Tips & Rekomendasi
Ingat, Ini 5 Fitur Keselamatan Penting di Mobil
Perkembangan teknologi membuat pabrikan mobil mengutamakan keselamatan dan kenyamanan bagi pengemudi beserta penumpangnya.
Banyak faktor tertentu ketika seseorang tertarik terhadap sebuah kendaraan. Contohnya suka desain modern, jumlah kapasitas penumpang, hingga harga relatif terjangkau.
Selain itu, ada hal yang patut dicermati konsumen, yakni fitur keselamatan mobil. Bicara fitur keselamatan terbagi dua, yaitu fitur keselamatan aktif dan pasif.
Fitur keselamatan aktif yaitu teknologi keselamatan diciptakan guna mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Prinsip dasarnya memastikan kendaraan akan selalu melakukan fungsi dasar bergerak, berputar dan berhenti untuk memungkinkan pengemudi untuk bermanuver dan mendukung berbagai fungsi untuk mencegah kesalahan mengemudi.
Sedangkan fitur keselamatan pasif merupakan teknologi mengurangi kerusakan sekaligus mengurangi cidera pengemudi dan penumpangnya jika terjadi kecelakaan.
Daripada penasaran, berikut kami jabarkan berbagai fitur keselamatan penting pada mobil.
Fitur Keselamatan Aktif
- Anti-Lock Braking System (ABS)
Fitur ini bisa ditemui pada Toyota Grand New Avanza atau Daihatsu Great Xenia. Sistem rem anti terkunci ini pertama kali dikembangkan untuk pesawat tahun 1929.
Saat rem diinjak kuat maka seluruh roda mobil langsung terkunci. Dengan ABS, sistem komputer mengatur tekanan hidrolik yang diberikan pada silinder-silinder roda dan piston rem, mencegah roda-roda tidak terkunci. Sehingga mobil terhindar dari kemungkinan slip akibat efek gaya dorong kendaraan yang menjauhi titik pusat gravitasi (sentrifugal).
Jadi ketika pedal rem diinjak penuh, roda tidak terkunci dan pengemudi masih tetap bisa mengendalikan kendaraan.
- BA (Brake Assist)
Sistem ini membantu daya pengereman pengemudi dalam keadaan darurat dengan meningkatkan daya pengereman. Sistem bekerja saat pengemudi membutuhkan daya pengeraman besar. Seperti saat pengereman darurat, menuruni bukit atau berkendara penuh penumpang atau barang.
Prinsip kerjanya, komputer mengatur tekanan hidrolik guna membantu deselerasi dengan cara mengukur kecepatan melalui tekanan pedal rem atau jumlah kenaikan tekanan pada master silinder rem.
- EBD (Electronic Brake Force Distribution)
EBD mampu mendistribusikan daya pengereman yang tepat antara roda depan-belakang dan kanan-kiri, sesuai dengan kondisi pengendaraan. Sistem ini mengatur daya pengereman roda-roda depan dan belakang sesuai dengan beban pada kendaraan, atau fluktuasi beban yang berkaitan dengan deselerasi. Selanjutnya, sistem ini mengatur daya pengereman pada semua roda.
Fitur Keselamatan Pasif
- SRS Airbag dan Safety Belt Pretensioner Limiter
SRS (Supplement Restraint System) Airbag merupakan kantung udara yang bisa meredam benturan terhadap kepada pengemudi dan penumpangnya ketika terjadi kecelakaan. Saat sensor-sensor mendeteksi adanya benturan dari depan atau samping, sensor airbag otomatis memicu gas propellant agar mengembangkan airbag. Cara kerjanya, kantung udara akan mengembang jika salah satu sensor membaca terjadinya benturan pada kecepatan melebihi 30 km/jam.
Untuk safety belt, fitur pretensioner berfungsi untuk mengencangkan sabuk pengaman saat terjadi tabrakan keras. Sementara Force Limiter berguna mengurangi tekanan berlebih pada bagian dada, sehingga cidera dapat diminimalisasi.
Ilustrasinya, ketika terjadi tabrakan frontal, fitur pretensioner akan menarik tubuh pengemudi dan mencegah gerakan dada ke depan. Selanjutnya, airbag mengembang menjaga tubuh dari benturan bagian kendaraan. Setelah airbag mengembang, maka teknologi force limiter akan bekerja dengan mengulur seat belt untuk mengurangi tekanan pada bagian dada.
- Isofix
Isofix merupakan singkatan dari International Standards Organization Fix. Inilah Fitur keselamatan pasif yang dirancang untuk kenyamanan sang buah hati. Ketika berkendara bersama balita, kerap sang buah hati dipangku oleh orang tua, justru ini sangat berbahaya bagi keselamatannya. Untuk itu dibutuhkan child seat yang dikaitkan dengan sistem Isofix pada mobil.
Jika dahulu biasanya child seat dikaitkan ke sabuk pengaman, maka Isofix dibuat agar proses mengait child seat lebih mudah. Pengait Isofix terdapada pada bagian bawah sandaran jok. Mobil-mobil keluaran terbaru turut dilengkapi top tether atau pengait di bagian atas child seat, sehingga sang buah hati semakin aman selama perjalanan.