Tips & Rekomendasi
Fakta Ban Mobil Listrik, Benarkah Teknologinya Berbeda?
Ban mobil listrik ternyata dirancang berbeda. Ada sejumlah teknologi yang membuatnya punya performa lebih dari ban biasa.
Teknologi ban mobil listrik ternyata berbeda dengan ban mobil konvensional. Ada sejumlah hal yang disematkan dalam pembuatannya untuk mengakomodir faktor keselamatan berkendara.
Meski sama-sama menggunakan udara, perbedaan mendasar terletak pada kekuatan bahan karet yang digunakan.
Yuk, simak apa saja teknologi yang digunakan dalam membuat ban mobil listrik tampil berbeda dengan ban mobil pada umumnya.
Rolling resistance
Pengembangan teknologi utama yang dilakukan pada ban mobil listrik adalah harus memiliki rolling resistance alias ketahanan putaran ban yang lebih dari ban biasa.
Baca juga: DIY Tambal Ban Mobil Sendiri dalam Keadaan Darurat
Ketahanan putaran ban ini memengaruhi jarak tempuh yang dapat dicapai oleh mobil listrik. Semakin tinggi tingkat ketahanannya, maka performa kendaraan elektrik juga semakin maksimal.
Untuk mendapatkan rolling resistance yang baik, maka penggunaan bahan karet berkualitas dalam membuat ban menjadi faktor penentu.
Penerapan teknologi ini diakui menjadikan ban mobil listrik memiliki harga yang lebih mahal daripada ban-ban mobil pada umumnya.
Lebih kuat menahan beban
Pengembangan teknologi lainnya adalah ban harus dapat menahan beban kendaraan yang lebih berat. Seperti diketahui, bobot kendaraan listrik lebih berat dari bobot kendaraan konvensional.
Baca juga: Baut Velg Mobil 4 dan 5, Apa Bedanya?
Faktor yang membuat mobil listrik berbobot lebih berat jelas disumbangkan oleh bobot baterai kendaraannya.
Mobil listrik juga punya torsi lebih besar sehingga perlu disesuaikan untuk dapat lebih kuat menahan beban ketika torsi puncak tercapai.
Ban mobil listrik dapat meredam bunyi
Teknologi canggih berikutnya yang dikembangkan adalah terkait kemampuan ban untuk mobil listrik untuk dapat meredam bunyi alias noise reduction. Apa maksudnya?
Baca juga: Cara Mengenal dan Mengatasi Modus Kejahatan di Jalan Raya
Bunyi yang dimaksud adalah bunyi sentuhan permukaan ban dan permukaan aspal. Seperti diketahui mobil listrik tidak menimbulkan bunyi karena tidak memiliki mesin.
Satu-satunya bunyi yang muncul adalah akibat gesekan roda dan aspal. Oleh sebab itu ban mobil listrik dirancang untuk dapat mengurangi bunyi akibat gesekan tersebut sehingga mobil melaju dengan lebih senyap.
Alur ban mobil listrik
Teknologi lain yang dikembangkan pada ban mobil elektrik adalah penggunaan alur ban yang mendukung daya cengkeram lebih kuat dengan permukaan jalan.
Baca juga: Ban Mobil Perlu Dirotasi, Apa Alasannya dan Bagaimana Caranya?
Pola alur tersebut dikenal dengan pola alur lateral. Selain membuat daya cengkeram lebih baik, pola ini diklaim juga menurunkan tingkat kebisingan gesekan ban dengan permukaan jalan.
Teknologi masa depan
Selain teknologi ban mobil listrik, saat ini banyak produsen ban yang juga melakukan pengembangan untuk teknologi ban tanpa udara.
Adanya teknologi ini membuat risiko ban kempes atau kurang angin menjadi nihil. Salah satu yang telah mengembangkan dan menguji ban jenis ini adalah Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD.
Baca juga: 6 Tanda Ban Mobil Harus Diganti Secepatnya
Di samping teknologi ban tanpa udara, saat ini pada mobil-mobil terbaru BMW telah menggunakan ban RFT (Run Flat Tyre).
Ban jenis ini membuat mobil dapat tetap melaju meski tekanan angin telah berkurang atau habis sama sekali. Teknologi ini berguna di saat darurat ketika ban alami kempes mendadak maka mobil masih bisa dikendalikan.
Untuk keselamatan berkendara, sekarang ini banyak juga produsen mobil yang menyematkan teknologi TPMS (Tyre Pressure Monitoring System).
Baca juga: Mengenal Cara Kerja dan Fungsi TPMS Mobil
Fitur ini berfungsi mengetahui jumlah tekanan angin pada keempat ban dan menginformasikannya pada pengemudi melalui layar MID (Multi Information Display).
Banyaknya teknologi yang dikembangkan untuk menunjang performa ban kendaraan, diharapkan dapat membuat faktor keselamatan dan kenyamanan berkendara semakin tinggi.
Baik kamu pemilik mobil listrik ataupun mobil konvensional, jangan lupa untuk selalu rutin mengecek tekanan angin sebelum berkendara ya!