Otomotif
Evolusi Empat Dekade Toyota Kijang: Ciptakan Standar Baru Mobil Keluarga Kelas Dunia, Kijang Innova
Melekatnya positioning dan image Kijang yang kini dikaitkan sebagai mobil keluarga, banyak berimbas besar terhadap pandangan Toyota terhadap market Indonesia. Buktinya Indonesia terus menjadi basis utama riset dan pengembangan Toyota dalam menciptakan mobil keluarga.
Meski demikian, Toyota global di abad 21 juga sedang dalam tahap menciptakan sebuah standar baku global dalam produksi sebuah mobil. Hal ini terbukti dari program ‘Global Quality Project’ yang menjadi aktualisasi konsep platform sharing ‘International Innovative Multi-purpose Vehicle (IMV)’, yaitu satu basis dan platform yang diciptakan Toyota bisa digunakan untuk kendaraan MPV, SUV, dan pikap.
Buah kerja keras tersebut akhirnya menunjukkan sosok jati dirinya pada 1 September 2004 dalam bentuk sosok MPV premium. Ya, inilah Toyota Kijang Innova, generasi Kijang pertama yang dibangun berdasarkan platform sharing dari Toyota Hilux (pick up) dan Toyota Fortuner (SUV).
Sekalipun diproduksi menggunakan platform sharing, namun Toyota tetap mempertahankan DNA Kijang yang sudah mendarah daging. Kijang Innova tetaplah MPV yang menggunakan sasis ladder frame, sama seperti pendahulunya.
Alasan ketangguhan di kondisi jalanan jelek, serta ground clearance yang lebih tinggi menjadi alasan basis ini masih dipercaya oleh Toyota untuk Kijang dan varian lain berbasis IMV.
Di tangan Chief Engineer Kijang Innova, Kaoru Hosokawa, Kijang Innova dipersenjatai jantung pacu berteknologi mutakhir. Versi bensin mengusung teknologi Variable Valve Timing with Intelligent (VVT-i), yang disematkan pada mesin 1TR-FE (2.000 cc 4-silinder DOHC) dan 2TR-FE (2.700 cc 4-silinder DOHC).
Untuk mesin diesel mengedepankan teknologi Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection (D-4D) yang diaplikasikan pada mesin 2KD-FTV (2.500 cc 4-silinder DOHC).
Di samping mesin yang lebih mutakhir, sistem suspensi pun dirancang jauh lebih nyaman. Hal ini terbukti lewat pemilihan coil spring (per keong) untuk area roda belakang, menggantikan leaf spring (per daun) yang dipergunakan dari Kijang ‘Buaya’ sampai Kijang ‘Kapsul’.
Penyematan fitur Anti-Lock Brake System, Side Impact Beam, Collapsible Steering Colums, Dual SRS Airbag pun sudah mulai diaplikasikan sebagai fitur pendukung keselamatan selama perjalanan.
Sepanjang tiga kali facelift (September 2008-30 Juli 2011, 30 Juli 2011-18 Agustus 2013, 18 Agustus 2013-November 2015), Kijang ‘Innova’ yang terbagi dalam tipe J (terendah), E, G, dan V (tertinggi) terus meningkatkan level kemewahan dan kenyamanan secara signifikan. Fitur seperti 2nd Row Captain Seat, Wood Instrument Panel, Steering Wheel with Steering Switch, Multi Information Display, Head Unit 2 DIN, Roof Monitor, Printed Glass Antenna, dan Digital Auto Air Conditioner adalah sebagian dari beragam fitur modern di kelasnya yang sudah bisa dinikmati di Kijang ‘Innova’.
Kombinasi produksi dan teknologi yang disematkan Toyota pada Kijang Innova, membuat generasi kelima Kijang ini memiliki masa bakti terlama sepanjang sejarah Kijang, yakni 11 tahun (2004-2015). Besarnya kecintaan masyarakat terhadap Kijang ‘Innova’ pun dibuktikan lewat angka penjualan yang mencapai lebih dari 450 ribu unit sejak debut di 2004 hingga masa bakti berakhir di November 2015.
Imbasnya, Kijang ‘Innova’ menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia. Pasalnya dalam 1 unit Kijang ‘Innova’ terkandung 80% komponen buatan lokal dari total 108 supplier anak bangsa. Penggunaan pabrik Toyota di Karawang sebagai Global Manufacturing Base membuat hasil produksi Kijang ‘Innova’ selain bisa dinikmati oleh pasar domestik, tapi juga pasar global dengan destinasi ekspor 29 negara.