Otomotif
Evolusi Empat Dekade Toyota Kijang: Makin Modern, Kijang Super dan Kijang Grand
Dua generasi sudah Toyota Kijang hadir menemani masyarakat Indonesia sebagai kendaraan niaga, maupun kendaraan keluarga. Dan melalui generasi ketiga Kijang, Toyota perlahan mengubah persepsi Toyota Kijang menjadi kendaraan keluarga setiap perjalanan.
Hasilnya sangat menakjubkan!
Berbagai catatan emas berhasil diraih generasi ketiga Kijang. Ia adalah generasi kijang pertama dengan masa bakti lebih dari 1 dekade (1986-1997), dan generasi kijang pertama yang diekspor ke 3 negara. Durabilitasnya teruji kala menaklukan medan jalanan dari Banda Aceh hingga Larantuka dalam konvoi ‘Kijang Lintas Nusa’ di tahun 1995.
Diluncurkan pada November 1986, generasi ketiga Kijang diperkenalkan dengan pendekatan lebih modern. Salah satu teknologi yang ditonjolkan adalah metode ‘Full Pressed Body’ (Super Kijang), dan ‘Toyota Original Body’ (Grand Extra). Kedua metode ini berhasil membuat bodi Kijang lebih kokoh, awet, dan kualitas bodi setara sedan.
Di sisi lain, sektor jantung pacu Kijang Super 5K 1.500 cc 4-silinder mulai dibekali teknologi Advance Super Response Engine (ASRE). Mesin ini kemudian di-upgrade menggunakan mesin 7K 1.800 cc 4-silinder. Kedua versi mesin ini tersedia dengan opsi transmisi manual 4-percepatan atau 5-percepatan.
Pembaharuan turut terjadi di sisi pengendalian mobil. Toyota mulai mengaplikasikan sistem rem cakram untuk roda depan, sistem kemudi dengan power steering dan recirculating ball, serta suspensi depan double wishbone dengan torsion beam. Menariknya, 44% dari sekitar 3.000 komponen yang diperlukan untuk memproduksi satu unit Kijang merupakan komponen lokal dari 53 supplier anak bangsa.
Faktor kenyamanan berkendara juga menjadi satu faktor lain yang meningkat drastis di Kijang Super. Hal ini dibuktikan lewat pengenalan tipe LX, LSX, LGX untuk sasis panjang (berkode KF50, dilanjutkan KF52), serta tipe SX, SSX, dan SGX untuk sasis pendek (berkode KF40, dilanjutkan KF42). Ini belum termasuk Kijang yang “dibangun” oleh karoseri, seperti Kijang RoverAce, Kijang Jantan Raider, Kijang Montana, Kijang Kencana, dan masih banyak lagi.
Secara fitur sudah mulai terasa bahwa unsur modern hadir di generasi ketiga Kijang, seperti power window, indikator takometer, dan AC Double blower.
Penyematan fitur-fitur modern tersebut dilakukan sebagai bentuk ‘transisi’ positioning Kijang sebagai kendaraan niaga menjadi kendaraan keluarga. Caranya dengan menekankan value mobil keluarga yang melekat di Kijang melalui dunia periklanan, sebagai contoh iklan televisi yang menampilkan sosok keluarga besar yang diperankan Dewi Yull dan Ray Sahetapy, disertai jingle lagu ‘Matahari Pagi’.
Stigma masyarakat yang mengaitkan Super Kijang dan Grand Extra dengan mobil keluarga berimbas pada angka penjualannya yang tinggi. Terhitung generasi ketiga Kijang terjual 492.123 unit untuk pasar domestik, di luar ekspor ke Papua Nugini, Brunei Darussalam, dan Fiji. Wow!