Tips & Rekomendasi
Efek Sering Ganti BBM Bagi Mesin Mobil
Sebenarnya, sebesar apa sih efek sering ganti BBM bagi mesin mobil? Cari tahu jawaban selengkapnya di artikel berikut ini.
Efek sering ganti BBM (bahan bakar minyak) terkadang dihiraukan oleh pemilik kendaraan. Bisa jadi karena menganggap gonta-ganti BBM tidak akan berdampak apa-apa.
Penggantian BBM kerap dilakukan pemilik mobil dengan tujuan tertentu. Misalnya, ingin mengganti BBM dengan oktan 90 ke BBM dengan oktan 92 agar performa mesin lebih baik.
Bisa juga sebaliknya, mengganti BBM ke oktan yang lebih rendah karena merasa sudah cukup dengan performa yang dihasilkan serta menghemat budget dengan membeli BBM yang tarifnya lebih murah.
Baca juga: Fitur Keselamatan Mobil yang Wajib Ada Saat Ini
Atau terkadang ada juga yang suka gonta-ganti merek bahan bakar untuk menguji performanya terhadap mesin mobil.
Lantas, apa sih efek sering ganti BBM bagi mesin mobil? Simak penjelasannya berikut ini.
Efek BBM terhadap mesin
Pada dasarnya, setiap mobil memiliki rasio kompresi mesin yang berbeda-beda. Makanya, pabrikan akan merekomendasikan untuk memakai BBM yang sesuai dengan rasio kompresi mesin.
Setiap bahan bakar punya kandungan olefin dan benzena yang sama. Biasanya yang membedakan adalah besaran kandungan zat aditif deterjen yang memberikan efek berbeda-beda pada mesin.
Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Saat Test Drive Mobil Baru
Misalkan suatu bahan bakar berpotensi menghasilkan deposit banyak, biasanya kandungan deterjennya akan lebih banyak.
Perbedaan kandungan juga berpengaruh dari segi pembakaran.Bahan bakar dengan oktan rendah cenderung lebih mudah terbakar di suhu yang rendah.
Jika diisi dengan oktan yang tidak sesuai kompresi mesin akan terjadi detonasi atau pembakaran lebih awal.
Apabila sering gonta-ganti BBM, karakteristik performa mesin akan mengalami perubahan karena harus menyesuaikan dengan bahan bakar yang dipakai.
Baca juga: Rekomendasi Mobil Baru 2022 Untuk Dimiliki Pasangan Muda
Kalau hal tersebut terus menerus dilakukan, apalagi jika BBM yang baru tercampur dengan lama, akan menurunkan performa dari bahan bakar.
Selain itu, akan berdampak pada mesin yang berkerak. Kerak tersebut muncul dari residu pembakaran yang tidak sempurna. Kalau dibiarkan mesin jadi kotor.
Dampak lainnya kalau mesin kotor akan membuat performanya tidak bertenaga, berpotensi overheat bahkan sulit untuk menyalakan mesin.
Bolehkah gonta-ganti BBM?
Dari penjelasan sebelumnya, efek sering ganti BBM akan mengganggu performa mesin dan juga bahan bakar. Tetapi, apakah mengganti BBM tetap boleh dilakukan?
Baca juga: Mengoplos BBM RON 92 dan RON 95, Bahayakah untuk Mobil?
Mengganti bahan bakar untuk mobil sebenarnya bisa saja dilakukan. Asalkan ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
Lakukan penggantian BBM pada saat tangki kendaraan sudah kosong. Tujuannya agar kandungan BBM baru tidak tercampur dengan BBM lama sehingga dapat bekerja maksimal.
Penggantian BBM juga dapat dilakukan dalam keadaan terdesak, seperti BBM yang biasa digunakan stoknya sedang habis dan tidak ada waktu untuk mencari SPBU yang menyediakan BBM tersebut.
Dalam penggunaan bahan bakar sebaiknya sesuaikan dengan rasio kompresi mesin demi menjaga performa agar lebih optimal dan memperpanjang umur mesin.
Baca juga: All New Toyota Voxy Lebih Bertenaga, Nyaman, dan Aman
Berikut rasio kompresi mesin serta rekomendasi bahan bakar yang digunakan.
- Rasio kompresi mesin 9:1, gunakan BBM oktan 88 (Premium)
- Rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1, gunakan BBM oktan 90 (Pertalite)
- Rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1, gunakan BBM oktan 92 (Pertamax)
- Rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1, gunakan BBM oktan 98 (Pertamax Turbo)
Jadi, mengganti bahan bakar boleh tetapi tidak dapat dilakukan terlalu sering. Sebab efek sering ganti BBM membuat mesin akan kaget dan harus terus menyesuaikan tingkat kompresi dari BBM yang dicoba.