Travel & Lifestyle
Ingin Touring ke Dieng, Simak 7 Tips Ini Dulu
Terhampar pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, Dieng adalah dataran tertinggi kedua di dunia yang dihuni manusia setelah Kathmandu di Nepal. Mudah diakses dari berbagai kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang dan Yogyakarta, bahkan Jakarta, kawasan ini kini menjadi salah satu destinasi akhir pekan yang cukup populer.
Wajib dikunjungi
Waktu terbaik untuk mengunjungi Dieng adalah di musim kemarau, yaitu dari bulan Juli hingga September. Meski saat musim kemarau suhunya lebih dingin, siang berkisar antara 12 hingga 20 derajat celsius, dan malam antara 6 hingga 10 derajat celsius, namun ini justru memberikan pemandangan yang spektakuler.
Jika datang saat musim hujan, pemandangan biasanya akan terutup awan mendung dan kemungkinan untuk melihat matahari terbit dan terbenam menjadi kurang.
Selama di Dieng, ada beberapa destinasi yang wajib dikunjungi, seperti Kompleks Candi Arjuna yang disebut-sebut sebagai candi tertua di Jawa yang dibangun pada abad delapan oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Ada juga Kawah Sileri sebagai kawah paling aktif di Dieng dan pernah meletus beberapa kali.
Ada pula Bukit Sikunir yang menawarkan keindahan matahari terbit terutama setiap Juli hingga Agustus saat langit sedang cerah-cerahnya dengan pemandangan Gunung Sikunir, Sindoro, Merapi, Merbabu, Telomoto, dan Ungaran.
Terakhir, jangan lupa juga untuk mengunjungi Telaga Warna yang mendunia karena warnanya yang kerap berubah sesuai dengan musim.
Perjalanan Jakarta – Dieng
Dari Jakarta, Dieng dapat diakses dengan transportasi umum, mobil pribadi, bahkan motor. Dengan motor, kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah yang masuk Kabupaten Wonosobo ini dapat ditempuh melewati Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara).
Jika berjalan santai dengan banyak berhenti, Dieng dapat dicapai dengan lama perjalanan sekitar 18 jam. Bagi yang ingin menginap di Dieng, tak perlu khawatir, ada banyak homestay di Dieng. Sebaiknya lihat dulu keadaan homestay-nya, bila cocok dapat tanyakan harga pada pemiliknya dan negosiasikan harga.
Selain helm sebagai alat keselamatan utama saat berkendara dengan motor, berikut perlengkapan lain yang harus disiapkan dan digunakan jika ingin touring ke Dieng.
1. Berkemaslah seringan mungkin, tapi pastikan alat navigasi, kacamata hitam, perkakas standar untuk keadaan darurat, jas hujan, perlengkapan P3K, dan makanan berenergi, ada dalam tas Anda.
2. Udara dingin dapat menyebabkan kulit dan bibir kering serta mengelupas. Gunakan tabir surya untuk melindungi kulit, serta pelembab untuk wajah sertadan lip balm untuk bibir.
3. Karena mesin ATM masih terbatas (ATM terdekat dan terlengkap adalah di Wonosobo) dan semua transaksi harus dilakukan secara tunai, maka perhitungkan estimasi kebutuhan dan pengeluaran Anda dengan baik. Bawa uang yang cukup untuk memenuhi keperluan Anda selama berada di Dieng.
4. Karena banyak jalanan yang menanjak, touring ke Dieng sebaiknya menggunakan motor jenis adventure dengan tenaga yang besar, seperti Honda CRF250 Rally, Honda CB500X, atau Honda CRF 1000 L Africa Twin, untuk memberikan kenyamanan berkendara yang maksimal.
5. Untuk memberikan keamanan berkendara yang maksimal, Anda wajib pakai jaket anti angin dan anti air yang telah dilengkapi pelindung tubuh dengan standar internasional yang berkode EN1621-1 dan EN1621-2.
6. Gunakan sarung tangan, karena selain dapat menyerap keringat di telapak tangan, sarung tangan juga melindungi Anda agar tidak kepanasan di siang hari dan tidak kedinginan saat malam hari.
7. Gunakan sepatu khusus berkendara motor dengan pelindung di bagian persendian, mata kaki, sisi luar sepatu, serta ujung sepatu yang gunanya untuk melindungi kaki saat menaik-turunkan tuas persneling.
Untuk pecinta touring, menuju Dieng dengan motor adalah hal yang menantang sekaligus menyenangkan. Keadaan jalannya pun beragam, antara yang beraspal mulus dan bergelombang.
Selama perjalanan, Anda pun tetap tenang karena outlet service AHASS atau Astra Honda Authorized Service Station di bawah Astra Honda Motor (AHM) tersebar di seluruh Pulau Jawa dan Indonesia. Jadi, kapan ke Dieng?