Tips & Rekomendasi
Engine Brake Mobil, Kapan dan Bagaimana Cara Pakainya?
Engine brake pada mobil mungkin istilah yang terdengar cukup awam bagi sebagian masyarakat. Namun sebenarnya apa penjelasannya?
Pengertian engine brake pada mobil adalah sebuah teknik yang dilakukan untuk menurunkan kecepatan. Untuk melakukannya, mengandalkan putaran mesin pada saat transmisi mobil diturunkan ke gigi yang lebih rendah.
Teknik ini sangat berguna untuk memudahkan kerja rem mobil yang mungkin saja kewalahan saat harus mengurangi laju mobil. Rem mobil yang bekerja sangat keras ini akan menyebabkan rem menjadi panas serta kurang responsif dan akhirnya menyebabkan rem blong.
Kapan harus melakukan engine brake mobil?
Engine brake mobil hanya dilakukan pada situasi-situasi tertentu saja. Misalnya saja pada saat pengemudi mobil berkendara di jalan yang menurun dan curam.
Baca juga: Ada 5 Jenis Parkir Mobil, Apa Kamu Sudah Tahu?
Pada situasi seperti itu, melakukan teknik pengereman biasa hanya akan membuat sistem pengereman bekerja terlalu keras apalagi jika jenis rem mobil yang digunakan tidak bagus. Jika dibiarkan terlalu lama, ini bisa menyebabkan rem menjadi panas dan bahkan blong.
Dalam kondisi seperti inilah teknik engine brake bisa sangat membantu efektivitas sistem pengereman kendaraan. Tidak hanya itu saja, teknik ini juga bisa mencegah rem blong serta menjaga usia pakai pada jenis-jenis rem mobil.
Cara melakukannya
Terdapat perbedaan untuk melakukan engine brake pada mobil dengan transmisi manual dan matic. Bagaimana cara engine brake?
Pada mobil manual
Untuk cara engine brake mobil manual cukup mudah. Pengemudi mobil hanya perlu menurunkan gigi sambil melepas kaki dari pedal gas.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Parkir Mundur Bikin Mobil Gampang Dicuri
Agar tetap aman, lakukan penurunan gigi secara bertahap dan sesuai urutan gigi. Sebagai contoh dari gigi 4, engine brake dilakukan dengan menurunkan ke gigi 3, lanjut ke gigi 2, barulah ke gigi 1.
Jangan lupa melakukannya secara perlahan-lahan sampai ke gigi rendah yang dikehendaki. Jika melakukannya dengan tepat, maka ini bisa membantu sistem pengereman dan laju mobil juga akan menurun sesuai dengan yang diinginkan.
Pada mobil matic
Tidak hanya pada mobil manual, cara engine brake juga bisa dilakukan pada mobil matic. Namun memang ada perbedaan teknik melakukannya pada mobil dengan transmisi matic konvensional dan CVT (Continuously Variable Transmission).
Baca juga: Cara Parkir Paralel bagi Pengendara Mobil Pemula, Dijamin Bisa!
Pada mobil dengan transmisi matic yang konvensional, untuk melakukan engine brake bisa dilakukan dengan menurunkan gigi dari posisi ke D ke 2. Atau bisa juga melakukannya dengan memencet tombol Over Drive (OD).
Pada saat memindahkan gigi mobil dari D ke 2, maka laju mobil akan melambat. Jika dirasa masih kurang, pengereman bisa dilanjutkan ke gigi L tetapi pastikan melakukannya secara bertahap mulai dari D ke 2 barulah ke L.
Sementara itu, fungsi OD sama. OD berguna memindahkan transmisi ke gigi rendah sehingga engine brake tetap bisa dilakukan.
Baca juga: Rekomendasi Mobil Penumpang Paling Nyaman
Pada saat diaktifkan, OD akan memberikan perintah untuk menahan transmisi pada posisi yang lebih rendah. Namun jika pengemudi ingin melaju secara normal kembali, tinggal matikan saja fungsi OD.
Mobil matic dengan CVT
Pada mobil matic yang sudah menggunakan CVT untuk melakukan engine brake tinggal memainkan paddle shift. Dengan mengoperasikan paddle shift, perpindahan gigi bisa diakses hanya dengan memainkan tuas paddle shift yang ada di belakang kemudi.
Cara kerjanya sama dengan menurunkan gigi ke level rendah secara bertahap. Namun pastikan untuk melakukan engine brake hanya ketika membutuhkan saja.
Baca juga: Mengenali Ciri-Ciri Aki Rekondisi dan Palsu, Jangan Tertipu!
Saat melakukannya, kombinasikan dengan menginjak rem agar laju kendaraan segera melambat. Nantinya proses pengereman akan berjalan dengan maksimal tanpa takut rem akan menjadi rusak.
Jangan lupa, saat melakukan cara-cara engine brake mobil harus perhatikan juga kondisi lingkungan sekitar. Agar tidak membahayakan bagi diri sendiri ataupun lingkungan sekitar, ya.