Keuangan
Ekonomi Indonesia Tumbuh, Benarkah Aman dari Resesi 2023?
Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan pada kuartal III tahun 2022. Apakah berarti ini pertanda aman dari resesi?
Ekonomi Indonesia terus bertumbuh, pada kuartal III tahun ini saja mencapai 5,72 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kabar baik ini diumumkan langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 secara q to q (quartal to quartal) 1,81 persen. Bila dibandingkan secara year on year 5,72 persen.
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen (yoy) dan 3,72 persen (qtq) pada kuartal II tahun 2022. Kemudian pada kuartal I tahun 2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen (yoy) tetapi terkontraksi 0,95 persen (qtq).
Faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia
Margo Yuwono mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ini bisa terjadi karena ada berbagai faktor. Salah satunya adalah upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dari berbagai tekanan ekonomi yang ada saat ini, yaitu dengan program bansos.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi Resesi yang Diramalkan Terjadi Tahun 2023
Dengan adanya perlindungan sosial dalam bentuk bansos yang dilakukan pemerintah, daya beli masyarakat cenderung stabil. Dengan begitu, bisa meningkatkan konsumsi dan tentunya pertumbuhan ekonomi.
Tidak hanya itu saja, faktor lain yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2022 adalah karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat. Di mana sebelumnya sempat tertahan karena adanya kebijakan PPKM selama pandemi Covid-19.
“Catatan dari domestik, kita lihat indikasi mobilitas masyarakat makin pulih dibandingkan dengan kuartal III 2021. Ini ditandai dengan perkembangan jumlah wisman yang tumbuh 10.746,29 persen secara year on year,” kata Margo Yuwono.
Apakah Indonesia aman dari resesi 2023?
Kinerja ekspor Indonesia pada kuartal III tahun 2022 ini memang bisa dibilang cukup baik. Hal ini terlihat dari beberapa komoditas unggulan yang mengalami surplus.
Baca juga: Strategi Investasi Bila Resesi 2023 Benar Terjadi
“Neraca dagang RI surplus US$14,92 miliar, tumbuh 12,58 persen (yoy). Kalau diperhatikan surplus tersebut dari beberapa komoditas unggulan, seperti batu bara US$13,31 miliar, kelapa sawit ekspornya capai US$8,95 miliar, besi baja ekspor US$6,38 miliar,” kata Margo Yuwono.
Namun, bukan berarti Indonesia bisa aman dari badai resesi ekonomi yang diramalkan bisa saja terjadi pada tahun depan. Apalagi, permintaan dunia yang juga turun akibat ketidakpastian yang disebut banyak pejabat pemerintah sebagai akibat dari the perfect storm.
Hal ini membuat sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 berada pada kisaran 2,3-2,9 persen. Turun dari estimasi tahun ini, yaitu berada pada kisaran 2,8-3,2 persen.
Baca juga: Resesi Ekonomi Terjadi di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?
Selain itu, penurunan harga dan permintaan komoditas dunia juga menjadi tanda berbahaya bagi perekonomian Indonesia. Kondisi ini bisa membahayakan penerimaan negara yang selama ini cukup mengandalkan penerimaan dari sektor komoditas.
Fitch Solutions bahkan memprediksi harga batu bara akan mengalami penurunan, dari rerata estimasi tahun ini US$320 per ton, menjadi turun ke US$280 pada 2023 dan US$250 pada 2024.
Pemerintah tetap optimis
Meskipun situasi ekonomi saat ini masih belum stabil, tetapi pemerintah tetap optimis bahwa Indonesia tetap bisa mengalami pertumbuhan di tahun depan. Diharapkan juga Indonesia bisa bebas dari ancaman resesi.
Baca juga: Indonesia Resesi, Benarkah Tidak Akan Terjadi?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tetap optimis berada di angkat 5,2 persen dan 5,3 persen di tahun 2023.
“Berbagai lembaga juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam range 4,7-5,1 persen, Artinya tahun depan Indonesia diharapkan jauh dari resesi,” kata Airlangga dikutip dari Bisnis.com.
Airlangga juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus mewaspadai gejolak ekonomi global. Terutama dengan adanya ketidakpastian dan tantangan pertumbuhan ekonomi yang terus melemah.
Baca juga: Banyak Negara Terancam Resesi, Bagaimana Nasib Indonesia?
Jadi, meskipun saat ini ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan bukan berarti akan menjamin bebas dari ancaman resesi. Tetap harus waspada ya dengan adanya kemungkinan terjadi resesi di tahun 2023 nanti.