Berita Utama Otomotif
Gaya Mengemudi yang Bikin Transmisi Mobil Cepat Jebol!
Gaya Mengemudi; Mobil kesayanganmu ibarat teman perjalanan yang setia. Supaya menemanimu kemanapun dengan nyaman, perawatan mobil menjadi hal yang penting. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan adalah transmisi. Transmisi yang sehat menjamin perpindahan gigi yang halus dan tenaga mesin tersalurkan optimal ke roda.
Tapi tahukah kamu, gaya mengemudi yang salah bisa bikin transmisi mobil cepat jebol? Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahui kebiasaan buruk yang sebaiknya kamu hindari!
1. Gaspol dan Injak Rem Mendadak
- Kebiasaan ini membuat tekanan besar pada transmisi, terutama saat perpindahan gigi.
- Akselerasi dan pengereman yang kasar bisa membuat komponen transmisi cepat aus dan rusak.
- Biasakan untuk berakselerasi dan mengerem dengan halus dan bertahap.
2. Gigi Tinggi di Kecepatan Rendah
- Mengemudi dengan gigi tinggi di kecepatan rendah, misalnya gigi 5 pada kecepatan 20 km/jam, adalah hal yang keliru.
- Mesin akan bekerja ekstra keras untuk menarik beban mobil, sehingga transmisi terbebani.
- Hal ini dapat menyebabkan komponen transmisi seperti kopling cepat slip dan aus.
- Gunakan gigi yang sesuai dengan kecepatan. Untuk kecepatan rendah, gunakan gigi yang lebih rendah.
3. Menahan Kopling di Lampu Merah
- Kebiasaan ini kerap dilakukan pengemudi untuk antisipasi lampu yang segera berubah hijau.
- Padahal, menahan kopling sambil menginjak pedal rem justru membuat transmisi bekerja ekstra keras menahan beban mobil.
- Hal ini dapat menyebabkan kampas kopling cepat aus dan transmisi mudah overheat.
- Pindahkan gigi ke netral dan angkat kaki dari pedal kopling saat berhenti di lampu merah.
4. Gigi Mundur Belum Sepenuhnya Berhenti
- Memindahkan gigi mundur saat mobil belum berhenti sepenuhnya adalah tindakan yang merugikan.
- Gesekan antar gigi dapat terjadi dan berpotensi merusak gigi mundur dan komponen internal transmisi lainnya.
- Selalu pastikan mobil berhenti dengan sempurna sebelum memindahkan tuas transmisi ke mundur.
5. Kebiasaan Towing Melebihi Kapasitas
- Mobil memiliki batas kemampuan dalam menarik beban. Menarik beban yang melebihi kapasitas dapat memberikan tekanan besar pada transmisi.
- Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen internal transmisi dan mengurangi usia pakainya.
- Gunakan jasa towing profesional jika perlu menarik beban berat.
Lebih dari Sekedar Hindari Kebiasaan Buruk
- Merawat transmisi mobil tidak hanya sebatas menghindari gaya mengemudi yang salah.
- Lakukan perawatan berkala sesuai dengan anjuran pabrikan. Umumnya, penggantian oli transmisi dilakukan setiap 40.000 km atau 2 tahun sekali.
- Gunakan oli transmisi yang sesuai dengan spesifikasi mobilmu. Oli transmisi yang tepat menjaga kinerja transmisi tetap optimal.
- Perhatikan juga gejala awal kerusakan transmisi, seperti perpindahan gigi yang kasar, adanya suara dengung, atau kebocoran oli.
- Jika kamu merasakan gejala tersebut, segera bawa mobilmu ke bengkel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan gaya mengemudi yang baik dan perawatan yang tepat, transmisi mobilmu bisa awet dan terhindar dari kerusakan. Nikmati perjalanan yang nyaman dan menyenangkan bersama mobil kesayanganmu!