Cocok untuk Anak Muda dan Bergaya
6. Dampak pada Uji Emisi dan Lingkungan
Selain kerusakan pada mesin, pencampuran bahan bakar dengan oktan yang berbeda juga dapat mempengaruhi emisi gas buang. Pembakaran yang tidak sempurna akibat ketidakcocokan bahan bakar dapat meningkatkan jumlah emisi yang dihasilkan oleh kendaraan kamu. Hal ini tidak hanya berdampak negatif pada lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan kegagalan dalam uji emisi, terutama dengan semakin ketatnya peraturan mengenai emisi kendaraan di berbagai negara.
Kesimpulan, Amankah Mencampur Pertalite dan Pertamax?
Secara umum, mencampur Pertalite dan Pertamax tidak akan langsung merusak mesin mobil kamu. Namun, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan, terutama jika kamu melakukannya terlalu sering. Efek jangka panjang dari penumpukan kerak, potensi knocking, dan kerusakan pada komponen mesin bisa menjadi masalah serius. Untuk performa dan efisiensi terbaik, disarankan untuk selalu menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.Â
Ingin tahu lebih banyak tips perawatan mobil dan pilihan mobil terbaik? Kunjungi SEVA untuk informasi lengkap dan terkini.