Berita Utama Otomotif
Istilah Phantom Traffic di Jalan Tol, Apa Penjelasan Lengkapnya?
Pernahkah kamu berkendara di jalan dan mendapati kondisi phantom traffic? Ini penjelasan lengkap mengenai istilah tersebut.
Masih banyak orang yang tak paham apa itu phantom traffic. Ini adalah istilah untuk kondisi di mana terdapat kemacetan tanpa penyebab yang jelas yang biasanya terjadi di jalur bebas hambatan seperti jalan tol.
Apa sebenarnya penyebab dari phantom traffic? Percaya atau tidak, dikutip dari Detik, Science ABC menjelaskan bahwa phantom traffic itu disebabkan oleh seorang pengemudi tidak seharusnya menginjak rem saat berkendara di jalan tol. Bagaimana maksudnya?
Penyebab phantom traffic
Penjelasannya seperti ini. Umumnya kondisi lalu lintas di jalan tol tidak selalu lancar, ada kalanya lajur kanan dan lajur kiri ramai dan cenderung merayap.
Baca juga: Alasan Jalan Tol Menetapkan Batas Kecepatan Maksimal dan Minimal
Dalam kondisi merayap seperti itu, biasanya tiap kendaraan memposisikan jarak antara satu mobil dengan lainnya sambil berkendara dengan kecepatan yang sesuai dengan kondisi.
Nah, bila ada satu kendaraan yang melambat di depan kamu, hal tersebut akan mengakibatkan efek riak kemacetan hingga ratusan meter. Di mana, mobil yang ada di belakangnya juga turut mengerem, dan begitu seterusnya dengan mobil belakang lainnya.
Kondisi ini kemudian membuat laju lalu lintas di jalur bebas hambatan tersebut semakin lebih lambat lagi hingga terjadi yang dinamakan phantom traffic.
Baca juga: Mana Saja yang Mengadakan Pemutihan Pajak Kendaraan? Ini Daftarnya
Kondisi ini tetap bisa terjadi bahkan meski mobil terdepan tadi hanya menginjak rem sesaat saja dan kemudian melaju kencang lagi. Efek phantom traffic bisa jadi lebih parah lagi jika mobil paling depan berhenti sepenuhnya.
Kebiasaan menginjak rem
Menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana, dikutip Kompas.com, kondisi phantom traffic terjadi karena kendaraan melambat akibat pengemudi gagal mempertahankan kecepatan kendaraan.
“Kebiasaan pengemudi mengisi ruang kosong, tapi kecepatan dan responnya lambat, jadi line-nya stug. Para pengemudi harus mempertahankan kecepatan yang konstan dan menghindari rem mendadak, guna meminimalisir kemacetan dan menghindari risiko kecelakaan,” kata Sony.
Baca juga: Tips Menyalip Truk dan Kendaraan Besar yang Aman
Satu lagi, biasanya pelaku utama phantom traffic adalah pengemudi yang berada di jalur cepat atau lajur kanan. Tanpa sebab yang jelas melambatkan kendaraannya dan bahkan meski sudah diberi isyarat dengan lampu atau klakson, si pengemudi tetap ogah bergeser dari lajur kanan ke lajur tengah.
Perilaku pengemudi ini (disebut lane hogger) sangat meresahkan dan membahayakan karena selain berpotensi mengakibatkan phantom traffic, juga risiko kecelakaan beruntun.
Bila kendaraan melambat di depan kamu atau mengerem sesaat, sangat tidak disarankan untuk kamu melakukan tailgating atau mengekor di belakangnya dengan jarak yang sangat rapat. Tailgating justru bisa menciptakan efek kemacetan yang lebih parah.
Baca juga: Harga BBM Pertamina Turun per 1 Mei 2023, Apa Saja Jenisnya?
Science ABC menyarankan, agar kamu selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan yang ada di depan dan belakang. Sehingga ketika ada kejadian rem mendadak atau kendaraan melambat di depanmu, kamu punya waktu untuk mengerem secara halus.
Setelah itu segera beralih ke lajur kanan dan meneruskan perjalanan tanpa perlu mengikuti ‘jejak’ kendaraan tadi. Dengan demikian kamu sudah berkontribusi mencegah kemacetan lalu lintas atau phantom traffic di jalur bebas hambatan.