Review Otomotif
Fungsi Penting Tutup Pentil yang Sering Dilupakan oleh Pengendara
Tutup pentil sering dilupakan oleh sebagian pengendara, padahal perannya cukup penting untuk mendukung ban tetap dalam performa terbaik.
Tekanan angin ban disarankan sesuai dengan yang direkomendasikan pabrikan, agar laju kendaraan tidak terganggu. Untuk menjaga tekanan angin tersebut tetap stabil, harus ada suatu komponen yang bertugas menjaganya.
Komponen tersebut adalah valve cap, atau biasa disebut dengan tutup pentil. Benda yang sering disepelekan ini ternyata punya tugas yang sangat penting, yaitu membantu menjaga tekanan angin ban agar tidak keluar dari celah kecil katup pentil.
Selain itu, tutup pentil juga akan mencegah debu atau air masuk ke dalam karet ban dalam atau ke dalam pelek yang akan merusak katup dan membuat karet sil di dalam pentil mengeras. Lalu, bagian logam yang terkena air akan beresiko korosi atau karat.
Dengan adanya tutup pentil, maka resiko korosi dan angin yang keluar dari celah-celah pentil dapat diminimalisir. Untuk itu, jangan remehkan fungsi tutup pentil pada mobil Anda. Jika hilang, segera cari penggantinya.
Saat ini, banyak tutup pentil dijual di pasaran dan bentuknya bermacam-macam, seperti bentuk tengkorak, dadu, roket, dan lain-lain.
Tekanan angin ban berlebih bisa membuat pentil rusak
Tutup pentil memang memiliki peran yang cukup penting untuk menjaga tekanan angin ban. Pemilik atau pengendara mobil juga harus memperhatikan tekanan angin ban agar kerja dari tutup pentil dapat maksimal.
Tekanan angin ban yang berlebih merupakan faktor eksternal yang dapat merusak karet pada pentil ban. Jika sudah begitu, mau tidak mau pemilik mobil harus mengganti pentil ban yang rusak tersebut.
Tekanan angin yang lebih juga berbahanya bagi mobil Anda, karena akan berpotensi kehilangan grip saat berkendara.
Perhatikan kualitas ban sebelum berkendara
Selain mengecek tekanan angin, jangan lupa untuk memperhatikan kualitas ban terlebih dahulu untuk mengurangi resiko berbahaya saat berkendara.
Caranya yaitu dengan memeriksa keseluruhan sisi ban. Pastikan ban tidak terkena benda tajam seperti paku, pecahan kaca, baut, dan lain-lain yang akan menyebabkan kurangnya tekanan angin ban secara tiba-tiba.
Lalu, bersihkan ban dari kerikil-kerikil yang menyelip di antara alur ban. Kerikil tersebut dapat menyebabkan kebocoran jika dibiarkan. Pasalnya, ketika kendaraan bergerak, kerikil tersebut bisa menembus kompon permukaan ban dan berimbas kepada kurangnya tekanan angin ban. Ini yang biasanya disebut dengan bocor halus.
Selanjutnya adalah mengecek pentil ban, apakah ada kerusakan atau tidak. Apabila terjadi kerusakan, seperti longgar atau kendurnya pentil ban, maka angin dapat keluar secara tidak sengaja dan membuat ban mobil Anda kempis.
Untuk mengeceknya, gunakan air sabun dan spons, basuh secukupnya ke pentil ban mobil Anda. Apabila terdapat gelembung, tandanya ada masalah pada pentil ban mobil Anda.
Terakhir, pastikan ban mobil Anda sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar internasional. Setelah itu, pastikan juga ban yang Anda beli adalah ban baru, dalam artian bukan ban bekas atau vulkanisir.
Ban baru yang berlebel SNI tentunya dapat bertahan lebih lama daripada ban vulkanisir ketika kekurangan atau kelebihan angin, dan dapat menolong mobil untuk melaju lebih jauh sampai ke tempat pengisian angin.
Jadi, agar ban mobil tidak kekurangan atau kelebihan angin saat berkendara, cek terlebih dahulu sebelum Anda menggunakannya. Tekanan angin ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan membuat mobil Anda nyaman dan aman saat dikendarai.
Lalu jangan lupa, cek tutup pentil mobil Anda juga ya.