Baru
Harga Minyak Dunia Terus Naik, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Kenaikan harga minyak dunia membawa dampak bagi perekonomian Indonesia, salah satunya, kenaikan harga BBM. Ini hal lainnya.
Beberapa bulan ini, perekonomian global masih ramai memberitakan harga minyak dunia yang naik. Kenaikan ini disebut-sebut membuat banyak negara mengatur strategi dan kebijakan soal harga bahan bakar dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan Indonesia, apakah kenaikan harga minyak dunia juga berdampak pada perekonomian Tanah Air?
Dilansir dari laman Databoks (Katadata Media Network), minyak mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu, 2 Agustus 2023, tepatnya pukul 9.58 WIB.Â
Harga minyak dunia
Dibandingkan harga perdagangan di hari sebelumnya, pada minyak jenis Brent kenaikan terjadi 1,06% menjadi seharga US$ 85,81 per barel. Sementara untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), naik 1,08% dengan harga US$ 82,25 per barel.
Baca juga: Kenapa Harga Minyak Dunia Berpengaruh Pada Harga BBM?
Kumpulan angka di atas pasti bikin kamu bingung, ya? Terus, apa dampaknya bagi Indonesia, khususnya masyarakat kalau harga minyak dunia naik?
Pastinya ada dampaknya, ya. Satu yang sudah pasti adalah terjadinya inflasi (nilai rupiah merosot). Selanjutnya kemungkinan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) sampai dengan harga emas yang ikutan melonjak.
Kenaikan harga BBM
Dengan kejadian harga minyak dunia naik ini, banyak yang bertanya-tanya, apa lantas PT Pertamina (Persero) akan kembali menaikkan harga Pertamax dan bahan bakar lainnya? Ya, hal ini bukannya tidak mungkin terjadi.
Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Mengalami Kenaikan, Ini Daftar Lengkapnya
Naiknya harga minyak dunia sudah pasti berpotensi melemahkan nilai rupiah atau inflasi, dan dampaknya pada masyarakat adalah kenaikan pada BBM yang tak terhindarkan.
Sebagai catatan, Pertamina baru saja meresmikan kenaikan harga BBM jenis non subsidi per 1 Juli 2023 lalu. Saat itu ada tiga jenis BBM yang mengalami kenaikan di SPBU, di antaranya Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Di SPBU harga Pertamax Turbo naik dari Rp13.600 menjadi Rp14.000 per liter, Dexlite naik dari Rp12.650 menjadi Rp13.150 per liter, Pertamina Dex naik dari Rp13.250 menjadi Rp13.550 per liter.
Baca juga: Pertamax Green 95 Alias Bioetanol Mulai Dijual Pertamina, Ini Lokasinya
Mungkin saat ini Pertamina masih belum akan menaikkan harga BBM non subsidi tertentu. Tapi bisa jadi nanti, bukan sekarang, jika terus naik maka tidak menutup kemungkinan nilai penjualan BBM beringsut naik. Selain itu, ini sejumlah faktro yang bisa membuat BBM merangkak naik:
- Nilai tukar rupiah melemah
- Biaya angkut minyak mentah naik
- Biaya pengolahan/kilang
- Biaya penyimpanan BBM
- Biaya distribusi
- Tarif pajak PPN
- Pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) yang ditentukan pemda besarannya 5-10 persen
- Margin badan usaha (maks 10 persen dari harga dasar)
Harga minyak dunia pengaruhi harga emas
Selain inflasi dan kenaikan harga BBM oleh Pertamina di SPBU, masyarakat juga akan mengalami kenaikan harga emas. Memang, apa kaitannya dengan harga emas?Â
Baca juga: Kelebihan Investasi Emas di Tahun 2023, Apa Benar Bisa Diandalkan?
Sederhananya begini. Saat naik, inflasi mata uang beberapa negara juga turun. Nah, untuk melindungi nilai kekayaannya, para investor membeli emas dalam jumlah banyak. Inilah mengapa harga emas cenderung naik seiring kenaikan harga minyak meski tidak selalu.Â
Melihat laman Logammulia.com, diinformasikan harga emas per gram hari ini (2/8) adalah:
- Harga dasar Rp1.071.000
- Harga dengan PPN Rp1.073.678
Selain berguna sebagai dana darurat, menabung emas atau logam mulia menjadi langkah paling efisien menghadapi harga minyak dunia yang naik dan turun. Nah, buat kamu yang punya banyak tabungan emas, disimpan dengan baik, ya.