Tips & Rekomendasi
Fungsi Minyak Power Steering dan Tips Memilihnya
Minyak power steering jadi salah satu komponen agar mobil semakin nyaman dikendarai. Apa saja fungsi dan bagaimana memilihnya?
Minyak power steering sering dianggap sama dengan pelumas untuk mesin, padahal keduanya tidaklah sama. Tugas serta cara kerja keduanya juga memiliki perbedaan karena komposisi yang ada di dalamnya pun berbeda.
Sama seperti transmisi dan mesin, power steering membutuhkan minyak atau pelumas agar kerjanya semakin mudah.
Biasanya mobil yang menggunakan sistem hidrolik wajib menggunakan pelumas untuk power steering agar transmisi mobil dapat lebih lancar serta mesin lebih bertenaga.
Baca juga: Tips Merawat Electric Power Steering Agar Tetap Awet
Nah, agar tidak bingung inilah penjelasan mengenai fungi dan tips memilihnya:
Fungsi minyak power steering
Minyak power steering memiliki fungsi pada 2 bagian, yaitu pada bagian pompa. Ini berguna agar putaran kemudi jauh lebih ringan ketika sedang digerakkan oleh pengendara mobil.
Kemudian fungsi selanjutnya adalah pada bagian tabung yang terletak di atas pompa oli, yaitu berfungsi untuk menambah tekanan fungsi hidrolik. Oli inilah yang berfungsi sebagai suplai dalam fungsi setir.
Mengingat fungsinya yang begitu vital, pemilik kendaraan disarankan untuk mengganti pelumas power steering ini maksimal setiap 40.000 kilometer. Penggantian ini dilakukan agar performa mesin tetap terjaga dan selalu maksimal ketika kendaraan sedang melakukan perjalanan.
Tips memilih minyak power steering
Agar tidak salah memilih, pengendara mobil harus mengetahui tips memilih minyak power steering yang sesuai dengan kebutuhan mobilnya tersebut. Hal-hal berikut inilah yang harus diperhatikan:
Baca juga: Cara Memperbaiki Sliding Door Mobil yang Rusak
- Pilih yang memiliki stop leak
Saat memilihnya, usahakan cari yang mengandung stop leak. Karet pada bagian mesin kendaraan bisa mengalami getas jika digunakan terus menerus, stop leak ini berguna agar karet yang getas tersebut masih bisa hidup kembali.
Pelumas power steering dengan kandungan stop leak ini memiliki kandungan anti bocor dan anti buih. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi kinerja pompa, dengan begitu karet menjadi lebih awet dan tidak cepat mengalami getas.
- Penggunaan zat aditif
Pilihan zat aditif pada minyak power steering memang cukup terbatas, tidak sebanyak pada minyak untuk mesin. Namun, penggunaan zat aditif ini memiliki fungsi untuk mencegah korosi dan aus karena power steering mungkin saja terkena air yang ada pada mesin mobil.
Baca juga: Fungsi Oli Transmisi Manual dan Tanda Harus Diganti
Tidak hanya itu saja, penggunaan zat aditif juga dapat melindungi power steering dari debu dan kotoran lainnya yang bisa menyebabkan hambatan pada kinerja power steering itu sendiri.
- Tingkat kekentalan
Tingkat kekentalan minyak pada pelumas mesin biasanya menggunakan kekentalan multigrade, yaitu 5W-30. Sedangkan pada minyak power steering biasanya menggunakan kekentalan single grade yaitu SAE 30-80.
Memilih secara tepat dengan kualitas bagus akan membuat power steering memiliki masa pakai yang lebih lama, sehingga tidak perlu sering-sering melakukan servis. Setelah mendapatkan yang tepat untuk mobil, usahakan untuk menjaganya agar tetap awet.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan rutin melakukan pengecekan ke bengkel resmi. Jadi, pastikan agar kondisinya dalam keadaan prima ya sebelum mengendarai mobil!