Berita Utama Otomotif
Inflasi Ekonomi Terjadi, Apa Dampaknya pada Sektor Otomotif?
Inflasi ekonomi memberikan dampak pada berbagai sektor, salah satunya harga mobil yang melambung. Mengapa bisa terjadi?
Inflasi ekonomi menjadi hal yang ditakutkan oleh banyak pihak, mengingat dampaknya yang akan sangat luas. Berbagai sektor akan mengalami dampak dari adanya kondisi tersebut yang tentunya akan merugikan masyarakat pada akhirnya.
Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kenaikan harga-harga barang karena nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang terus meningkat. Bahkan pada 12 Juli 2022 lalu, nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS hampir menyentuh angka Rp 15 ribu.
Berbagai barang mulai dari barang primer, sekunder, bahkan barang-barang tersier seperti mobil ataupun barang-barang mewah pun terkena dampaknya. Lantas, apa sih pengertian dari inflasi itu sendiri?
Apa itu inflasi dan jenisnya
Dikutip dari Bank Indonesia, inflasi merupakan keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga secara cepat sehingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Inflasi ekonomi biasanya juga diikuti dengan menurunnya tingkat tabungan dan atau investasi.
Baca juga: Resesi Ekonomi Terjadi di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?
Berdasarkan ilmu ekonomi modern, ada 2 jenis inflasi yaitu:
- Inflasi karena dorongan biaya (cost-push inflation)
Kenaikan upah memaksa industri untuk menaikkan harga guna menutup biaya upah dalam kontrak yang baru yang mengakibatkan adanya pola siklus upah dan harga yang lebih tinggi yang disebut spiral harga upah (wage price spiral)
- Inflasi karena meningkatnya permintaan (demand-pull inflation)
Permintaan yang tinggi atas kredit merangsang pertumbuhan produk nasional bruto yang selanjutnya menarik harga lebih lanjut ke atas.
Pengendalian inflasi
Inflasi ekonomi yang terjadi ini sebenarnya bisa dikendalikan tergantung dari jenis-jenisnya. Pada inflasi yang terjadi karena meningkatnya permintaan dapat dikendalikan melalui kombinasi kebijakan Bank Sentral dan kebijakan Departemen Keuangan.
Baca juga: 7 Tips Menabung Beli Mobil Baru Buat First Jobber
Sebagai contoh, untuk mengendalikan inflasi karena meningkatnya permintaan maka bisa dilakukan kebijakan uang ketat oleh Bank Sentral dan pengendalian pengeluaran oleh pemerintah.
Sedangkan untuk inflasi yang terjadi karena dorongan biaya, bisa dikendalikan melalui pertambahan tingkat pertumbuhan perekonomian daripada melalui kebijakan moneter ataupun fiskal (inflation).
Akibat terjadinya inflasi
Untuk mengetahui adanya inflasi ekonomi, bisa dilihat berdasarkan Consumer Price Index (CPI). Jika angkanya positif berarti terjadi inflasi, sedangkan jika negatif berarti terjadi deflasi atau penurunan harga barang dan jasa.
Baca juga: Sejumlah Keuntungan Pembayaran DP Mobil Besar dan Kecil
Dampak dari terjadinya inflasi ekonomi adalah terjadinya kenaikan harga barang-barang. Kenaikan harga suku cadang mobil misalnya, akan membuat biaya yang dikeluarkan produsen mobil meningkat juga.
Tentunya hal ini akan membuat harga mobil yang ditawarkan menjadi lebih tinggi karena adanya kenaikan dari biaya produksinya itu sendiri. Hal inilah yang disebut dengan inflasi yang terjadi karena dorongan biaya (cost-push inflation).
Perbandingan harga
Sebagai contoh, Toyota Avanza pertama kali dijual di Indonesia pada tahun 2004 lalu dengan harga per unitnya Rp 90-100 juta. Setelah itu, Toyota Avanza langsung mendapatkan respon positif di masyarakat bahkan disebut-sebut sebagai mobil sejuta umat.
Baca juga: 8 Alasan Kenapa Klaim Asuransi Mobil Ditolak
Kemudian pada tahun 2022, harga Toyota Avanza yang kini bernama Toyota All New Avanza dikutip dari SEVA adalah sekitar Rp 233 juta. Berarti mobil ini mengalami kenaikan sebesar 159% dari harga awalnya.
Tidak hanya itu saja, beberapa mobil LCGC juga mengalami kenaikan harga sejak pertama kali diperkenalkan. Misalnya saja, harga Daihatsu Ayla ketika pertama dijual pada tahun 2013 adalah Rp 76,5 juta untuk tipe standar.
Setelah 9 tahun, harga Daihatsu Ayla dengan varian yang sama dibanderol seharga Rp 108,2 juta. Harga tersebut menunjukkan bahwa Daihatsu Ayla mengalami kenaikan sebesar 41% dari harga awalnya.
Namun tentunya kenaikan tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh inflasi saja, ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) pun senantiasa memperbaharui produknya dengan menyegarkan tampilan, hingga memberikan fitur dan teknologi terbaru sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Beli mobil di masa inflasi
Untuk menyiasati pembelian mobil di tengah inflasi ekonomi seperti sekarang, maka konsumen harus pintar-pintar dalam memilih tempatnya. Salah satunya bisa langsung saja melalui SEVA dengan berbagai fitur andalannya.
Baca juga: Tips Agar Pengajuan Kredit Mobil Cepat Disetujui
Fitur-fitur andalan dari SEVA sangat beragam, yang tentunya bisa menguntungkan konsumen seperti Instant Approval, Car Recommendation, dan Loan Calculator yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Dengan menggunakan Instant Approval, konsumen yang membeli mobil baru dengan pengajuan kredit kini lebih mudah dengan proses yang jelas, mulai dari besarnya uang muka, cicilan, dan tenor yang disesuaikan dengan kemampuan finansial.
Jadi, tunggu apalagi Anak Kecil Aja Tau buat beli mobil pastinya harus pilih yang Jelas dari Awal hanya di SEVA!